Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulation of Blush Preparations by Using Natural Coloring from Red Beetroot Extract (Beta vulgaris L.) Suci Wulan Sari; Ratna Djamil; Faizatun Faizatun
Indonesian Journal of Chemistry Vol 21, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.60414

Abstract

Beetroot (Beta vulgaris L.) has compounds that can be used for body health, beauty skincare, food additives, and much more. This research was aimed to prepare the dry extract of beetroot and formulate it into a loose powder, compact powder, and cream. The preparation was started by adding 2, 4, or 6% of dry extract, then blending the pulp and drying the resultant residue using a freeze dryer. Testing on color homogeneity, polishing, breakage, pH stability, color stability, and the hedonic test was carried out to determine the product quality. The initial result of phytochemical screening showed it might contain flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, triterpenoids, steroids, and quinones. The color stability test performed at 30 °C showed that the cream was unstable while other forms showed fair stability at 8 °C. All dosage forms were homogeneous and could be applied easily. The breakage test showed no fractures. The pH remained stable for all formulas (between 3–5) after 28 days of storage. The color stability test showed that the significant discoloration only happened to the loose powder and cream. The hedonic test showed that the compact powder with a concentration of 6% was the most preferred formula by users.
Identifikasi Unsur Kimia Pada Plastik Jenis Kantong Kresek Merah, Hitam Dan Putih Secara Fourier Transform Infra Red (FTIR) Anjas Wilapangga; Suci Wulan Sari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.814 KB)

Abstract

Besarnya Kebutuhan kantong plastik di Indonesia, menyebabkan banyaknya produsen plastik yang memproduksi kantong kresek, dari warna merah, hitam dan putih. Oleh sebab itu, pentingnya mengetahui kandungan bahan kimia dari plastik tersebut. Telah dilakukan analisis gugus fungsi pada plastik jenis kresek berwarna merah, hitam dan putih menggunakan FTIR Bruker alpha . Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsional yang terdapat dalam masing[1]masing Low Density Polyethylene (LDPE) /Kantong Plastik yang telah dianalisis. Analisis FTIR menunjukkan bahwa plastik yang tidak dapat terdegradasi mempunyai interaksi kimia. Plastik putih, hitam, dan merah terbukti secara gugus fungsi tidak memiliki gugus COO (ester) sehingga tergolong plastik yang sulit didaur ulang (tidak dapat terdegradasi). Plastik hitam teridentifikasi 10 jenis gugus fungsi, sedangkan plastik putih dan merah hanya teridentifikasi 4 jenis gugus fungsi.
Analisis Potensi Farmakokinetik Dan Toksisitas Kandidat Obat Dari Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Antioksidan Secara In Silico Anjas Wilapangga; Suci Wulan Sari; Esti Febri Fatwami
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.745 KB)

Abstract

Banyaknya permasalahan yang dirasakan oleh manusia seperti Dampak Negatif Dari paparan sinar matahari, Dampak sinar UV yang dipancarkan matahari dapat berakibat buruk untuk Kesehatan kulit, Dari hasil prediksi In silico terhadap sifat fisikokimia pada senyawa Zat Aktif Daun Salam, Vitamin C dan Ligan BEZ_A_201 menjelaskan bahwa senyawa Zat aktif Daun salam dapat diabsorpsi dan mempunyai permeabilitasnya tinggi karena mempunyai nilai berat molekul kurang dari 500, memiliki nilai log koefisien partisi oktanol/air (log P) sebesar 2.2824, mempunyai ikatan H donor (HBD), yang dinyatakan dengan jumlah gugus )-H dan N-H, nilai H donor sebesar 4, dan mempunyai ikatan H aseptor (HBA) yang dinyatakan dengan adanya jumlah atom O dan N sebesar 6. Dari hasil in silico ketiga senyawa menunjukan bahwa ketiga senyawa mudah diabsorpsi. nilai permeabilitas kulit (log Kp) senyawa Aktif Daun Salam = -2.735, Vitamin C = -2.955 dan Ligan BEZ_A_201 = -2,728 yang berarti nilai log Kp nya > -2 ,5 , sehingga dapat diprediksi bahwa ketiga senyawa tersebut memiliki permeabilitas kulit yang baik. Hasil Analisis Doking, sifat Fisikokimia dan Farmakokinetik pada ketiga senyawa menunjukan bahwa ketiga senyawa memiliki permeabilitas kulit yang baik, Pada Hasil doking menggunakan molegro virtual docker menunjukan bahwa adanya ikatan reseptor protein dengan ligan BEZ_A_201 dan dapat dikatakan bahwa Senyawa Zat Aktif Daun salam Mempunyai Aktifitas Antiosdian Oleh sebab itu Zat Aktif Daun Salam dapat direkomendasikan sebagai bahan untuk Antioksidan.
Uji Iritasi Sediaan Perona Pipi Dalam Bentuk Compact Powder Menggunakan Pewarna Alami Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.) Suci Wulan Sari; Anjas Wilapangga
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.615 KB)

