Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN TEKS MICROBIOLOGY FOR ENVIRONMENTAL SCIENTISTS AND ENGINEERS MENJADI MIKROBIOLOGI UNTUK ILMUWAN DAN INSINYUR LINGKUNGAN Meiliana, Sylvie
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.377 KB) | DOI: 10.23917/kls.v22i1.4362

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan dankesepadanan makna pada naskah “Microbiology for Environmental Scientists andEngineers” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Mikrobiologiuntuk Ilmuwan dan Insinyur Lingkungan”. Penelitian ini menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen sementaradata dalam penelitian ini adalah 50 kalimat yang diambil dari naskah buku “Microbiology for Environmental Scientists and Engineers” dan terjemahan-nya pada buku “Mikrobiologi Untuk Ilmuwan dan Insinyur Lingkungan”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive-sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 data yang dianalisis terdapat 30 data atau 60 % termasuk dalam kategori terjemahan yang tepat dan 20 data atau 40 % termasuk pada kategori terjemahan yang tidak tepat. Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerjemah mampu menerjemahkan dengan baik walaupun masih mengalami kendala. Hasil penelitian ini sangat signifikan untuk berpartisipasi menyumbangkan pengembangan dalam teori linguistik yang diterapkan untuk penerjemahan. Hasil penelitian ini juga dapat berkontribusi untuk memperkaya referensi dalam analisis wacana maupun penerjemahan serta mamu membantu penerjemah dalam memecahkan persoalan di bidang penerjemahan.Keywords: Ketepatan makna, keterbacaan
The implementation of literary works In teaching literary translation Sylvie Meiliana
EDUTEC : Journal of Education And Technology Vol 4 No 1 (2020): September 2020
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/edu.v4i1.81

Abstract

The aim of this research is to show the implementation of literary works in literary translation by giving the way how to implement the literary work in revealing cultural terms found in a literary work, namely Achmad Tohari’s Ronggeng Dukuh Paruk Novel. Based on the literary work, the research on literary translation is done by investigating the translation procedure applied in translating the cultural terms from Indonesian into English. This research used a descriptive qualitative method with content analysis technique done by taking the flow model followed by data reduction, data presentation, and conclusion. The analysis used a semantic approach and Peter Newmark’s translation procedures. Result of the research shown by implementing literary work, the research of literary translation reveals that there are 16 cultural terms and classified in 6 different categories, they are musical instruments, clothes, accessories, work and leisure, activities and procedures, and religious terms. In translating the novel, there are 7 translation procedures used by the translator, they are transference, naturalization, cultural equivalent, functional equivalent, descriptive equivalent, couplets, and notes.
THE AUTHORS’ CRITICISM OF VIETNAM WAR SOCIAL EFFECTS IN FIVE SONG LYRICS Sylvie Meiliana
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 40, No 50 (2016): Vol. 40, No 50 (2016)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.954 KB) | DOI: 10.47313/jib.v40i50.257

Abstract

Penelitian menggambarkan peran karya sastra dalam mengungkapkan fenemena sosial, khususnya efek sosial yang disebabkan oleh terjadinya perang Vietnam. Penelitian menggunakan metode studipustaka dengan menerapkan teori pengetahuan negatif oleh Theodor Adorno. Sumber data adalah lima buah lirik lagu berbahasa Inggris : ‘Blowin’ in the wind’ and ‘Master of War’ oleh Bob Dylan, ‘Fortunate son’ oleh Creedence Clearwater Revival, ‘Eve of Destruction’ oleh Barry McGuire, dan the last ‘I Feel Like I’m Fixin’ To Die Rag’ oleh Joe McDonald dan The Fish. Analisis dilakukan dalam tiga bagian, yaitu analisis arti denotatif dan konotatif, latar sosial, dan kritik pengarang terhadap dampak sosial yang disebabkan oleh perang Vietnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama,kelima lirik lagu mengungkapkan kondisi selama perang terjadi. Kedua, latar sosial mengungkap efek sosialyang diderita oleh masyarakat sebagai akibat perang. Ketiga, peran karya sastra dalam mengungkapkan kritik pengarang terhadap efek sosial akibat perang Vietnam. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa karya sastra sangat berperan dalam mengungkap fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
FENOMENA KEKERASAN GENDER DALAM KULTUR PATRIARKHI : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Sylvie Meiliana
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 41, No 61 (2018): Vol. 41, No 61 (2018)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.962 KB) | DOI: 10.47313/jib.v41i61.648

Abstract

The  aim of this research is to reveal the gender violence reflected in patriarchal culture. Gender violence is a global phenomenon and mostly women become the victims. This research is focussing on gender violence towards American women reflected in an American literary work. As a literary research, the data source of this research is an American novel, Journey written by an American woman writer, Danielle Steel. This descriptive qualitative research applied content analysis technique that is performed by taking a flow models, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings are as follows. First, the novel Journey written by Danielle Steel reveals three types of gender violence, they are physical, psychological, and sexual abuse. Second, as a literary theory, sociology of literature can be applied to portray gender violence as a social phenomenon in patriarchal culture  through a literary work.
EKSISTENSI TRADISI LISAN CAKAP LUMAT DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN KARO Sylvie Meiliana
LITERA Vol 19, No 1: LITERA MARET 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i1.30478

