Catootjie Lusje Nalle
Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Starch and Aflatoxin B1 Content of Corn Grain with Different Water Content Added with Synthetic Mold Inhibitor Catootjie Lusje Nalle; Max Arthur Julian Supit; Kial Loka Kurang
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v11i1.11011

Abstract

Penggunaan jagung sebagai pakan harus memenuhi standar kualitas kimia yang dipersyaratkan untuk menjamin keamanan pakan. Penggunaan penghambat jamur sintetis merupakan salah satu strategi untuk menghambat pertumbuhan jamur dan produksi metabolit sekunder yang dapat menurunkan kualitas kimia jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan amilum (pati) dan aflatoksin B1 (AFB1) jagung kuning pipilan yang terdiri dari tiga level kadar air dan disuplementasi produk anti jamur sintetis. Sejumlah 750 kg jagung kuning pipilan digunakan dalam penelitian ini. Penghambat jamur (PJ) komersial yang digunakan diperoleh dari PT Japfa Comfeed Tbk, Indonesia dengan dosis 450 g/ton jagung. Percobaan dua faktor (Level kadar air: 13, 14 dan 15%; penghambat jamur PJ: -, +) digunakan pada penelitian ini. Hasil uji ANOVA membuktikan bahwa kecuali kandungan pati, interaksi yang signifikan antara LKA dan PJ terhadap kandungan aflatoksin B1 jagung yang disimpan selama 60 hari. Jagung (LKA berbeda dan tanpa PJ) memiliki kandungan AFB1 lebih tinggi dari yang diberi PJ. Simpulannya, penggunaan penghambat jamur efektif menghambat pertumbuhan jamur sehingga produksi aflatoksin B1 dapat ditekan. Penggunaan PJ sintetis tidak mempengaruhi kandungan pati jagung biji selama 60 hari penyimpanan.
Respon Pertumbuhan Ayam Kampung Super yang Mengkonsumsi Pakan Komplit Mengandung Tepung Daun Kelor Osias Ndun; