Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

AKULTURASI ISLAM DALAM BUDAYA TRADISI MERARIQMASYARAKAT SASAK DI DESA SELEBUNG KECAMATAN JANAPRIA KABUPATENLOMBOK TENGAH TAHUN 2014 Mu’aini Mu’aini; Rosada Rosada; Sipa Sasmanda
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 5, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v5i2.88

Abstract

Abstrak: Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui tradisi  merariqdan akulturasi Islam dalam budaya lokal dalam tradisi merariq  masyarakat sasak di desa Selebung Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat Selebung Kecamatan Janapria. Pengumpulan data dilakukan melalaui observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis menurut Miles dan Huberman, yaitu (1). Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian Tradisi  Merariq  atau kawin lari Masyarakat Sasak memiliki banyak retual atau tahapan-tahapan sebagai berikut; merariqatau kawin lari, melapor kepada kepala lingkungan,nyelabar, melakukan pernikahan, rebak pucuk, begawe, sorong serah, nyongkolan, dan bales lampak. Akulturasi budaya dapat terjadi karena keterbukaan suatu komunitas masyarakat akan mengakibatkan kebudayaan yang mereka miliki akan terpengaruh dengan kebudayaan komunitas masyarakat lain. Selain keterbukaan masyarakatnya,  perubahan kebudayaan yang disebabkan “perkawinan“ dua kebudayaan bisa juga terjadi akibat adanya pemaksaan dari masyarakat asing memasukkan unsur kebudayaan lokal. Akulturasi budaya bisa juga terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju yang mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan. Akan tetapi  dalam tradisi ada perbedaan pendapat dikalangan para tokoh adat dengan tokoh agama di tengah-tengah masyarakatsasak. Tradisimerariqmasyarakat sasak banyak mengubah persepsi pelaksanaan merariq atau pernikahan sesuai dengan ajaran islam.Abstract: The research aims to to know the tradition of merariqdan acculturation of Islam in local culture in tradition merariq sasak society in Selebung village of Janapria District Central Lombok Regency Year 2014. This research use descriptive quantitative research method. The subject of this research is the Selebung community of Janapria District. Data collection is done through observation, interviews, and documents. Analysis according to Miles and Huberman, namely (1). Reduction of data, (2) Presentation of data, (3) withdrawal of conclusions. The results of the Merariq Tradition or the elopement of the Sasak Society have many of the following retreats or stages; merariqatau eloping, reporting to the head of the environment, nyelabar, do weddings, rebuk bud, begawe, push shove, nyongkolan, and bales lampak. Cultural acculturation can occur because the openness of a community will result in the culture they have will be affected by the culture of other communities. In addition to the openness of its people, cultural changes caused by the "marriage" of two cultures can also occur due to the coercion of foreign society incorporating elements of local culture. Cultural acculturation can also occur because of contact with other cultures, advanced educational systems that teach a person to be more scientific and objective thinking, the desire to move forward, the easy acceptance of new things and the tolerance for change. However, in the tradition there are differences of opinion among indigenous figures with religious leaders in the midst of the societysasak. Tradisimerariqmasasak community much change the perception of the implementation of merariq or marriage in accordance with Islamic teachings.
ASTA BUMI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH (STUDI KASUS KOTA DI KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT) Rosada Rosada; Muhammad Hario Satria Hariski
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 7, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v7i1.182

