Moh Amiril Mukminin, Moh Amiril
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONTEKSTUALISASI HADIS TARBAWI TENTANG PENGETAHUAN DAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM MODERN Mukminin, Moh Amiril; Wahyudi Rhamadan
GAHWA Vol 2 No 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.401

Abstract

Dalam konteks pendidikan, Hadits Tarbawi berfungsi sebagai sumber inspirasi dan bimbingan dalam mengembangkan karakter siswa sesuai dengan syariat Islam. Hadits Tarbawi menekankan pentingnya pengetahuan dan moral dalam pendidikan Islam, dan menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad mengajarkan iman dan akhlak melalui berbagai contoh dan ajaran. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu mengumpulkan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Metode ini digunakan untuk membangun konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode penelitian perpustakaan, metode ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber literatur, seperti buku, majalah, jurnal, dan internet, yang relevan dengan topik penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Teknik Analisis Konten, yang mengidentifikasi dan mengkategorikan isi data yang terkait dengan tema penelitian. dan menganalisis isi data untuk menemukan pola dan hubungan antar data. Untuk memastikan validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dimana peneliti menggunakan berbagai sumber data, seperti buku dan jurnal untuk memastikan validitas data.
DINAMIKA DAN PERUBAHAN SOSIO-RELEGIO KULTURAL PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DAN SALAFI Afandi; Mukminin, Moh Amiril; Syahid, Ishaq
AL - IBRAH Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i1.124

Abstract

Eksistensi pesantren memang telah tumbuh jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.Pertumbuhan dan perkembangan pesantren sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan Agama Islam di Indonesia.Perjalanan pesantren sebagai lembaga pendidikan sangat menakjubkan.Pada era berdirinya kerajaan Islam, pesantren memperoleh tempat utama sebagai tempat masyarakat belajar berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu agama Islam.Selanjutnya di jaman penjajahan, Belanda memperkenalkan sistem pendidikan barat yang dinamakan sekolah. Sekolah ini yang kemudian dipandang masyarakat sebagai sarana untuk menuju masyarakat modern, sedangkan pesantren dianggap mempertahankan tradisi kolot. Kondisi ini sengaja diciptakan untuk menggerus pengaruh pesantren, karena pesantren oleh penjajah dianggap sebagai basis para pejuang kemerdekaan. Sedangkan pondok pesantren secara terminologi adalah lembaga pendidikan agama Islam, umumnya kegiatan tersebut diberikan dengan cara non klasikal (bandongan dan sorogan) dimana seorang kyai mengajar para santrinya berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh para ulama besar sejak abad pertengahan, sedangkan para santri biasanya tinggal di asrama tersebut. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia. Menurut Agus Sunyoto, Menjelang akhir Majapahit, pesantren-pesantren yang menggantikan asrama dan dukuh Syiwa-buddha telah tumbuh berkembang menjadi lembaga pendidikan tempat siswa menuntut ilmu. Menurut Abdurrahman Wahid pesantren adalah lembaga yang diambil dari sistem mandala, lembaga pendidikan pra Islam di jaman Majapahit. Pondok pesantren Salafiyah (PPS) oleh para Sosiolog sering disebut dengan pondok pesantren “tradisional”, artinya pondok pesantren yang selalu melestarikan tradisi masa lalu, sebagai istilah yang lebih menunjukkan pada makna yang lebih umum dan mungkin juga lebih dominannya warna lokal dari pada Timur Tengah. Sedangkan gerakan pondok pesantren Salafi tidak lepas dari istilah gerakan Wahabi. Nama gerakan Wahabi adalah sebuah kelompok yang di-nisbah-kan kepada Muhammad ibn Abdul Wahāb. Asimilasi sosio-kultural yang dilakukan adalah membumikan Islam sesuai budaya setempat, mengislamkan anasir Hindu, memanfaatkan ajaran Kapitayan.Mendirikan lembaga pendidikan seperti asrama syiwa-budha yang nanti disebut pesantren, mengubah ajaran Bhairawa-Tantra dan mengubah kebiasaan dan tradisi keagamaan.
FENOMENA TERSIHIRNYA NABI MUH}AMMAD SAW. DALAM KOLEKSI RIWAYAT IBN MAJAH Mukminin, Moh Amiril
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulisan tentang Fenomena Tersihirnya Nabi Muhammad SAW merupakan suatu pencarian rekam jejak tentang suatu kejadian atau problem ditengah-tengah masyarakat sosial-religion, dimana hal tersebut dianggap mistik, dan sangat banyak yang mempercayainya, dilain sisi ada juga yang tidak percaya, namun hal itu benar-benar terjadi. Di masyarakat muslim, hal tersebut bagian dari fenomena konspirasi kepentigan antara manusia dengan makhluk halus (jin-setan) yang memiliki tendensi negatif untuk melakukan perbuatan jahat. Dari sini, penulis kemudian memeriksa sebagian teks hadis sebagai rekam jejak atau referensi untuk memulai pemetaan ruang kajian, dalam hal ini adalah hadis atau teks ke Islaman, dan ternyata walaupun sedikit yang tertuang dalam teks lama (hadis), hal itu bisa terdeteksi secara jelas dengan adanya crita yang melibatkan sang pembawa pesan Tuhan (Muhammad SAW). Dimana Muhammad sebagai Rasul, pernah mengalami kejadian yang demikian. Penelitian ini di fokuskan pada satu riwayat teks, yaitu Sunan Ibn Majah untuk memudahkan satu pencarian dalam suatu koleksi cerita. Namun tidak menutup kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan teks dari riwayat lain sebagai bahan pertimbangan validasi data, hal ini dikenal dengan korelasi teks, sebagai pengantar untuk melakukan uji teks dan kandungan makna. Penelitian ini tidak berhenti pada sisi teks, akan tetapi penelitian ini juga melibatkan kritik terhadap struktur sanad atau individu periwayat, juga analisis teks melalui korelasi teks dan pen-syarah-an serta metode pemaknaan.
KONTEKSTUALISASI HADIS TARBAWI TENTANG PENGETAHUAN DAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM MODERN Mukminin, Moh Amiril; Wahyudi Rhamadan
GAHWA Vol. 2 No. 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.401

Abstract

Dalam konteks pendidikan, Hadits Tarbawi berfungsi sebagai sumber inspirasi dan bimbingan dalam mengembangkan karakter siswa sesuai dengan syariat Islam. Hadits Tarbawi menekankan pentingnya pengetahuan dan moral dalam pendidikan Islam, dan menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad mengajarkan iman dan akhlak melalui berbagai contoh dan ajaran. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu mengumpulkan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Metode ini digunakan untuk membangun konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode penelitian perpustakaan, metode ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber literatur, seperti buku, majalah, jurnal, dan internet, yang relevan dengan topik penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Teknik Analisis Konten, yang mengidentifikasi dan mengkategorikan isi data yang terkait dengan tema penelitian. dan menganalisis isi data untuk menemukan pola dan hubungan antar data. Untuk memastikan validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dimana peneliti menggunakan berbagai sumber data, seperti buku dan jurnal untuk memastikan validitas data.