Yajis Paggasa, Yajis
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Komposisi dan Produktifitas Hijauan Makanan Ternak di Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur Paggasa, Yajis
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v4i1.45

Abstract

Pengembangan budidaya kelapa sawit di Kutai Timur sebagai komoditas unggulan, dan komoditas peternakan merupakan salah satu komponen pendukung pengembangan ekonomi rakyat. Pemanfaatan areal dan hasil ikutanl imbah perkebunan sawit sebagai potensi basis sumberdaya dan lingkungan peternakan sangat prospek untuk digalakkan mengingat potensi lahan perkebunan sawit yang dapat menyediakan tanaman penutup tanah sebagai sumber pakan ternak, guna mengoptimalkan pemberdayaan lahan melalui cara intergrasi sawit-sapi potong dengan tujuan: (1) peningkatan efisiensi dalam pengendalian tanaman penutup tanah (legum dan graminae) melalui sistem penggembalaan ternak di areal kebun sawit atau sistim panen rumput (cut and currying) untuk ternak; (2) penggunaan sapi sebagai tenaga kerja di areal kebun sawit, disamping sebagai penghasil pupuk untuk tanaman sawit; (3) penanaman rumput dan legum sebagai sumber pakan ternak di sela tanaman kelapa sawit; (4) pemanfaatan limbah sawit sebagai bahan pakan ternak dan kompos. Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui komposisi botani danproduktivitas hijauan makanan ternak (HMT) pada areal kebun sawit di Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. Rangkaian kegiatan penelitian adalah : melakukan identifikasi komposisi botani hijauan makanan ternak diareal kebun sawit umur 4 – 6 tahun, mengukur proper use faktor dan mengukur produktivitas hijauan makanan ternak bahan segar. Hijauan makanan ternak di areal kebun sawit umur 4 – 6 tahun di kecamatan Muara Wahau terdiri dari graminae dengan komposisi 24% Brachiaria humidicola, 24% Brachiaria brizanta, 24% pakis, Alang-alang 11%, Andropogon gayanus 9%, Gloris gayana 8%.Dan legum dengan komposisi botani gamal 31%, Pueraria phaseloides 25%, Calopogonium muconoides 24%, Macro phitilium 20%. Produktivitas hijauan makanan ternak di kecamatan Muara Wahau pada areal kebun sawit umur 4 – 6 tahun berdasarkan nilai proper use factor sebesar 68,.6% kategori tinggi (tingkat kepantasan pemanfaatan), dengan kemampuan produksi bahan segar 10.819,2 ton/tahun dengan kapasitas tampung ternak sebesar 9.878,4 ST (4,2 ST/hektar).
Pengaruh Lama Penyimpanan Telur Itik Alabio (Anasplathyrinchos Borneo)Terhadap Persentase Daya Tetas Subari, Subari; Paggasa, Yajis; Sutikno, Sutikno
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 1 Juni 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v2i1.59

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Lama Penyimpanan Telur Itik Alabio (Anas Plathyrinchos Borneo) Terhadap Persentase Daya Tetas. Penelitian dilakukan selama 5 minggu sejak bulan Agustus s/d September 2013. Lokasi penelitian ini bertempat di Jl. H. M. Manthe No. 10 Rt. 27/ 005, Desa Teluk Lingga, Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 120 butir telur itik Alabio dengan menggunakan 1 buah mesin tetas. Parameter yang diamati meliputi daya tetas dan mortalitas. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata daya tetas umur 1, 3, 5 dan 7 hari menghasilkan daya tetas (89.7%), (75.3%), (74.3%) dan (70.7%). Mortaliatas umur 1, 3. 5 dan 7 hari adalah (10,37%), ( 24,81% ), (25,74%,) dan (29,44%). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pengaruh lama penyimpanan telur dari 1 – 7 hari tidak berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap daya tetas dan mortalitas telur Alabio.
Pengaruh Frekuensi Pemutaran Telur Ayam Kampung Terhadap Daya Tetas Dan Bobot Badan Doc (Day Old Chick) Salpiati, Siti; Paggasa, Yajis; Sutikno, Sutikno
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v3i1.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemutaran telur ayam kampung terhadap daya tetas dan bobot badan DOC. Penelitian ini menggunakan frekuensi pemutaran telur dengan 3 taraf pemutaran, yaitu 4, 5 dan 6 kali/hari dan setiap perlakuan memiliki ulangan sebanyak 3 kali. Hasil analisis persentase daya tetas dengan frekuensi pemutaran 4, 5 dan 6 kali/hari adalah 16,67 %, 25% dan 44,44 %. Rataan bobot badan DOC dengan frekuensi pemutaran 4, 5 dan 6 kali/hari yaitu 21,5 gram, 23,25 gram dan 25,25 gram. Berdasarkan analisis sidik ragam disimpulkan bahwa frekuensi pemutaran 4, 5 dan 6 kali/hari berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap daya tetas dan bobot badan DOC.
Model Usaha Ternak Integrasi Sawit-Ternak Sapi Potong Di P4S Cahaya Purnama Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Paggasa, Yajis
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V nomor 1 Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v5i1.121

Abstract

Upaya peningkatan populasi, produksi dan produktivitas ternak ruminansia memerlukan teknologi usaha tepat guna, yang dapat diterapkan peternak sesuai kondisinya masing-masing dengan harapan adanya peningkatan nilai tambah ekonomi dan menjamin keberlanjutan usahatani ternak serta kelestarian lingkungan. Tujuan penelitan adalah mengetahui model usaha ternak integrasi-sawit sapi potong dan penerapan teknis pemeliharaannya di P4S Cahaya Purnama kec. Bengalon kab. Kutai Timur. Pelaksanaannya mulai bulan Juni – Agustus 2016 dengan menggunakan sapi Bali yang dipelihara diareal perkebunan sawit, hijauan makanan ternak dan kandang serta alat-alat lainnya, dan qusioner. Kemudian data Good Farming Practices diolah melalui analisis statistik deskriftif menurut Ditjennak RI., 1983. Model usaha sistem integrasi sawit-ternak dilakukan dengan memanfaatan hijauan (rumput/legum) atau tanaman penutup tanah yang tumbuh diareal kebun sawit umur 5 tahun keatas dengan cara melepas/menggembalakan ternak secara terencana (sekitar jam 10 pagi sampai sekitar jam 3 sore) dan bergilir pada demplot perkebunan sawit milik anggota P4S Cahaya Purnama. Penerapan teknis pemeliharaan secara umum berada pada kategori baik.