Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMETAAN POTENSI EKONOMI LOKAL DESA SEGALA ANYAR Siti Atika Rahmi; Ferry Ferry; Sebtiara Syahrani Krosby; Mustamin Mustamin; Mintasrihardi Mintasrihardi; Selva Selva; Rosada Rosada
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14490

Abstract

ABSTRAKDesa Segala Anyar merupakan desa yang terletak di kawasan administratif Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Segala Anyar memiliki luas 400 Ha dan terdapat 12 dusun didalamnya yakni Dusun Segale, Dusun Penaok, Dusun Penupi, Dusun Lamben, Dusun Dasan Duah, Dusun Kadek I, Dusun Kadek II, Dusun Anak Anjan, Dusun Karang Baru, Dusun Tenang, Dusun Tenang Baru dan Dusun Bolok. Potensi ekonomi yang dimiliki oleh Desa Segala Anyar berpusat pada komoditas pertanian, peternakan, perdagangan dan berbagai usaha lainnya untuk menunjang ekonomi masyarakat desa. Potensi ekonomi yang dimiliki desa biasanya digambarkan dalam sebuah peta potensi ekonomi. Peta potensi ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memetakan potensi ekonomi yang tersedia di desa. Sebelumnya Desa Segala Anyar telah memiliki peta batas desa dan peta sosial tetapi belum terdapat peta potensi ekonomi. Tujuan dari pengabdian adalah supaya Desa Segala Anyar dapat terbantu dalam menentukan kebijakan pembangunan melalui adanya pemetaan potensi ekonomi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terdiri dari persiapan, survey atau pengumpulan data, penyusunan peta potensi ekonomi, verifikasi peta, pencetakan peta dan serah terima peta kepada pemerintah desa. Melalui kegiatan pengabdian ini Desa Segala Anyar dapat mengetahui fokus tujuan dalam menentukan prioritas untuk pengembangan potensi ekonomi agar dapat berkembang pesat. Kata kunci: pemetaan; potensi ekonomi; desa segala anyar; pengabdian. ABSTRACTSegala Anyar Village is a village located in the administrative area of Pujut District, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. Segala Anyar village has an area of 400 hectares and there are 12 hamlets in it, namely Segale hamlet, Penaok hamlet, Penupi hamlet, Lamben hamlet, Dasan Duah hamlet, Kadek I hamlet, Kadek II hamlet, Anak Anjan hamlet, Karang Baru hamlet, Tenang hamlet, Tenang Baru and Bolok hamlet. The economic potential possessed by the village is centered on agricultural commodities, animal husbandry, trade and various other businesses to support the economy of the village community in it. The economic potential of the village is usually depicted in a map of economic potential. The economic potential map is a tool used to map the economic potential available in the village. Previously, Segala Anyar Village already had a village boundary map and social map, but there was no map of economic potential. The purpose of the service is so that the village can be helped in determining development policies through mapping economic potential. The methods used in service activities consist of preparation, survey or data collection, preparation of economic potential maps, map verification, map printing and map handover to the village government. Through this service activity, Segala Anyar village can find out the focus of goals in determining priorities for the development of economic potential so that it can develop rapidly. Keywords: mapping; economic potential; segala anyar village; dedication.
Peningkatan partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan daerah melalui sosialisasi aplikasi ASANTB Siti Atika Rahmi; Sebtiara Syahrani Krosby; Nurul Istiqomah; Nadia Sabrina; Selva Selva; Mintasrihardi Mintasrihardi; Mustamin Mustamin; Lalu Muh. Kabul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.24600

Abstract

AbstrakAdapun tujuan dilakukanya pengabdian untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah di NTB melalui aplikasi/website ASANTB dibeberapa sektor seperti; pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dll. Dan untuk memperdayakan perempuan agar lebih terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan di tingkat daerah. Dengan ada sosialisasi ini, diharapkan perempuan dapat lebih memahami cara menggunakan aplikasi ASANTB, yang merupakan alat untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka dalam perencanaan pembangunan. Serta tujuan lainnya adalah untuk memastikan agar suara perempuan lebih terdengar dan dipertimbangkan dalam kebijakan pembangunan daerah, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua kelompok masyarakat. Metode pengabdian ini dilakukan menggunakan beberapa tahap pelaksanaan pertama; tahap persiapan kegiatan, kedua tahap koordinasi pelaksanaan kegiatan, dan ketiga tahap pelaksanaan kegiatan. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa masih kurang partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosialisasi aplikasi ASANTB, hal ini karena peserta yang hadir tidak mencapai target yaitu 20 orang, namun yang mengisi aspirasi tersebut lebih dari peserta yang hadir yakni 15 orang. Hal ini dibuktikan dengan data pengisi aspirasi sebesar 50%. Namun, untuk dalam proses pengisian aspirasi selama sosialisasi berlangsung peserta mengalami keterbatasan internet untuk mengakses website ASANTB. Kata kunci: partisipasi perempuan; ASANTB                                                Abstract The purpose of the service is to increase women’s participation in regional development in NTB through the ASANTB application/website in several sectors such as; education, infrastructure, health, etc. and to empower women to be more actively involved in the decision-making process at the local level. With this socialization, it is hoped that women can better understand how to use the ASANTB application, which is a tool convey their aspirations and needs in development planning. Another goal is to ensure that women’s voices are more heard and considered in regional development policies, so that the resulting policies are more inclusive and responsive to the needs of all community groups. This service method is carried out using several stages of implementation,the frist stage of activity preparation, the second stage of coordination of the implementation of activities, and the third satge of the implementation of activities. The result of this dedication show that there is still insufficient community participation in the socialization activities of the ASANTB application.this is becase the number of attendees did not reach the target of 20 people, but the number of individuals who provided input exceeded the number of attendees, which was 15 people. This is evidenced by the data showing a 50% participation rate in providing input. However, during the socialization process, participants feced limitations in accesseing the ASANTB website due to internet constraints. Keywords: women's participation; ASANTB