Abstract

Republik Indonesia adalah Negara yang terletak di Asia Tengggara yang dilintasi garis khatulistiwa danberada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.Indonesiaadalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Tata kota merupakan suatukarya, cipta dan rasa yang direncanakan dengan berbagai konsep oleh manusia seperti latar belakang, visi,misi, serta motivasi dalam merancang suatu kota. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti berbagai haltentang 1) Bagaimana ciri khas Asta Bumi yang berada di Kecamatan Cakranegara. 2) Bagaimanapandangan masyarakat Hindu di Kecamatan Cakranegara mengenai Asta Bumi. 3) Bagaimana pandanganakademisi dan pandangan pemerintahan kota Mataram mengenai Asta Bumi di Kecamatan Cakranegara.Dalam penelitian tentang Asta Bumi dalam Persepektif Sejarah (Studi Kasus Tata Kota KecamatanCakranegara Kota Mataram Provinsi NTB peneliti menggunakan metode penelitian historis denganpendekatan kualitatif.
PEMBIASAAN CINTA AL-QUR’AN DAN HADIST PADA ANAK USIA DINI UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI SISWA PADA PAUD NUR AL-BANNA GERUNG Rosada Rosada; Sipa Sasmanda
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 6, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v6i1.144

Abstract

Penelitian ini tentang pembiasaan Al-Qur’an dan Hadist untuk membentuk karakter islami anak. Tujuan penelitian ini adalah bagaiamana membentuk karakterislam pada anak usia dini. Metode yang digunakan adalah Jenis penelitian kualitatif yaitu memaparkansemua fenomena yang terjadi selama dalam  setting penelitian. Alasan menggunakan pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena yang terjadi, dan berusaha memamparkan data sebagaimana adanya tentang bagaimana program cinta Al-Qur’an untuk menumbuhkan karakter islami pada siswaPAUD NurAl-Banna. Hasil Bagi siswa dapat memberikan motivasi serta dapat menumbuhkan cinta Al-quran yang akan mencerminkan kehidupan islamiProgram yang dilaksanakan sekolah PAUD Nur Al-Banna untuk menumbuhkan karakter siswa dengan cara mengutamakan bagi siswa untuk mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari setelah dihafal atau sudah dipelajari. Adapun contoh yang dilakukan adalah menghafal hadist dan dalil yang ada dalam Al-Qur’an seperti hadist larangan marah, hadist anjuran bersih dan indah, dan lain sebagainya. Program tersebut mampu mengolah pikir, hati, raga, sehingga dari aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif sehinga semua aspek tersebut berjalan selaras. Adapun hambatannyaadalah Proses sudah bisa terlaksana akan tetapi masih belum maksimal, dikarenakan proses tersebut memiliki hambatan-hambatan yang dialami siswa. Hambatan mesti akan terjadi jikala salah satu pihak tidak mendukung pelakasanaan tersebut. Contohnya di sekolah siswa diharuskan menggunakan pakaian yang sopan akan tetapi di rumah mereka bebas sehingga aturan tersebut hanya berlaku di sekolah saja di rumah tidak, hal tersebut karena peran orang tua dalam program tersebut kurang sehingga untuk masalah tersebut masih belum maksimal. Adapun pembiasaan tersebut seperti memakai jilbab atau berpakain yang sopan, makan dengan tangan kiri, berkata tidak baik, dan lain sebagainya.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL (LIVING VALUE) UNTUK MEMBINA KARAKTER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Rosada Rosada; Ahmad Afandi
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 4, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v4i2.43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dosen dalam pembentukan karakter mahasiswa, bagaimana mengintagrasiskan pendidikan karakter dalam pembelajaran Sejarah, dan melihat factor pendukung dan penghambat dalam proses pembentukan karakter mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,  dengan beberapa prosedur. Adapun tempat penelitian pada program studi Pendidikan Sejarah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di Universitas Muhammadiyah Mataram. Waktu penelitian pada bulan April sampai Juni 2012. Fokus penelitian dalam hal ini berkaitan langsung dengan  upaya dosen sejarah untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran Sejarah. Sedangkan objek penelitiannya adalah dosen Sejarah. Dekan, dan mahsiswa. Pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini adalah dosen mengupayakan pembentukan karakter mahasiswa, dengan melakukan berbagai macam program antara laindiadakan oleh pimpinan kepada dosen dan karyawan lainnya. Program yang dilaksanakan untuk mahasiswa dilakukandalam kelas dan luar kelas. Dalam kelas dengan cara pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran Sejarah, kedua mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Ketiga dosen menggunakan metode-metode yang memberikan motivasi belajar mahasiswa. Di luar kelas dilakukan dengan berbagai macam program anatara lain kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam menjalankan proses tersebut terdapat beberapa faktor penghambatantara lain adanya perbedaan latar belakang mahasiswa sehingga sulit membentuk karakter mahasiswa, seperti kurangnya pengetahuan moral mahasiswa, penanaman  moral kurang optimal, kurangnya keteladan dari dosen
RUMAH ADAT PELANG SERANG SUKU UMA KAKANG SEBAGAI CAGAR BUDAYA DI DESA DULOLONG KECAMATAN ALOR BARAT LAUT KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Rosada Rosada; Dian Eka Mayasari; Ardi Itawan Gorang
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 4, No 1 (2019): JUNE
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.57 KB) | DOI: 10.31764/historis.v4i1.1387

