Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penyusunan Database Jalan Berbasis Sistem Informasi Geografis Wilayah Studi Kecamatan Enrekang Ali Mallombasi; Muhammad Yadi Anugrah; Abdul Munir
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.041 KB) | DOI: 10.33096/jtsm.v5i1.16

Abstract

Kebutuhan data dan informasi pada berbagai tingkat pengelolaan mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada tingkat pengelolaan atas, data atau informasi yang diperlukan yang bersifat strategis dan tersaring, pada tingkat pengelolaan menengah, data atau informasi yang bersifat taktis dan agak tersaring sedangkan pada tingkat operasional pelaksanaan, diperlukan data atau informasi yang bersifat teknis dan terinci. Dalam melakukan perencanaan pem-bangunan diperlukan data yang akurat agar program pembangunan dapat dibuat dengan tepat dan tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik. Program penanganan jaringan jalan di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan data informasi dan sistem yang mampu memantau jaringan-jaringan jalan perkotaan secara terpadu.Ketersediaan pangkalan data jalan perkotaan yang baik dan terkoordinasi dari berbagai wilayah akan membantu dalam pemutakhiran data untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat terhadap data dan kebutuhan jalan. Dalam rangka turut serta meningkatkan keseimbangan kualitas pelayanan maupun kualitas sumber daya manusia baik yang bersifat teknis maupun strategis, maka terasa perlu dilakukan studi tentang Penyusunan Data Base Jalan yang dalam hal ini dilakukan di Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil pendataan dan selanjutnya menggunakan program Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk analisa data jalan di Kecamatan Enrekang, maka didapat data panjang jalan di Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang untuk jalan kendaraan dengan permukaan aspal sebesar 48,83 km.
Kajian Penanggulangan Banjir dengan Menggunakan Tanggul pada Sungai Mata Allo Kabupaten Enrekang Rusmawati Rusmawati; Ratna Musa; Ali Mallombasi
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.089 KB) | DOI: 10.33096/jtsm.v7i1.535

Abstract

Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat merugikan manusia baik berupa harta benda maupun korban jiwa. Banjir terjadi di saat curah hujan tinggi di wilayah DAS tersebut yang mengakibatkan volume air bertambah dan melebihi kapasitas sungai sehingga terjadi luapan atau pelimpahan. Sungai Mata Allo adalah salah satu sungai di kabupaten Enrekang yang sering mengalami banjir hampir disetiap tahunnya dan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan kerugian bagi masyarakat yang terdampak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar debit banjir yang terjadi pada aliran sungai Mata Allo dan mengetahui elevasi tinggi tanggul untuk menanggulangi banjir sungai Mata Allo Kab. Enrekang. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dan primer. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Perhitungan debit rencana pada penelitian ini menggunakan metode HSS Snyder dengan debit kala ulang 25 tahun dengan debit sebesar 272.29 m³/dtk.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sungai Mata Allo tidak mampu menampung debit air yang terjadi sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian banjir dengan menggunakan tanggul di daerah yang terjadi peluapan.
“Kajian Energi Spesifik Terhadap Loncatan Air Akibat Variasi Tinggi Bukaan Pintu Sorong” Aldi Sahitua; Hanafi Ashad; Ali Mallombasi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3693

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji karakteristik aliran yang terjadi pada saluran terbuka dan mengetahui pengaruh tinggi bukaan pintu air terhadap aliran yang ditimbulkan pada saluran terbuka skala laboratorium guna untuk keamanan bangunan. Pengukuran kecepatan dan kedalaman aliran dilakukan pada beberapa titik yaitu pada bagian hulu, hilir sebelum loncatan dan setelah loncatan dengan variasi bukaan pintu air 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7cm dan 8 cm. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa pola pengoperasi pintu air menghasilkan karakteristik aliran di hulu dan hilir bendung yang berbeda-beda diantaranya kecepatan, kedalaman, debit, bilangan Froude, energi spesifik dan kehilangan energi. Semakin tinggi bukaan pintu air, kecepatan, debit dan energi spesifik yang dihasilkan pada bagian hulu semakin menurun. Sementara pada bagian hilir, baik sebelum dan sesudah loncatan terjadi peningkatan. Untuk hasil kecepatan dan bilangan Froude pada bagian hulu terjadi peningkatan. Sedangkan pada bagian hilir, baik sebelum dan sesudah loncatan terjadi penurunan. Jenis aliran yang terjadi pada penelitian ini, yakni aliran superkritis dengan Fr <1 dan subkritis Fr >1.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENANGGULANGAN EROSI MENGGUNAKAN SHIPONI BELL Muhlisa Amalia Ilyas; Ratna Musa; Ali Mallombasi
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.165

