Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

REKRUITMEN TOKOH DALAM MENUJU INDONESIA BERSATU Subari, Subari
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 17, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.739 KB) | DOI: 10.22146/jf.23188

Abstract

This work contains an ideal description of prominent figure that is assumed as a proper person to be recruited in the effort of Indonesia unification. Briefly, the topic we will discuss in this paper is dealing with a wish of a few people to return to the past in gaining the prominent figure and the importance of having a leader that respectful with the democratic spirit as a continuing capital in mobilization of whole people’s capability in the direction of Indonesian unification. As a result of the discussion, we will argue that according to the plural condition of Indonesia, the recruitment of a prominent figure should be departed from the smallest rural area that has ability in programming the collaboration with some other areas. The collaboration should be based on the sameness of both vision and mission of his or her political party. But as we have known, most of Indonesian community member knows more about the prominent figure than the vision and mission of political party. Therefore, to win in the local-general election, a political party depends on the influence of prominent figure. Ironically, most of the prominent figure that contribute much in winning the election, he or she is not supported by party’s policy.
PERENCANAAN INTAKE AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN SISTEM PENGOLAHAN BIO TEKNOLOGI PADA PERUMAHAN CITRA GRAN CIBUBUR Sumarno, Eko; Subari, Subari
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.859 KB)

Abstract

Pada awal pengembangan Perumahan Citra Gran mendesain clusternya dengan fitur laguna. Setelah beberapa tahun beroperasi, kondisi air dari laguna tidak tercapai pada level rencana. Salah satu upaya dari estate management, adalah dengan mengisi laguna dengan air sungai yang diangkut dengan mobil tangki. Namun hal ini menimbulkan biaya mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dibuat rencana desain intake air limbah rumah tangga dengan sistem pengolahan bio teknologi. Pengolahan bio teknologi yaitu mengumpulkan air limbah dari rumah warga, kemudian dilakukan pemisahan antara air dan lemak/oli. Air limbah kemudian masuk ke dalam tangki pengurai yang sistem kerjanya sama dengan septictank. Dari tangki pengurai air limbah kemudian disaring di dalam tangki filter. Pada tahap akhir, air limbah disalurkan ke dalam saluran aerasi dengan tujuan pemberian oksigen sebelum masuk ke laguna. Adapun dalam perencanaan intake dipergunakan data curah hujan di wilayah Jakarta dengan perhitungan menggunakan rumus rasional. Hasil perhitungan desain intake didapatkan pipa intake (PVC) 2 x ∅ 16 inci, dimensi tangki grease trap adalah panjang 1m, lebar 1m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 1m3. Dimensi tangki pengurai adalah panjang 17m, lebar 1,7m, tinggi 1,7m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 49,1m3. Dimensi tangki filter adalah panjang 1m, lebar 1m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 1m3. Dimensi saluran aerasi adalah panjang 61m, lebar 1,2m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 73.2m3. Kata kunci: intake, laguna, bio teknologi, curah hujan, air limbah.
PENGARUH PENGGUNAAN CACAHAN GELAS PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON Ridwan, Fitroh Fauzi; Subari, Subari; Yulius, Elma
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.87 KB)

Abstract

Plastik merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang mana tidak semua dari material jenis ini dapat didaur ulang. Gelas plastik bekas/polypropylene (PP) merupakan salah satu jenis plastik yang tidak dapat didaur ulang dengan mudah. Pemanfaatan limbah gelas plastik bekas/polyropylene (PP) dalam campuran beton salah satunya untuk meningkatkan mutu beton, mengurangi limbah plastik. Serta memelajari potensi akan penggunaan cacahan limbah gelas plastik/polypropylene (PP) sebagai bahan tambah dalam campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam “45” Bekasi. Pedoman penelitian ini mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) dan JIS (Japan Industrial Standard). Mutu beton K-225 dengan persentase penambahan cacahan gelas plastik bekas/polypropylene sebesar 0,00%, 0,50%, 0,75%, 1,00%, dan 1,25% dari berat semen, pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Sedangkan, pengujian kuat tarik dilakukan pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian didapat kuat tekan beton pada umur 28 hari terjadi penurunan kuat tekan sebesar 4,982% pada persentase campuran polypropylene 0,50%, 14,765% pada persentase campuran polypropolyne 0,75%, 16,214% pada persentase campuran polypropylene 1,00%, dan 22,826% pada persentase campuran polypropylene 1,25% terhadap beton normal. Sedangkan hasil pengujian kuat tarik umur 28 hari terjadi peningkatan optimum sebesar 21,789% pada persentase campuran polypropylene 0,50% terhadap mutu beton yang dicapai. Kata kunci : Beton, polypropylene, berat semen, kuat tekan, kuat tarik.
PEMETAAN JARINGAN IRIGASI DAERAH JAWA BARAT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Oktavianti, Oktavianti; Subari, Subari; Yulius, Elma
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.454 KB)

