Skizofrenia dengan halusinasi memiliki kesulitan dalam menjalankan pekerjaan bahkan dalam merawat diri sendiri. Keluarga sebagai pemberi rawatan melakukan peran yang penting dalam memberikan perawatan dan dukungan untuk anggota keluarga yang menderita skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberi rawatan dengan tugas kesehatan keluarga pada pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami skizofrenia dengan halusinasi pendengaran di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat sebanyak 97 orang. Teknik ipengambilan sampel dilakukan secara total sampling sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami skizofrenia dengan halusinasi pendengaran di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat sebanyak 97 orang. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memberikan perawatan pada pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran sebagai suami/istri sebanyak 59 responden (60,8%) dan sebagian kecil dirawat oleh ayah/ibu sebanyak 4 responden (4,1%). Responden sebagian besar menerapkan tugas kesehatan keluarga dengan baik sebanyak 50 responden (51,5%). Tidak ada hubungan pemberi rawatan dengan tugas kesehatan keluarga pada pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran dengan p-value 0,395 (p>0,05). Diharapkan agar pemberi rawatan dapat memberikan rawatan sesuai standar sehingga tugas kesehatan keluarga dapat terpenuhi.