Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Mewujudkan Learning Society Melalui Optimalisasi Fungsi Dan Peran Perpustakaan Sarwoyo, Ventianus
Info Persadha Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.526 KB)

Abstract

-
ILOKUSI DIREKTIF DAN FORMULA KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA MASSA DARING. Sarwoyo, Ventianus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2016/jpkm.v11i1.345

Abstract

Setiap tuturan atau ujaran manusia memiliki makna dan maksud. Makna ujaran dikaji dalam semantik, sedangkan maksud ujaran dikaji dalam pragmatik. Maksud suatu ujaran dalam kajian pragmatik dikenal sebagai ilokusi. Ada beberapa macam ilokusi, salah satunya adalah ilokusi direktif. Di media massa daring, ilokusi direktif terwujud dalam beragam bentuk ujaran atau tuturan, yakni:(1) tuturan imperatif/perintah, (2) tuturan deklaratif/pernyataan, (3) tuturan interogatif/pertanyaan, (4) gabungan tuturan deklaratif-interogatif, dan (5) gabungan tuturan imperatif-interogatif.Selain itu, di media massa daring ditemukan pula lima formula atau bentuk tuturan untuk mewujudkan ilokusi direktif yang cenderung dipersepsikan sebagai tuturan yang santun bagi mitra tutur atau pendengar, yakni: (1) tuturan yang menggunakan kalimat interogatif, (2) tuturan yang menggunakan kalimat deklaratif, (3) tuturan yang mengindari penggunaan modalitas ”harus” dan “pasti”, (4) tuturan yang tidak menggunakan hiperbola, dan (5) tuturan yang menggunakan kalimat saran dan harapan
Mewujudkan Learning Society Melalui Optimalisasi Fungsi Dan Peran Perpustakaan Ventianus Sarwoyo
Info Persadha Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
ILOKUSI DIREKTIF DAN FORMULA KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA MASSA DARING Ventianus Sarwoyo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.539 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v11i1.135

Abstract

Setiap tuturan atau ujaran manusia memiliki makna dan maksud. Makna ujaran dikaji dalam semantik, sedangkan maksud ujaran dikaji dalam pragmatik. Maksud suatu ujaran dalam kajian pragmatik dikenal sebagai ilokusi. Ada beberapa macam ilokusi, salah satunya adalah ilokusi direktif. Di media massa daring, ilokusi direktif terwujud dalam beragam bentuk ujaran atau tuturan, yakni:(1) tuturan imperatif/perintah, (2) tuturan deklaratif/pernyataan, (3) tuturan interogatif/pertanyaan, (4) gabungan tuturan deklaratif-interogatif, dan (5) gabungan tuturan imperatif-interogatif.Selain itu, di media massa daring ditemukan pula lima formula atau bentuk tuturan untuk mewujudkan ilokusi direktif yang cenderung dipersepsikan sebagai tuturan yang santun bagi mitra tutur atau pendengar, yakni: (1) tuturan yang menggunakan kalimat interogatif, (2) tuturan yang menggunakan kalimat deklaratif, (3) tuturan yang mengindari penggunaan modalitas ”harus” dan “pasti”, (4) tuturan yang tidak menggunakan hiperbola, dan (5) tuturan yang menggunakan kalimat saran dan harapan
Implementasi Teknologi Augmented Reality Sebagai Saran Inovatif Pada Asrama Cerdas Yatim Dan Dhuafa Wahidin, Ahmad Jurnaidi; Sarwoyo, Ventianus; Hariyanto, Hariyanto
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 3 (2024): OCTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i3.772

Abstract

Pemanfaatan teknologi, khususnya augmented reality (AR), dalam konteks pendidikan telah menjadi fokus utama di Indonesia. Penelitian ini menguraikan upaya untuk memanfaatkan AR sebagai sarana inovatif bagi anak asuh di Asrama Cerdas Yatim dan Dhuafa. Meskipun potensi AR telah diakui, masih ada tantangan dalam menerapkannya secara efektif di pendidikan. Tantangan tersebut meliputi ketersediaan infrastruktur dan kurangnya pelatihan bagi pendidik. Untuk mengatasi ini, kami menyusun program pelatihan yang mencakup pemahaman tentang konsep dasar AR, potensinya dalam pendidikan, dan demonstrasi aplikasi berbasis AR. Program ini diikuti oleh 17 peserta dan mendapat respons positif. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner dengan skor rata-rata 4,21, menunjukkan tingkat kepuasan "Sangat Puas". Hasil ini menandakan bahwa peserta merespons materi dan metode dengan baik. Dengan demikian, pelatihan AR diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan dalam pembelajaran dan pengembangan pribadi anak asuh, sesuai dengan visi dan misi Asrama Cerdas Yatim dan Dhuafa.
Edukasi Teknologi Internet Dan Media Sosial Guna Membangun Keterampilan Digital Bagi Yatim Dan Dhuafa Tarbiyyatul Qolbi Nusantara Susila, Mochamad Nandi; Hariyanto, Hariyanto; Wahidin, Ahmad Jurnaidi; Sarwoyo, Ventianus
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jabdimas.v7i2.20604

