Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sosialisasi dan Pengenalan Sistem Pertanian Organik Masyarakat Kampung Apnae Kosily Jayawijaya Papua Siti Latifa Wulandari; Nuraisyah Takdir; Machlon Wandikbo; Ida Heluka
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7899

Abstract

: Sosialisasi dan pengenalan sistem pertanian organik dilakukan untuk menambah wawasan masyarakat dan mahasiswa dalam mengolah sistem pertanian organik. Kegaiatan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dari salah satu tri dharma perguruan tinggi poin ketiga yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan ini dilakukan bersama mahasiswa bertujuan agar mahasiswa mampu untuk bersosialisai dengan masyarakat dan mampu berkontribusi dengan masyarakat secara nyata. Kegiatan ini berlokasi di kampung Apnae Distrik Silokarno Doga, Desa/Kelurahan Kimbim Kec. Asologaima, Kab. Jayawijaya Papua Pegunungan Tengah. Peserta yang mengikuti kegiatan yaitu sebanyak 20 masyarakat kampung Apnae Kosily, 2 orang dosen sebagai pemateri dan 14 mahasiswa. Tujuan Untuk Mengetahui Kondisi Lahan Pertanian dan Potensinya untuk sektor Pertanian khususnya Sitem Pertanian Organik. Metode yang digunakan yaitu dengan teknik penyuluhan dalam bentuk ceramah atau memaparkan materi berupa teori  tentang  pengolahan sistem Pertanian Organik dengan menggunakan Instrumen wawancara dan melakukan tanya jawab kepada masyarakat yang memiliki Perkebunan Jeruk, Kebun Cabai dan Kebun Pisang. Kegiatan ini melibatkan beberapa masyarakat termasuk kepala kampung Kosily yang juga merupakan pemilik kebun Cabai dan Kebun Pisang. Hasil yang didapatkan setelah wawancara maupun diskusi bersama pemilik kebun dapat kita simpulkan bahwa ada potensi besar dikampung ini khususnya di sektor pertanian berbasis budaya lokal dengan sistem pertanian yang organik harus bisa di pertahankan. Hasil kegiatan ini diharapkan masyarakat kampung Apnae Kosily dapat mengolah pertanian organik secara berkelanjutan hingga ketahap produksi sehingga nantinya mahasiswa dapat turut membantu dan menjadi program bersama.The socialization and introduction of organic farming systems are carried out to increase the community's and students' knowledge of processing organic farming systems. This activity is a form of embodiment of one of the three Higher Education Tri Dharma Points, namely Community Service. This activity is carried out with students with the aim that students can socialize with the community and be able to contribute to society in a real way. This activity is in the Apnae village, Silokarno Doga District, Kimbim Village/Kelurahan, Kec. Asologima, Kab. Jayawijaya Papua Central Mountains. Participants who participated in the activity were 20 villagers from Apnae Kosily, 2 lecturers as presenters and 14 students. Purpose to Know the Condition of Agricultural Land and Its Potential for the Agricultural Sector, especially Organic Agriculture Systems. The method used is counselling techniques in the form of lectures or presenting material in the form of theories about processing organic farming systems using interview instruments and conducting questions and answers to people who have citrus plantations, chilli gardens and banana plantations. This activity involved several community members, including the village head of Kosily, who also owns a chilli garden and a banana garden. The results obtained after interviews and discussions with garden owners show great potential in this village, especially in the agricultural sector based on local culture with an organic farming system that must be maintained. The results of this activity are hoped that the people of Apnae Kosily village can process Organic Agriculture sustainably up to the production stage so that later students can help and become a joint program. 
Aneka Olahan Ipere untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat Kampung Yomaima Nuraisyah Takdir; Siti Latifa Wulandari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7931