Abstract

Terracing is one form of erosion prevention that is most often carried out, namely by making terrace after terrace like stairs on sloping land so that when it rains the water does not just wash away so that the chances of soil erosion can be minimized. This problem requires a method that can prevent the possibility of surface water runoff past the terrace bund crests and can deposit sediment resulting from erosion on the terraces. The aim is to determine the relationship between rainfall duration and erosion and to determine the effect of risel height on the volume of erosion overtopping. This research will be carried out in the Makassar Muslim University laboratory, Faculty of Engineering, with an estimated research time of 6 months. From the results, the role of risel height has little effect on the sediment catchment. This is not in line with theory because the higher the rise, the longer it takes for the release of pressure to occur in the risel. If the duration of rain is longer, the sediment transport will increase.
Olak pool capacity study on ameroro dam overflow building Sukma Ma’ri Fatullah; Ratna Musa; Ali Mallombasi; Mas’ud SAR
Jurnal Scientia Vol. 13 No. 01 (2024): Education, Sosial science and Planning technique, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v13i01.2299

Abstract

Dams, constructed using various materials such as earth fill, stone fill, concrete, and/or stone masonry, serve the primary function of water storage. However, they can also be designed to retain sediment, forming reservoirs. Central to dam infrastructure is the spillway, tasked with regulating water release downstream. This research aims to assess the magnitude of outflow discharge by conducting flood tracing calculations through the spillway and evaluating the effectiveness of stilling ponds in channeling design flood discharge at Ameroro Dam. Employing HEC-RAS for stilling pond modeling, the study reveals that the stilling pond effectively manages flood discharges corresponding to Q100, Q1000, and QPMF events. Analysis using HEC-RAS further indicates that while the stilling pond adequately handles flow conditions during the Q100 return period, it proves ineffective in reducing the flow from the launch channel. Notably, the resulting Froude number of 6.40 signifies supercritical flow, prompting the inclusion of a beacon at the end sill. Consequently, the modified stilling pond configuration reduces flow velocity, transitioning the launch channel flow to subcritical with a Froude value of 0.18.
Study of the addition of overflow doors as flood control (study of ameroro dam case) Anwar Sanusi; Ratna Musa; Ali Mallombasi; Mas’ud SAR
Jurnal Scientia Vol. 13 No. 01 (2024): Education, Sosial science and Planning technique, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v13i01.2300

Abstract

Floods are a natural phenomenon that can cause damage to people, property and lives. Floods become a cause for concern when losses are incurred, as rivers usually take up their channel space before they reach human habitation. Floods can be caused by a variety of factors, including the state of the rain-catchment area, the length and intensity of the rainfall, soil cover, topographical conditions and the drainage network's storage capacity. One of the structures that can be used for flood control and prevention is a dam. This study aimed to analyze the return flood discharge and flood tracing through the spillway with the addition of 2 spillway gates at the Ameroro Dam. The study was carried out by analyzing secondary data and primary data obtained through data collection and field surveys. The data analysis stage determines the size of the Design Watershed Hydrograph from the design rainfall calculation using the Snyder Unit Hydrograph method in HEC-HMS 4.11 software. The return period flood discharge in the Ameroro dam for the return period Q 2th = 224.26 m3/s, Q 5th = 270.26 m3/s, Q 10th = 301.73 m3/s, Q 25th = 340.71 m3/s, Q 50th = 369.65 m3 /s, Q 100th = 398.34 m3/s, Q 1000th 493.21 m3/s, and Q PMF = 1222.66 m3/s. When two spillway gates are used to trace floodwaters through the spillway, the outflow discharge is less or the flood is reduced when there are no spillway gates used. Therefore, it is safer for the structure of the dam body and more effective to reduce floods at the Ameroro Dam to use two spillway gates.