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini Adalah untuk mengetahui upaya-upaya masyarakat dalam mempertahankan dan Faktor-faktor penghambat dalam mengembangkan Rumah Adat Pelang Serang Suku Uma Kakang Sebagai Cagar Budaya di Desa Dulolong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Dulolong dengan informan kunci adalah kepala suku Uma Kakang, kepala desa dan ketua adat dengan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara  dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah dengan pengaruh era globalisasi, kurangnya pengetahuan tentang budaya serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka masyarakat mengalami perubahan dan mulai menyampingkan aturan-aturan atau tata cara pelaksanaan adat istiadat dan pelaksanaan Adat istiadatpun tidak sesuai dengan tata cara pelaksanaan yang sebenarnya. Beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam melestarikan eksistensi rumah adat Pelang Serang yaitu tersimpannya  benda-benda bersejarah, diadakan pesta-pesta adat, perbaikan bronjong, mengadakan silaturahim dan juga perbaikan jalan utama menuju rumah adat Pelang Serang.  Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan jawaban atas permasalahan yang ada, 1) faktor penghambat eksistensi rumah adat pelang serang yaitu: a) berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi. b) kurangnya pengetahuan mengenai budaya. c) pengaruh era globalisasi. 2). Upaya melestarikan eksistensi rumah adat pelang serang a)  tersimpannya  benda-benda bersejarah. b) diadakan pesta-pesta adat.Abstract: The purpose of this research is to know the efforts of people in maintaining and inhibiting factors in developing the traditional house of Pelang Serang tribe of Kakang clan as a cultural reserve in Dulolong village. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The data source in this research is the community of Dulolong village with key informant is the tribal head of Uma Kakang, village head and customary chairman with data collection technology through observation, interviews and documentation. The results of this research are with the influence of the era of globalization, lack of knowledge about the culture and the development of science and technology, society changed and began to override the rules or procedures of customs implementation Customs and implementation of ADAT is not in accordance with the actual procedures of implementation. Some of the efforts undertaken by the public and the Government in preserving the existence of the traditional house of Pelang Serang is the preservation of historical objects, held customary parties, improvement of Bronjong, holding grenchester and also improvements Main road to Pelang Serang traditional house.  Based on the results of the study, the authors concluded the answer to the problem, 1) The inhibitory factor of the existence of indigenous houses of Serang, namely: a) the development of science and technology. b) Lack of knowledge about culture. c) The influence of globalization era. 2). Efforts to preserve the existence of traditional home of the attack a) the preservation of historical objects. b) held customary parties.
TRADISI SELAMATAN PERAHU MASYARAKAT PESISIR DIDESA BUGIS KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Dian Eka Mayasari Sri Wahyuni; Rosada Rosada
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v6i2.7895