Abstract

Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang berperan penting dalam produksi pertanian di Indonesia, hampir 23% dari 29,3 ribu km persegi tanah di Jawa Barat merupakan persawahan. Pengembangan dan pemeliharaan padi sawah di Jawa Barat tergantung dari ketersediaan air di irigasi dan kondisi jaringan sehingga dibutuhkan data tentang kondisi jaringan irigasi dan informasi terkait yang diperlukan. Maka dari itu dibuat pemetaan Jaringan Irigasi berbasis SIG untuk mendukung kebutuhan data. Pengumpulan data, yaitu: data tersier (penelusuran dengan tracking GPS serta wawancara) dan data sekunder, pengolahan data analisa berdasarkan parameter pembobotan. Pengolahan data spasial, data spasial ditampilkan dengan konsep layer dan atribut. Daerah irigasi yang berada di Provinsi Jawa Barat dari total 27 kabupaten/kota sebanyak 16 kabupaten/kota yang berhasil diamati, dari sebanyak 855 daerah irigasi yang menyebar di kabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak sebanyak 151 daerah irigasi (18%) dalam kondisi sangat baik, 157 daerah irigasi (18%) kondisi baik, 256 daerah irigasi (30%) kondisi kurang dan sisanya 291 daerah irigasi (34%) dalam kondisi sangat kurang. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Kondisi Irigasi, Saluran Irigasi tersier, GPS.
PENGGUNAAN BETON MATRAS SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENANGGULANGAN BOCORAN PADA TANGGUL SALURAN IRIGASI Tugiran, Tugiran; Subari, Subari; Suhadi, Isman
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.985 KB)

Abstract

Tanggul saluran irigasi sebagian besar berasal dari bahan tanah karena pemakaian bahan tanah untuk konstruksi tanggul saluran mempunyai nilai atau pertimbangan ekonomi dimana bahan tanah mudah didapat. Tanggul saluran yang mengunakan bahan timbunan tanah pada umumnya mempunyai kelemahan, diantaranya terhadap kekuatan geser dan tigkat rembesannya tinggi. Hal ini perlu mendapat perhatian karena stabilitas tanggul tersebut akan menjadi kritis apabila terjadi rembesan yang cukup tinggi. Salah satu tanggul yang mengalami kebocoran adalah tanggul pada saluran sekunder Irigasi BTT 27 (Bangunan Tarum Timur 27) yang berlokasi di desa Jatisari Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kebocoran telah mencapai angka 11% dari debit di hulu dan hilir saluran atau setara dengan 0,027 m3/ dt sehingga juga menimbulkan potensi kelongsoran. Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakan beton matras yang berupa bahan geotextile yang diisi dengan mortar beton dan diinstalasi pada bidang kebocoran. Kelebihan penggunaan beton matras ini adalah pelaksanaannya mudah dan tidak perlu menunggu air di saluran kering. Hasil dari pemasangan beton matras pada bidang bocor dapat mengurangi angka kebocoran dari 11 % menjadi 2,7 %, kestabilan tanggul ditingkatkan dengan mendesain ulang lebar mercu yang pada awalnya mempunyai lebar 1,5 m sehingga menghasilkan nilai Safety Factor (SF) 0,889 atau lebih kecil dari nilai SF yang disyaratkan 1,2 setelah direncanakan dengan lebar 2 m maka nilai SF meningkat menjadi 1,22 sehingga mempunyai batas aman dari nilai SF 1,2. Kata kunci : rembesan, debit air, longsoran, beton matras.
Symbolism in Boho Oi Ndeu, A Marriage Ritual of Dou Donggo Subari, Subari
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 10, No 2 (2018): Komunitas, September 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v10i2.15769