Abstract

Masyarakat Karo selalu menggunakan tradisi lisan dalam berbagai jenis kegiatan upacara adat. Salah satu bentuk tradisi lisan masyarakat Karo adalah Cakap Lumat yang digunakan dalam upacara adat perkawinan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaku, bentuk kebahasaan, dan fungsi tuturan dalam tradisi lisan Cakap Lumat dalam upacara adat masyarakat Karo. Sumber data penelitian adalah tuturan lisan Cakap Lumat dalam upacara adat perkawinan karo  di Dusun Tongkoh, Desa Dolat Rakyat, Kecamatan Dolat Rakyat dengan informan kunci Nande Beru Tarigan. Pengumpulan data dengan teknik perekaman dan transkripsi. Anasisis data menggunakan teknik analisis isi dengan model alir. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, tuturan Cakap Lumat dilakukan oleh seseorang sesuai posisinya dalam status sosial, yakni kalimbubu, senina, dan anak beru. Kedua, bentuk kebahasan Cakap Lumat, yaitu bahasa kiasan dan perumpamaan. Ketiga, Cakap Lumat berfungsi untuk ucapan salam, ucapan doa, konfirmasi, pujian, dan nasehat. Kata kunci: tradisi lisan, bentuk dan fungsi Cakap Lumat, masyarakat Karo  EXISTENCE OF ORAL TRADITIOAN CAKAP LUMAT IN WEDDING CEREMONY IN KARO SOCIETY AbstractThe Karo people always use oral traditions in various types of traditional ceremonial activities. One form of the oral traditions of the Karo people is Cakap Lumat which is used in traditional marriage ceremonies. This study is aimed at describing the speech performers, forms of language, and the function of the oral tradition of Cakap Lumat in the traditional ceremony of the Karo community. The data source of the study is oral speech of Cakap Lumat in a traditional karo marriage ceremony in Tongkoh village, Dolat Rakyat Village, Dolat Rakyat District with key informant Nande Beru Tarigan. Data collection is by recording and transcription techniques. Data analysis uses content analysis techniques with flow models. The results of the study are as follows. First, Cakap Lumat is done by someone according to his/her position in social status, namely kalimbubu, senina, and anak beru. Second, the forms of the language of Cakap Lumat are figurative language and parables. Third, the function of Cakap Lumat is for giving greetings, blessing, confirmation, praise, and advice.  .Keywords: oral tradition, form and function, Cakap Lumat, Karo people
KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN TEKS MICROBIOLOGY FOR ENVIRONMENTAL SCIENTISTS AND ENGINEERS MENJADI MIKROBIOLOGI UNTUK ILMUWAN DAN INSINYUR LINGKUNGAN Sylvie Meiliana
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.377 KB) | DOI: 10.23917/kls.v22i1.4362

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan dankesepadanan makna pada naskah “Microbiology for Environmental Scientists andEngineers” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Mikrobiologiuntuk Ilmuwan dan Insinyur Lingkungan”. Penelitian ini menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen sementaradata dalam penelitian ini adalah 50 kalimat yang diambil dari naskah buku “Microbiology for Environmental Scientists and Engineers” dan terjemahan-nya pada buku “Mikrobiologi Untuk Ilmuwan dan Insinyur Lingkungan”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive-sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 data yang dianalisis terdapat 30 data atau 60 % termasuk dalam kategori terjemahan yang tepat dan 20 data atau 40 % termasuk pada kategori terjemahan yang tidak tepat. Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerjemah mampu menerjemahkan dengan baik walaupun masih mengalami kendala. Hasil penelitian ini sangat signifikan untuk berpartisipasi menyumbangkan pengembangan dalam teori linguistik yang diterapkan untuk penerjemahan. Hasil penelitian ini juga dapat berkontribusi untuk memperkaya referensi dalam analisis wacana maupun penerjemahan serta mamu membantu penerjemah dalam memecahkan persoalan di bidang penerjemahan.Keywords: Ketepatan makna, keterbacaan
The implementation of literary works In teaching literary translation Meiliana, Sylvie
EDUTEC : Journal of Education And Technology Vol. 4 No. 1 (2020): September 2020
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/edu.v4i1.81

Abstract

The aim of this research is to show the implementation of literary works in literary translation by giving the way how to implement the literary work in revealing cultural terms found in a literary work, namely Achmad Tohari’s Ronggeng Dukuh Paruk Novel. Based on the literary work, the research on literary translation is done by investigating the translation procedure applied in translating the cultural terms from Indonesian into English. This research used a descriptive qualitative method with content analysis technique done by taking the flow model followed by data reduction, data presentation, and conclusion. The analysis used a semantic approach and Peter Newmark’s translation procedures. Result of the research shown by implementing literary work, the research of literary translation reveals that there are 16 cultural terms and classified in 6 different categories, they are musical instruments, clothes, accessories, work and leisure, activities and procedures, and religious terms. In translating the novel, there are 7 translation procedures used by the translator, they are transference, naturalization, cultural equivalent, functional equivalent, descriptive equivalent, couplets, and notes.