Abstract

Penggunaan Internet telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada Januari 2023, dengan jumlah pengguna mencapai 213 juta atau 77% dari total populasi. Dalam konteks ini, Rumah Tahfidz Qur'an Yayasan Tarbiyyatul Qolbi Nusantara yang berada di Tangerang merasa perlu memperkenalkan anak-anak yatim dan dhuafa pada teknologi internet dan media sosial. Dalam upaya ini, yayasan beserta kampus UBSI menerapkan metode Service Learning (SL) dalam kegiatan yang tujuan meningkatkan pegnetahuan untuk mengatasi ketidakpahaman anak-anak terhadap penggunaan internet dan media sosial yang positif. Hasilnya, kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon positif dari peserta, dengan 34,22% sangat puas, 62,67% puas, dan 3,11% cukup puas. Dengan demikian, pendekatan SL dan metode ceramah berhasil memberikan dampak positif, dan diharapkan kegiatan serupa dapat diulang dengan materi yang lebih beragam, seperti edukasi teknologi Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR).
Inovasi Edukasi Kesehatan Masyarakat dengan Media Digital di Posyandu Seruni RW 01 Buaran Indah Sarwoyo, Ventianus; Wahidin, Ahmad Jurnaidi; Prayudhi, Risa
Info Abdi Cendekia Vol. 7 No. 2: Desember 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/iac.v7i2.169

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat di Posyandu Seruni RW 01 Kelurahan Buaran Indah bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan media digital dalam mendukung layanan kesehatan dan edukasi masyarakat. Pelatihan ini mencakup penggunaan aplikasi KMS Online sebagai pengganti buku KMS manual dan pengenalan media sosial seperti whatsapp, youtube, tiktok, instagram, dan facebook untuk penyebaran informasi kesehatan. Metode pelaksanaan meliputi presentasi materi, demonstrasi, praktik langsung, penggunaan modul panduan, dan sesi tanya jawab interaktif. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala Likert untuk mengukur tingkat pemahaman dan kepuasan peserta. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan peserta dengan skor kepuasan rata-rata 4,07 (kategori puas), di mana peserta mampu mempraktikkan penggunaan aplikasi digital dan menciptakan konten edukasi kesehatan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional Posyandu serta memperluas jangkauan layanan kesehatan melalui media digital. Disarankan pelatihan serupa dilaksanakan secara berkala dengan materi yang diperbarui sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program.
ILOKUSI DIREKTIF DAN FORMULA KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA MASSA DARING Ventianus Sarwoyo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v11i1.751

Abstract

Setiap tuturan atau ujaran manusia memiliki makna dan maksud. Makna ujaran dikaji dalam semantik, sedangkan maksud ujaran dikaji dalam pragmatik. Maksud suatu ujaran dalam kajian pragmatik dikenal sebagai ilokusi. Ada beberapa macam ilokusi, salah satunya adalah ilokusi direktif. Di media massa daring, ilokusi direktif terwujud dalam beragam bentuk ujaran atau tuturan, yakni:(1) tuturan imperatif/perintah, (2) tuturan deklaratif/pernyataan, (3) tuturan interogatif/pertanyaan, (4) gabungan tuturan deklaratif-interogatif, dan (5) gabungan tuturan imperatif-interogatif.Selain itu, di media massa daring ditemukan pula lima formula atau bentuk tuturan untuk mewujudkan ilokusi direktif yang cenderung dipersepsikan sebagai tuturan yang santun bagi mitra tutur atau pendengar, yakni: (1) tuturan yang menggunakan kalimat interogatif, (2) tuturan yang menggunakan kalimat deklaratif, (3) tuturan yang mengindari penggunaan modalitas ”harus” dan “pasti”, (4) tuturan yang tidak menggunakan hiperbola, dan (5) tuturan yang menggunakan kalimat saran dan harapan
REPRESENTASI WISATA BUDAYA PENTI MANGGARAI DALAM LUKISAN TANPA BINGKAI: SEBUAH KAJIAN TRAVEL LITERATURE Sarwoyo, Ventianus
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6435

Abstract

Amidst the challenges of globalization that threaten the preservation of local culture, literary works, particularly the travel literature genre, have emerged as an important medium for documentation. This background has motivated the research on Ugi Agustono's novel Lukisan Tanpa Bingkai (Painting Without a Frame). This research focuses on examining how the novel represents the cultural tourism of the traditional penti ceremony in Manggarai, East Nusa Tenggara. This research step uses a qualitative approach with a descriptive analysis method to identify the series of rituals and the noble values contained therein. The main findings of the study successfully outlined four important stages in the penti tradition: (1) reke penti or determining the time, (2) prayer rituals at three sacred locations, (3) caci dance performances, and (4) thanksgiving ceremonies for the kilo holiday. In addition, seven fundamental values ??that serve as guidelines for community life are identified, including the values ??of education, kinship, mutual cooperation, spirituality, normative, democracy, and justice. It is concluded that this novel effectively represents the local wisdom of penti, and the findings provide a significant contribution to efforts to preserve Indonesian culture through a literary perspective. ABSTRAKDi tengah tantangan globalisasi yang mengancam kelestarian budaya lokal, karya sastra, khususnya genre travel literature, muncul sebagai medium penting untuk pendokumentasian. Latar belakang inilah yang mendorong penelitian terhadap novel Lukisan Tanpa Bingkai karya Ugi Agustono. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji bagaimana novel tersebut merepresentasikan wisata budaya upacara adat penti di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Langkah penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif untuk mengidentifikasi rangkaian ritual dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Temuan utama penelitian berhasil menguraikan empat tahapan penting dalam tradisi penti: (1) reke penti atau penentuan waktu, (2) ritual doa di tiga lokasi sakral, (3) pementasan tarian caci, dan (4) upacara syukuran libur kilo. Selain itu, diidentifikasi pula tujuh nilai fundamental yang menjadi pedoman hidup masyarakat, mencakup nilai pendidikan, kekeluargaan, gotong royong, spiritual, normatif, demokrasi, dan keadilan. Disimpulkan bahwa novel ini secara efektif merepresentasikan kearifan lokal penti, dan temuannya memberikan kontribusi signifikan bagi upaya pelestarian budaya Indonesia melalui perspektif sastra.