Abstract

This research was about the meanings of symbols in ‘Boho Oi Ndeu’, a marriage ritual of Dou Donggo. It was conducted in Dou Donggo Communities as a sample. This study was conducted by using the ethnography survey. The writer has been living in Dou Donggo Community since he was born. The method used was interview by  collecting the data from primary and secondary sources. The results of the research shows that there were a lot of symbols meaning in ‘Dou Donggo Marriage’ ritual ceremony which many people did not know before. So the Dou Donggo Marriage ritul ceremony should be protected as a cultural heritage of dou donggo which enrich the national cultural treasures of our country, Indonesia.
Symbolism in Boho Oi Ndeu, A Marriage Ritual of Dou Donggo Subari, Subari
Komunitas Vol 10, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v10i2.15769

Abstract

This research was about the meanings of symbols in ‘Boho Oi Ndeu’, a marriage ritual of Dou Donggo. It was conducted in Dou Donggo Communities as a sample. This study was conducted by using the ethnography survey. The writer has been living in Dou Donggo Community since he was born. The method used was interview by  collecting the data from primary and secondary sources. The results of the research shows that there were a lot of symbols meaning in ‘Dou Donggo Marriage’ ritual ceremony which many people did not know before. So the Dou Donggo Marriage ritul ceremony should be protected as a cultural heritage of dou donggo which enrich the national cultural treasures of our country, Indonesia.
Dampak Akibat Konstelasi Politik Elit Lokal Tradisional Donggo Bima Tahun 1972 Anwar, Anwar; Subari, Subari
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.247 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1214

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian sejarah (histories research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengkaji konstelasi politik dalam kancah perpolitik di Kabupaten Bima pada tahun 1972 antara penguasa dengan elit tradisional Donggo. Adapun metode penelitian ini adalah metode sejarah yang dimulai dari heuristic, kritik sumber, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehidupan masyarakat secara umum kita bisa melihat dinamika sosial masyarakat kondusif dan aman sewalaupun ada ketegangan yang tidak meluluhlantahkan system yang ada. Dan terselenggaranya hajatan demokrasi dalam kontestasi poitik semakin dewasa dan selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Sedangkan kehidupan ekonomi masyarakat semakin baik akibat terlaksananya pembangunan infrastruktur umum dimulai fasilitas jalan, listrik, maupun fasilitas pertanian dan peternakan sebagai penunjang kebutuhan hidup masyarakat.
Desa Mbawa: Potret Sebuah Kampung Multikultural (Tinjauan Sejarah Sosial) Subari, Subari; Sukarddin, Sukarddin
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.072 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1359

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial dan budaya yang menjelaskan tentang keragaman suku, ras, dan agama dalam masyarakat multikultaral di Desa Mbawa Kecamatan Donggo. Tujuan penelitian ini untuk memahami suatu kultur masyarakat Mbawa di tengah dominasi kultur budaya mayoritas. Adapun metodepenelitian adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan terbangunnya hubungan sosial yang rukun di tengah masyarakat multikultur dengan melakukan penguatan nilai solidaritas sesama warga masyarakat Mbawa untuk menjaga keretakan social Islam, Kristen dan katolik adalah tiga kepercayaan monoteis yang berkembang di Desa ini hidup harmonis sehingga dapat mengisi ruang-ruang dalam konteks kehidupan masyarakat. Masyarakat Mbawa yang multietnis adalah masyarakat yang hidup berdampingan antara satu sama lain yang berbeda pandangan hidup agar hal ini dapat meredam sebuah potensi konflik yang menggangu kerukunan sosial, budaya, dan agama di Desa Mbawa.
Islamic Social and Cultural System of Donggo Society amidst Religious Pluralism Anwar, Anwar; Subari, Subari
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 8, No 1 (2024): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v8i1.6097

Abstract

n a society that is predominantly Muslim, Donggo is a model of diversity because there are various monotheistic religions and different cultures that have developed in the region. This research aims to determine the social and cultural practices and systems of Islamic society in Donggo by using descriptive qualitative research which emphasizes the interview approach as the main basis for data collection. The methods include deductive and inductive methods as a comparison material, and then conclusions can be drawn. The research results show that the social system of the Donggo community is built on the basis of joint deliberation in the development of Islamic culture, both physical development and massive Islamic preaching carried out in the area. The Islamic social and cultural principles of the Donggo community amidst multiculture are carried out together to resolve existing problems.