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terbentuknya tradisi selamatan perahu dan proses pelaksanaan selamatan perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penuajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu Terbentunya Tradisi Selamatan Perahu (syukuran sampa) dikenalka oleh Masyarakat Nelayan Desa Bugis Sejak sebelum masa pemrintahan Sultan Abdul Kahir (1640 M). Proses pelaksanaan acara selamatan perahu pada masyarakat pesisir di Desa Bugis melalui dua tahap yaitu: prosesi pertama ini merupakan awal tradisi selamatan dimulai, disebut dengan hanta haju (peletakan kayu), prosesi kedua dilakukan dari do‟a selamatan akan berhasilnya atau selesainya pembuatan perahu yang dikerjakan selama minimal bulan ketika perahu turun kelaut akan mengadakan selamatan karena kepercayaan masyarakat perahu akan mendapatkan rezeki dan jauh dari musibah ketika sudah melakukan selamatan.Abstract: The purpose of this study was to determine the formation of a tradition of boat salvation and the process of carrying out boat salvation in the Bugis Village, Sape District, Bima Regency. this research is descriptive qualitative. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. Data analysis includes data reduction, data assessment and conclusion drawing. The results of the study are the establishment of a Boat Rescue Tradition (thanksgiving until) known by the Bugis Village Fishermen Society since before the reign of Sultan Abdul Kahir (1640 AD). The process of carrying out a boat salvation event on coastal communities in Bugis Village through two stages: the first procession is the beginning of the tradition of salvation starting, called hanta haju (laying of wood), the second procession carried out from do'a salvation will succeed or completion of the boat for at least a month when the boat goes down to sea it will hold a salvation because the trust of the boat community will get sustenance and far from disaster when they have done their salvation.
MASYARAKAT ARAB DAN AKULTURASI BUDAYA SASAK DI KOTA MATARAM (TINJAUAN HISTORIS) Ilmiawan Ilmiawan; Dian Eka Mayasari Sri Wahyuni; Ahmad Afandi; Iskandar Iskandar; Rosada Rosada
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2021): JUNE
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v6i1.7418

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Masyarakat Arab dan Akulturasi Budaya Sasak Di Kota Mataram (Suatu Tinjauan Historis). Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Arab masuk di tanah gumi sasak sekitar abad 1545 semenjak islam masuk dan dilanjutkan oleh para ulama yang datang dari Hadrami Yaman Selatan sekitar abad 18-20-an bahkan sampai sekarang telah membentuk sebuah kelompok sosial yang dapat dipastikan telah terjadi interaksi dan proses saling mempengaruhi antara Masyarakat Arab dengan keturunannya dan masyarakat gumi sasak. Keterikatan itu juga dapat kita lihat pada komunitas masyarak arab yang mendiami Perkampungan Arab Kota Tua Ampenan Mataram. Masyarakat arab masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Islam dengan tetap mempertahankan musik gambus untuk memeriahkan acara perkawinan, sehingga masyarakat arab belum dapat sepenuhnya berbaur dengan masyarakat setempat, akan tetapi masyarakat Arab selalu menghadiri setiap ada undangan acara perkawinan masyarakat Sasak. Hubungan masyarakat Arab dan Sasak dalam interaksi sosial menghasilkan pola hubungan kebiasaan baru yang saling mempengaruhi sehingga terciptanya kebiasaan dan kebudayaan baru yang saling diadopsi antara masyarakat Arab dan masyarakat Sasak. Sehingga terjadilah proses asimilasi dan akulturasi dari interaksi sosial antara masyarakat Arab sebagai pendatang dan masyarakat Sasak sebagai pribumi.Abstract: This study aims to describe the Arab Community and Cultural Acculturation of Sasak In Mataram City (A Historical Review). The research method used in this study is a descriptive qualitative research method with a historical method approach. The results showed that Arabs entered the land of gumi sasak around the 1545 century since Islam entered and continued by scholars who came from Hadrami South Yemen around the 18th-20th century even today has formed a social group that can be ascertained there has been interaction and mutual influence between Arabs and their descendants and the gumi sasak community. The attachment can also be seen in the Arab community that inhabits the Old City Arab Village of Ampenan Mataram. Arab society still upholds Islamic cultural values while maintaining gambus music to enliven the wedding ceremony, so the Arab community has not been able to fully blend in with the local community, but the Arab community always attends every invitation to the Sasak wedding ceremony. Arab and Sasak public relations in social interactions resulted in a pattern of new habitual relationships that influenced each other to create new habits and cultures that were mutually adopted between Arabs and Sasak peoples. Thus there was a process of assimilation and acculturation of social interaction between Arabs as immigrants and Sasak people as natives.
PEMANFAATAN TAMAN NARMADA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI MA Rosada Rosada
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 4, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.32 KB) | DOI: 10.31764/historis.v4i2.1396