Abstract

Pertanian di Kabupaten Jayawijaya adalah pertanian yang mengutamakan sistem pertanian organik (natural farming), penggunaan pupuk kimia dan pestisida dilarang masuk apalagi digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya. Hasil pertanian yang menjadi unggulan di Jayawijaya salah satunya adalah ubi jalar yang dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan ipere yang digunakan masyarakat sebagai salah satu makanan yang selalu ada dalam tradisi bakar batu. Masyarakat masih jarang yang mengolah ipere tersebut menjadi olahan makanan yang lain, padahal dengan mengolah ipere menjadi aneka olahan makanan bisa meningkatkan penghasilan masyarakat karena olahan-olahan tersebut diminati oleh masyarakat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana mengolah ipere menjadi olahan makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan bernilai ekonomis sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat. Kegiatan PkM ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2022 di Kabupaten Jayawijaya Distrik Napua Kampung Yomaima dengan peserta yaitu masyarakat kampung Yomaima yang berjumlah 25 orang. Kegiatan ini berupa sosialisasi kepada masyarakat berupa presentasi aneka olahan makanan dari ipere setelah itu dilakukan praktik langsung oleh masyarakat yang hadir pada kegiatan sosialisasi.Agriculture in Jayawijaya Regency is agriculture that prioritizes organic farming systems (natural farming); the use of chemical fertilizers and pesticides is prohibited, let alone use by the people in Jayawijaya Regency. One of the superior agricultural products in Jayawijaya is sweet potato, known by the local community as ipere, which is used by the community as one of the foods always present in the stone-baked tradition. People still rarely process ipere into other food preparations, even though processing ipere into various food preparations can increase people's income because these processed foods are in demand among the public. This Community Service Activity is carried out to provide knowledge to the community on how to process ipere into processed food with high nutritional and economic value to increase people's income. This PkM activity was carried out on August 10, 2022, in Jayawijaya Regency, Napua District, Yomaima Village, with 25 participants from the Yomaima village community. This activity takes the form of outreach to the community through a presentation of various processed foods from Ipere, after which direct practice is carried out by the community who attended the socialization activity.
EDUKASI KEPADA MASYARAKAT MELALUI KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN soni, aprianto; Wulandari, Siti Latifa; Takdir, Nuraisyah; Sabriani, Sabriani; Fernanda, Vedrix; YM, Hadriyanti; Wulandari, Futri
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 5, No 2 (2024): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v5i2.50685

Abstract

Menumbuhkan karakter peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Kerusakan pada lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh manusia, ketergantungan manusia terhadap lingkungan menjadi faktor utama pada kerusakan lingkungan, kota wamena yang menjadi ibukota dari Kabupaten Jayawijaya sudah mulai tercemar dengan sampah plastik yang setiap harinya bertambah. Penangulangan langsung belum terlihat jelas hasilnya dari peran pemerintah hal ini dinas lingkungan hidup kabupaten. Melihat potensi bahaya yang akan ditimbulkan ini sangat besar maka perlu adanya kegiatan langsung agar memberikan edukasi kepada masyarkat yang tinggal di dalam ruang perkotaan. Dari kegiatan ini diharpakan mampu memperbaiki sehingga tidak terjadi penurunan kualitas hidup. Manusia harus menjaga kualitas dan kuantitas lingkungan hidupnya secara arif. Melalui upaya pelestarian lingkungan salah satunya melalui kegiatan langsung agar dilihat oleh masyarakat untuk memberiakan kesadaran kepada masyarakat. Makna peduli tidak hanya diaplikasikan kepada sesama manusia saja akan tetapi peduli dapat diaplikasikan terhadap semua makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu setiap individu seharunsya memiliki karakter peduli, baik itu karakter peduli sosial maupun karakter peduli lingkungan. Dalam kerangka Character Building, karakter peduli lingkungan menjadi nilai yang penting untuk ditumbuh kembangkan pada kehidupan sehari-hari.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN INOVASI KEWIRAUSAHAAN OLAHAN SINGKONG DI KAMPUNG YOMAIMA DISTRIK NAPUA JAYAWIJAYA, PAPUA Wulandari, Siti Latifa; Takdir, Nuraisyah; Soni, Aprianto; Sabriani, Sabriani
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i3.53416

