Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Determinan Kejadian Stunting Pada Balita: Asupan Protein, Zink, Penyakit Infeksi Dan Indikator Keluarga Sehat Shelly Festilia
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.07 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v4i1.902

Abstract

Stunting terjadi akibat dari tidak tercukupinya asupan zat gizi, kondisi kesehatan yang buruk serta pola asuh yang kurang memadai. Asupan zat gizi pada masa pertumbuhan khususnya saat balita memiliki pengaruh pada tinggi badan yang akan terlihat pada waktu yang relatif lama. Selain asupan faktor lain seperti penyakit infeksi juga turut menjadi penyebab stunting. Program pemerintah melalui PIS PK dengan indikator keluarga sehat diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa determinan kejadian stunting meliputi asupan dan indikator keluarga sehata pada anak balita. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Hasil penelitian menunjukkan balita yang mengalami penyakit infeksi mempunyai resiko 2 kali lebih besar terjadinya stunting. Balita dengan tingkat konsumsi protein kurang mempunyai resiko 3 kali lebih besar terjadinya stunting. Balita dengan asupan zink kurang beresiko 7 kali terjadinya stunting. Keluarga dengan indikator keluarga sehat sebagai faktor pencegah timbulnya stunting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumsi zink yang kurang mempunyai faktor resiko lebih besar dengan kejadian stunting, sedangkan indikator keluarga sehat menjadi peluang untuk mencegah anak stunting.
Pemberian Susu Kambing Prebiotik terhadap Kadar Hb pada Anak Stunting Hendra Budi Sungkawa; sopiyandi sopiyandi; Iman Jaladri; Jonni Syah R Purba; Shelly Festilia; Suaebah Suaebah; Mulyanita Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 7, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v7i1.1320

Abstract

Kalimantan Barat adalah provinsi di Indonesia yang memiliki masalah prevalensi stunting yang tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting nasional yaitu sebesar 29,8%. Kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki prevalensi kasus stunting yang tinggi pada tahun 2021 yaitu terdapat di Kabupaten Melawi sebesar 37,2% dan di Kabupaten Sintang sebesar 38,2%. Asupan protein menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Asupan protein dapat diperoleh dari konsumsi susu setiap hari sebagai alternatif. Konsumsi jenis susu yang berasal dari hewani dapat diperoleh dari susu sapi dan susu kambing. Susu kambing lebih tidak menyebabkan alergi dan mudah dicerna dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambing dengan penambahan probiotik pada kasus stunting dapat meningkatkan sintesis dan penyerapan mikronutrien, memediasi inflamasi, dan menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, memengaruhi nafsu makan, dan meningkatkan penyerapan mineral. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cohort study dimana penelitian akan dilakukan dengan membandingkan antara dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control dengan rasio 1:1.  Tujuan untuk memantau perbedaan pertumbuhan anak stunting dengan asupan susu kambing dan susu kambing fortivikasi (susu kambing probiotik) di Kabupaten Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, yang akan dilaksanakan selama 90 hari dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar tiroid, dan kadar seng serta standar antropometri.