Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Berbagai Taraf Pemberian Pupuk SS dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Payakumbuh Mamang Wahyudi; Ardi Sardina Abdullah
LUMBUNG Vol. 18 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.874 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.182

Abstract

Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh merupakan sentra tanaman tembakau di Sumatera Barat. Pertumbuhan tanaman tembakau yang baik dapat dilakukan dengan menambah unsur hara yang berupa pupuk. Pupuk SS (Superstikpos) merupakan pupuk Mono Amonium Phospat dengan rumus NH4(H2PO4) dimana kandungan Nitrogennya 16%, Phospor 20% dan Belerang 12%. Dosis pupuk yang diberikan pada tembakau Payakumbuh varietas Rudau Gadang dan Rudau Teleng) adalah 92 - 138 kg N/ha, 36 kgP2O5 /ha dan 46 kg K2O/ha dimana pemupukan ini dilakukan pada lahan yang sering ditanaman tembakau. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dua faktor 4 x 3 yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistika dengan menggunakan sidik ragam (uji F) untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Sebagai data tambahan dilakukan pengujian kadar nikotin pada masing-masing perlakuan. (data diuji dengan atistika). Pemberian pupuk SS dengan dosis 100 kg/ha atau 200 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 30 ton/ha pengaruhnya paling tinggi terhadap Indeks Luas Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 150 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Indeks Luas Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 100 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 30 ton/ha pengaruhnya paling tinggi terhadap Berat Basah dan Berat Kering daun tembakau. Pemberian pupuk SS dengan dosis 150 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Berat Basah Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 250 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Berat Kering Daun.
Pengujian Kompos Kiambang dan Kompos Mukuna dengan Berbagai Taraf Dosis terhadap Pertumbuhan dan Hasil pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Fefriyanti DS; Fatardho Zudri; Andi Eviza; Mamang Wahyudi; Ismet Suryadi; Farid Azel
Agroteknika Vol 6 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i2.203

Abstract

Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan kelompok tanaman semusim, tetapi tanaman tembakau termasuk golongan tanaman perkebunan. Luasan areal tanam didominasi oleh perkebunan rakyat sebanyak 99,98% dan 0,02 % dari perusahaan swasta. Penggunaan Pupuk anorganik sudah mulai memberikan dampak lingkungan seperti menurunnya kandungan bahan organik tanah, rentannya tanah terjadi erosi, permeabilitas tanah menurun, populasi mikroba tanah berkurang. Pengembalian kemampuan lahan pertanian sangat penting untuk dilakukan dengan pemberian bahan organik terhadap tanah. Sumber bahan organik yang dapat diberikan kepada tanah adalah kompos. Sumber yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos adalah tanaman kiambang dan tanaman mukuna. Tujuan penelitian mendapatkan jenis kompos dan dosis yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau. Pelaksanaan penelitian ini dari bulan April sampai dengan Juli 2021. Rancangan Percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama kompos berbahan kiambang dan mukuna. Faktor kedua dosis pemberian yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram per tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis ANOVA dan uji lanjut LSD taraf 5%. Parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun terpanjang, lebar daun terlebar, berat basah daun dan berat kering daun. Pemberian jenis pupuk kompos memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetative tanaman tembakau. Pemberian jenis kompos kiambang merupakan kompos yang memberikan pertumbuhan terbaik. Peningkatan dosis menunjukkan pengaruh yang berbeda, didapatkan dosis terbaik 200 gram per tanaman kompos kiambang.
ANALISIS KESENJANGAN TEKNIK BUDIDAYA TEMBAKAU DI NAGARI BARUAH GUNUNG KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT Nursamsi; Agustinus Mangunsong; Mamang Wahyudi; Muhammad Syahfitra; Novi Yulanda Sari; Friskia Hanatul Qolby
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4691

Abstract

Masalah produktivitas menjadi masalah umum yang dialami petani tembakau di Nagari Baruah Gununang, Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Produktivitas tembakau berada di bawah produktivitas nasional yang disebabkan oleh teknik budidaya yang tidak sesuai dengan standar. Metode penelitian menggunakan analisis kesenjangan (gap analysis) bertujuan menilai kesenjangan antara teknik budidaya aktual yang dilakukan petani dengan standar budidaya yang seharusnya. Penilaian kesenjangan dengan bantuan check sheet berdasarkan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gap antara budidaya petani dengan standar sebesar 1,2 (30%) dengan tingkat kesesuaian 70%. Artinya Teknik budidaya yang dilakukan petani statusnya masih tergolong dalam kategori hampir sesuai dengan standar. Adapun tahapan budidaya yang kurang sesuai standar adalah penanaman; pemupukan; dan penyiangan, penyiraman dan penggemburan. Permasalahan yang menjadi penyebab tidak sesuai standar ini adalah jarak tanam yang rapat, ketiadaan penggunaan pupuk kandang dan dolomit, dosis dan jenis pupuk kimia yang tidak sesuai, dan penyiraman dan pengarian yang kurang.