Abstract

There are strategies to improve the quality of human resources, one of which is by improving entrepreneurship training programs. The potential of community agricultural products can be processed into products that are marketable and become entrepreneurial innovations. The development of increasingly sophisticated technology and information is currently not well understood by the general public, especially rural communities. This entrepreneurship development activity was carried out in Yomaima Village, Napua District. This village is located in Jayawijaya Regency, Papua Mountain Province. This activity was attended by 25 Yomaima village residents, 3 facilitators, and 16 KKN students. The implementation method will empower local communities with innovative activities in processing cassava, providing education on processing cassava into croquettes with various flavors, as well as providing quality products and training on cassava croquette production. The results of this activity show that public knowledge has increased. The community's interest in learning is to change the wealth of cassava raw materials in the village into processed products that have high economic value and can ultimately help the economy and improve the quality of life of Yomaima village residents. The results of these activities must be continued in further stages of collaboration with Yomaima Village as the fostered village, so that this activity is sustainable and routinely carried out. Therefore, we need to form a group of SMEs that focus on improving community entrepreneurship. This concerns the development of innovative technological products from cassava raw materials such as cassava croquettes which can increase income in the future.Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satunya dengan meningkatkan program pelatihan kewirausahaan. Potensi hasil pertanian masyarakat dapat diolah menjadi  produk yang layak dipasarkan dan menjadi inovasi wirausaha. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih saat ini  kurang dipahami dengan baik oleh masyarakat umum, khususnya  masyarakat pedesaan. Kegiatan pengembangan kewirausahaan ini dilaksanakan di Kampung Yomaima, Distrik Napua. Kampung ini terletak di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Pegunungan Papua. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang warga Kampung Yomaima, 3 orang fasilitator, dan 16 orang mahasiswa KKN. Metode pelaksanaannya yaitu dengan memberdayakan masyarakat lokal dengan kegiatan inovasi pengolahan bahan baku singkong, memberikan penyuluhan pengolahan singkong menjadi kroket dengan berbagai rasa, serta memberikan produk berkualitas dan pelatihan produksi kroket singkong. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa  pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan. Minat belajar masyarakat adalah mengubah kekayaan bahan baku singkong yang ada di desa menjadi produk olahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan pada akhirnya dapat membantu perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup warga Kampung Yomaima. Hasil dari kegiatan ini harus dilanjutkan pada kerjasama tahap pertama dengan Desa Yomaima sebagai desa binaan, agar kegiatan ini berkelanjutan dan rutin dilaksanakan. Setelah itu, kita perlu membentuk kelompok UKM yang berfokus pada peningkatan kewirausahaan masyarakat. Hal tersebut menyangkut pengembangan produk teknologi inovatif dari bahan baku singkong seperti kroket singkong yang dapat meningkatkan pendapatan publik di masa depan.
Pendampingan Kelompok Tani Tulima dalam Penanganan Panen dan Pascapanen Kedelai Takdir, Nuraisyah; Wulandari, Siti Latifa; Sabriani, Sabriani; Helakombo, Olsa Machrit; Morib, Fitoria
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.21119

Abstract

Penanganan panen dan pascapanen tanaman merupakan kegiatan dalam budidaya tanaman sehingga memaksimalkan hasil produksi pertanian. Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan produksi kedelai adalah penanganan panen dan pascapanen yang tepat sehingga meminimalisir kehilangan pada setiap tahapan. Penanganan panen dan pasca panen bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan teknologi atau mesin namun akan nampak perbedaan dengan kedua cara tersebut. Masalah yang dihadapi oleh kelompok tani yang ada di Tulima adalah kehilangan hasil panen  baik pada proses panen dan pascapanen atau pada saat penyimpanan oleh sebab itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat inindiarahkan untuk menambah wawasan petani dalam penanganan panen dan pascapanen tanaman kedelai. Kegiatan berupa sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Juli 2025 pukul 09:00 sampai 13:00 di Kampung Tulima. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan wawasan Masyarakat sebesar 50% pada dua indikator yaitu kelompok tani memahami teknologi dan metode baru dalam penanganan panen dan pascapanen beserta manfaatnya.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Daun Diwoka (Piper macropiper Pennant.) sebagai Alternatif Pengendalian Hama pada Tanaman Kedelai di Distrik Walesi Wulandari, Siti Latifa; HardiyantiYM, HardiyantiYM; Takdir, Nuraisyah; Wandik, Busuk; Kogoya, Santi Ferro
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2024): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i4.4936

Abstract

Agricultural development in Walesi District is an area that has a lot of potential for the development of various types of agricultural commodities as a source of income for the Walesi community. Plant Pest Organisms (OPT) both pests and diseases are one of the obstacles in soybean cultivation which can often result in crop failure. The community, especially in the Walesi village area, is actively farming traditionally, especially soybeans, often facing challenges in controlling pests and diseases. Limited knowledge about effective and environmentally friendly control methods. The purpose of the Activity Implementation is to increase Knowledge in controlling soybean plant pests using Diwoka Plant Extract as a Botanical Pesticide. The service method, namely Socialization, is carried out in the form of Lectures, namely about community knowledge regarding plant cultivation techniques, especially soybeans, and the use of natural pesticides from Diwoka plant extract (Piper macropiper Pennant). The training stage is given through direct practice to farmer groups in the Walesi district in making botanical pesticides based on Diwoka leaves (Piper macropiper Pennant). Application of Technology Practice of the process of utilizing natural pesticides on soybean plants and Mentoring and Evaluation. This activity is carried out together and will help the community to understand how to make botanical pesticides. So that later the community can make botanical pesticides independently. Evaluation is the final stage to determine the sustainability of the community service program. The final activity of this community service training is the distribution of questionnaires (post-test) to determine the extent of the development of participants' knowledge, after previously being given a questionnaire (pre-test). Community service activities that focus on training in making botanical pesticides from diwoka leaf extract in Walesi Jayawijaya District have had a significant positive impact. This training has succeeded in increasing farmers' knowledge and skills in managing pests and diseases of soybean plants naturally. Improved skills Farmers have new skills in making and applying botanical pesticides from diwoka leaf extract.