Ari Sasmoko Adi, Ari Sasmoko
Badan Penelitian dan Pengembangan Provisnis Kalimantan Timur

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGGUNAAN SEMEN DARI BERBAGAI MACAM MERK PADA RANCANGAN CAMPURAN BETON NORMAL DENGAN MUTU f’c 30 Mpa, f’c 20 Mpa dan f’c 15 Mpa ADI, ARI SASMOKO
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v5i1.2643

Abstract

Beton terbentuk dari campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, air dan jika diperlukan ditambah bahan tambah dengan maksud mengubah sifat beton yang akan dicampur. Semen Portland disebut juga semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa karakteristik kuat tekan beton dari berbagai penggunaan merk semen dengan mutu beton f’c 30 MPa, f’c 20 MPa dan f’c 15 MPa. Hasil penelitian dari mutu beton yang digunakan pada campuran dengan menggunakan seemen merk tonasa, semen merk gersik dan semen merk conch hasil Pengujian kuat tekan beton diatas tasget yang disyaratkan yaitu spesifikasi batas atas. Campuran beton menggunakan semen merk tiga roda dan semen merk bosowa hasil ujinya ada yang dibawah target atau spesifikasi batas atas tetapi memenuhi syarat dari mutu beton yang direncakanan.
PENGGUNAAN SEMEN DARI BERBAGAI MACAM MERK PADA RANCANGAN CAMPURAN BETON NORMAL DENGAN MUTU f’c 30 Mpa, f’c 20 Mpa dan f’c 15 Mpa ADI, ARI SASMOKO
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton terbentuk dari campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, air dan jika diperlukan ditambah bahan tambah dengan maksud mengubah sifat beton yang akan dicampur. Semen Portland disebut juga semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa karakteristik kuat tekan beton dari berbagai penggunaan merk semen dengan mutu beton f’c 30 MPa, f’c 20 MPa dan f’c 15 MPa. Hasil penelitian dari mutu beton yang digunakan pada campuran dengan menggunakan seemen merk tonasa, semen merk gersik dan semen merk conch hasil Pengujian kuat tekan beton diatas tasget yang disyaratkan yaitu spesifikasi batas atas. Campuran beton menggunakan semen merk tiga roda dan semen merk bosowa hasil ujinya ada yang dibawah target atau spesifikasi batas atas tetapi memenuhi syarat dari mutu beton yang direncakanan
ANALISIS KEPADATAN ARUS KENDARAAN DI KAKI SIMPANGAN JALAN Ir. H. JUANDA KOTA SAMARINDA ADI, ARI SASMOKO
KURVA S Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.49 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v6i1.4295

Abstract

Simpang adalah suatu area yang kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan terutama disaat volume kendaraan semakin meningkat. Ruas Jalan Ir. H. Juanda jalan arteri yang berdekatan dengan simpang 4 Air Putih merupakan jalan utama yang menghubungkan ke luar kota dan ke arah Bandara APT. Pranoto Samarinda. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kepadatan arus kendaraan di kaki simpang dan tingkat pelayanan ruas jalan Ir. H. Juanda Samarinda. Hasil penelitian kepadatan arus kendaraan terjadi setiap sore hari antara pukul 14.00 – 18.00 Wita, yang terbesar kepadatannya 1.491 kendaraan/jam, kelas hambatannya Slow and of Vehicles (SMV) berjumlah 651 kendaraan dengan tingkat pelayanan F dimana arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, sering terjadi kemacetan pada waktu yang cukup lama
Pengaruh Variasi Suhu Perawatan Beton Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton Mutu K-350 Setyawati, Desy Rahayu; Syahrul, Syahrul; Adi, Ari Sasmoko
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v11i2.8375

Abstract

Concrete is a mixture of Portland cement or other hydraulic cement, fine aggregate, coarse aggregate, and water, with or without additives, forming a solid mass (SNI 03-2834-1993). The components of concrete consist of a mixture of fine and coarse aggregates with water and cement as the binder. Curing is performed after the concrete reaches its final setting, meaning the concrete has hardened, to ensure that the subsequent hydration process is not disrupted. The curing process is carried out for at least 7 (seven) days, or for concrete with high early strength, a minimum of 3 (three) days, and the concrete must be maintained in a moist condition unless accelerated curing methods are used (PB1989:29). This study was conducted to determine the effect of several methods, including immersion, non-immersion, and indoor curing, on the compressive strength of concrete. The results of the concrete compressive strength tests showed that indoor curing nearly met the quality requirement of K-350 concrete, while outdoor curing and immersion did not meet the K-350 concrete quality standard.
Analisis Ongkos Angkut Terhadap Nilai Jual Beras di Provinsi Kalimantan Timur Prabowo, Muhammad Setiawan; Adi, Ari Sasmoko; Adani, Sakila Herfiana Silmy; Liana, Ulwiyah Wahdah Mufassirin
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v13i1.8648

Abstract

Distribution systems or infrastructure, including access to farm roads, have a strategic role in supporting the efficiency of harvest transportation. Adequate infrastructure will reduce distribution costs, shorten travel time and maintain the quality of the harvest. Farm transportation costs in East Kalimantan are still very high due to inadequate farm roads, this affects the competitiveness of local harvests against other areas which tend to be better than East Kalimantan Province. This study is expected to identify factors that contribute to the high cost of transporting rice harvests in East Kalimantan. In addition, this study aims to provide strategic recommendations in efforts to improve distribution efficiency and the competitiveness of local products.Sistem atau infrastruktur distribusi, termasuk akses jalan usaha tani memiliki peran strategis dalam menunjang efisiensi transportasi hasil panen. Infrastruktur yang memadai akan mengurangi biaya distribusi, mempersingkat waktu tempuh dan menjaga kualitas hasil panen. Ongkos angkut usaha tani di Kalimantan Timur masih sangat tinggi dikarenakan jalan usaha tani yang tidak memadai, hal ini mempengaruhi daya saing hasil panen lokal terhadap daerah lain yang cenderung lebih baik dibanding Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadap tingginya biaya angkut hasil panen padi sawah di Kalimantan Timur. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategis dalam upaya meningkatkan efisiensi distribusi dan daya saing produk lokal.