Abstract

Sediaan kosmetik harus memenuhi persyaratan uji keamanan. Uji iritasi pada kulit merupakan salah satu prosedur penting pada uji keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan perona pipi dalam bentuk compact powder menggunakan pewarna alami ekstrak bit merah (Beta Vulgaris L.) aman digunakan pada kulit. Pada penelitian ini dibuat sediaan perona pipi dalam bentuk compact powder dengan penambahan ekstrak bit merah 2%, 4%, 6%. Penelitian ini dilakukan uji iritasi dengan teknik uji tempel tertutup pada 20 sukarelawan sehat dengan kulit normal tanpa adanya luka dengan rata-rata usia 18 – 24 tahun. Berdasarkan hasil penelitian perona pipi dengan ekstrak bit merah menunjukan bahwa semua panelis memberikan hasil negatif terhadap semua parameter reaksi iritasi yang diamati dengan tidak adanya kulit merah, gatal-gatal ataupun adanya pembengkakan setelah dilakukan uji tempel tertutup selama 24 jam. Perona pipi dalam bentuk compact powder menggunakan pewarna alami ekstrak bit merah (Beta Vulgaris L.) pada semua konsentrasi tidak menyebabkan reaksi iritasi pada kulit.
STUDI IN SILICO POTENSI FARMAKOKINETIK DUA SENYAWA DARI TANAMAN KENAF (Hibiscus cannabinus L) UNTUK PREDIKSI TOKSISITAS. Suci Wulan Sari; Anjas Wilapangga; Ayu Nawang Sari; Sulis Astriani
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan sumber penghasil tanaman-tanaman unik dan bermanfaat. Banyaknya tanaman yang menjadi sumber flavonoid yang dapat dijadikan sumber obat, seperti halnya tanaman Kenaf. Tanaman ini dibudidayakan di banyak negara dan banyak dikembangkan di Afrika. Tanaman kenaf memiliki banyak manfaat serta memili banyak kandungan metabolit sekunder diantaranya, senyawa fenolik, turunan triterpen dan fitosterol yang dapat dijadikan sebagai antioksidan, antihipertensi, antiproliferatif. Pada penelitian ini, kami melakukan studi insilico sebagai bahan atau uji prediksi dari dua senyawa yang berasal dari daun kenaf yaitu metil ester asam 4-metoksisinamat dan 3,4-dimetoksisinama. Hasil pembuatan struktur 2-D menggunakan ChemDraw Ultra 8.0, dan hasil Prediksi in silico sifat farmakokinetik dan toksisitas menggunakan web server pkCSM, senyawa Metil ester asam 4-metoksisinamat berat molekul dengan hasil BM = 192,214, LogP <5 = 1,8814, Tersion = 3, HBA <10 = 3, HBD <5 = 0, PSA (A2) = 82,955, Pada senyawa 3,4-dimetoksisinamat berat molekul dengan hasil BM = 207.205, LogP <5 =0.4669, Tersion = 4, HBA <10 = 4, HBD <5 = 0, PSA (A2) =87.749. Dari hasil analisis in silico menggunkana pkCMS menghasilkan bahwa kedua senyawa tersebut memnuhi syarat dari hukum lima Lipinski.