Abstract

Abstrak: Buku media pembelajaran itu banyak ragam dan jenisnya pada saat ini telah berkembang pesat multimedia, namun belum semua guru dapat memanfaatkannya. Untuk dapat memanfaatkan multimedia, terlebih dahulu perlu menguasai media sederhana, yang merupakan dasar-dasar media pembelajaran. Guru perlu memahami karekteristik dan mengenal media pembelajaran yang baik supaya dapat memilihnya dengan tepat serta mengenal berbagai variasi media pembelajaran. Kriteria tepat tidaknya diakui dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran akan memberikan rambu-rambu tentang media mana yang sesuai, sehingga proses belajar dapat tercapai dengan baik, seperti pemanfaatan Taman Narmada sebagai media pembelajaran Sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MA Al-Intishor Mataram. Kemudian metode pengumpulan data menggunakan metode observasi (pengamatan), metode wawancara, metode dokumentasi dan triangulasi. Tehnik analisis data kualitatif dengan langkah-langkah seperti Reduksi Data (data reduction), Penyajian Data (data display), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang  didapatkan oleh peneliti menggambarkan tentang  pemanfaatan Taman Narmada sebagai media pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI MA Al-intishor mataram.Abstract: The Media book learning is a lot of variety and its type at the moment has grown rapidly multimedia, but not all teachers can utilize it. To be able to utilize multimedia, first need to master simple media, which is the basics of learning media. Teachers need to understand the characteristics and know the medium of good learning in order to choose the right and recognize various learning media. The exact criteria are recognized with teaching objectives. The purpose of the teaching will provide signs about which medium is appropriate, so that the learning process can be accomplished well, such as the utilization of Narmada Park as a learning media of history. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive-analytical approach. The subject of research in this study is the student of XI MA Al-Intishor Mataram class. Then methods of collecting data using observation methods (observations), interview methods, documentation methods and triangulation. Qualitative data analysis techniques with measures such as data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions.... The results of the research obtained by researchers describe the utilization of Narmada Park as a media learning history in the students of the class XI MA Al-Intishor Mataram.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA PLUS ASSOHWAN AL-ISLAMIYAH Nurin Rochayati; Rosada Rosada; Ian Rozaki
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.196 KB) | DOI: 10.31764/historis.v2i2.193

