Nadia Arifia
Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gerakan Literasi Sekolah Menulis di MTs Muhammadiyah 06 Sugihan Solokuro Lamongan Khoirun Nisa; Nadia Arifia; Abd. Hadi
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2021): January : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/mudir.v3i1.340

Abstract

Gerakan literasi sekolah merupakan program pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Harapan dari gerakan ini untuk mengembangkan kompetensi peserta didik pada abad 21, yakni kempetensi literasi dan numerasi. Pada tataran implementasi di lembaga pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat sebuah buku panduan agar proses implementasi pada satuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil maksimal. Salah satunya adalah terfasilitasinya bakat yang dimiliki peserta didik. Tindak lanjut dari kebijakan kementerian tersebut direspon dengan cepat dan apik oleh civitas MTs. Muhammadiyah 06 Sugihan Solokuro Lamongan, sehingga sekolah ini menjadi salah satu icon sekolah swasta pertama setingkat SLTP/MTs yang memulai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Kabupaten Lamongan. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dalam pnegumpulan data. Hasil penelitian dari manajemen kepala madrasah dalam implementasi gerakan literasi sekolah khususnya pada aspek menulis adalah dengan menggunakan empat fungsi manajemen. Pertama, perencanaan dalam hal ini, merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Kedua yaitu fungsi pengorganisasian, membagi tugas kepada para pelaku gerakan literasi sekolah. Ketiga, pelaksanaan yang dilakukan adalah menyesuaikan dengan apa yang telah direncanakan ditambah dengan motivasi disetiap tugasnya. Keempat, fungsi evaluasi, dengan melakukan perbaikan. Faktor pendukung dalam implementasi gerakan literasi menulis peserta didik adalah 1). Antusias kepala madrasah; 2). Dukungan stakeholder; 3). Antusias peserta didik; 4). Lingkungan yang bersahabat. Faktor penghambat dalam implementasi gerakan literasi menulis peserta didik adalah 1). Kemampuan peserta didik tidak merata; 2). Peserta didik tidak mengumpulkan karya tepat waktu/kedisiplinan kurang. Sehingga perlu adanya perlibatan seluruh komponen di madrasah agar problematika bisa teratasi dengan baik.
Manajemen Kepala Sekolah dalam Menanamkan Budaya Islami Melalui Pendidikan Model Full Day School Studi Kasus di SD Islam Nabawi Kedungadem Angga Prastiyo; Nadia Arifia
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2021): July : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/mudir.v3i2.347

Abstract

Education is absolute in life, both in the life of a person and family, as well as in the life of the nation and state. So that life is very important and cannot be separated from life, because the progress of a nation and state is largely determined by the educational progress of the nation or country. Given the very importance in life, so education must be implemented. in order to obtain the desired result. The cultivation of Islamic culture is one of the policies that must be considered by schools in general or Islamic educational institutions in particular. With the existence of Islamic culture in schools or Islamic educational institutions can introduce and instill Islamic religious values ​​so that in the process of child development later they will always hold fast to the values ​​of Islamic teachings and can form the moral character of students, besides that they can realize the values ​​of Islam. religious teachings as a tradition that must be applied by Islamic educational institutions. Principals who are able to develop Islamic culture in schools, namely by using the strategies they have to develop Islamic culture in schools by using full day school education models