Abstract

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan minat belajar dan hasil belajar siswa. Solusi yang ditawarkan  untuk membangkitkan minat dan hasil belajar siswa dengan melalui penerapan metode belajar aktif dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.  Penelitian ini menggunakan rancangan active learning atau penelitian tindakan kelas yang didalamnya terbentuk dari rangkaian siklus kegiatan, karena didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru didalam kelas diantaranya minat siswa dan hasil belajar siswa, yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Adapun analisis data penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam II siklus tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, evaluasi dan refleksi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah hasil belajar siswa yaitu secara klasikal 75% siswa mencapai ketuntasan belajar minimal 80%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perolehan ketuntasan klasikal pada siklus I dan II 58,33% dan 87,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa dapat mencapai ketuntasan belajar melalui penerapan metode pembelajaran tipe Snowball Throwing. Selection of appropriate learning methods can generate interest in learning and student learning outcomes. Solutions are offered to generate interest and student learning outcomes by through the application of active learning methods using the Snowball Throwing learning model. This study uses active learning or classroom action research which is formed from the cycle of activities, because it is based on the problems faced by teachers in the classroom such as student interest and student learning outcomes, which aims to improve learning. The analysis of research data used descriptive qualitative. Research carried out in II cycle of each cycle consists of planning, implementation, observation or observation, evaluation and reflection. The indicator of success of this research is the result of student learning that is classical 75% of students achieve learning mastery of at least 80%. The results showed that the acquisition of classical completeness in cycles I and II 58.33% and 87.5%. Based on the results of the study can be concluded that students can achieve mastery learning through the application of the method of learning Snowball Throwing type.
KEBERADAAN TAMAN BUDAYA NARMADA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI MA AL-INTISHOR MATARAM Rosada Rosada; Ahmad Afandi
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 5, No 1 (2020): JUNE
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.783 KB) | DOI: 10.31764/historis.v5i1.2482

Abstract

Abstrak: Media pembelajaran itu memiliki berbagai macam bentuk dan wujudnya dimana saat ini media pembelajaran tersebut telah berkembang pesat dalam bentuk multimedia, akan tetapi masih banyak guru yang belum dapat memanfaatkannya secara maksimal. Agar multimedia pembelajaran tersebut dapat dipergunakan dan dimanfaatkan, maka guru terlebih dahulu perlu menguasai media sederhana, yang merupakan dasar-dasar media pembelajaran. Guru perlu memahami karekteristik dan mengenal media pembelajaran yang baik supaya dapat memilihnya dengan tepat serta mengenal berbagai variasi media pembelajaran. Kriteria tepat tidaknya diakui dengan tujuan pengajaran. Tujuan utama dari proses pengajaran adalah sebagai upaya untuk memberikan petunjuk penggunanaan media pembelajaran mana yang sesuai, sehingga dengan demikian maka proses pembelajaran bisa tercapai dengan baik, seperti bagaimana keberadaan Taman Budaya Narmada dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan pola  pendekatan deskriptif-analitis. Sebagai subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI MA Al-Intishor Mataram. Kemudian proses pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi (pengamatan), metode wawancara, metode dokumentasi dan triangulasi. Tehnik analisis data kualitatif dengan langkah-langkah seperti Reduksi Data (data reduction), Penyajian Data (data display), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang  didapatkan oleh peneliti menggambarkan tentang  bagaimana keberadaan Taman Budaya Narmada sebagai sarana pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI MA Al-Intishor Mataram tahun pelajaran 2019/2020 memiliki banyak  fungsi, manfaat dan kegunaan.Abstract: Media Learning has a wide range of forms and the current form of learning media has grown rapidly in the form of multimedia, but there are still many teachers who have not been able to utilize it to the fullest. For multimedia learning can be used and used, the teacher first needs to master the simple media, which is the fundamentals of learning media. Teachers need to understand the characteristics and know the medium of good learning to choose the right and recognize various learning media. The exact criteria are recognized with teaching objectives. The main purpose of the teaching process is to provide instructions for the use of learning media that is appropriate, so that the learning process can be achieved well, such as the existence of Narmada Cultural Park can be used as a learning media in the subjects of history. The method used in this study is qualitative with a pattern of descriptive-analytical approaches. As the subject of this study was the student of XI MA Al-Intishor Mataram class. Then the process of collecting data using observation methods (observations), interview methods, documentation methods and triangulation. Qualitative data analysis techniques with measures such as data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions.... The results of research obtained by researchers describe how the existence of Narmada Cultural Park as a means of historical learning in the class XI MA Al-Intishor Mataram students year 2019/2020 lesson has many functions, benefits and usability.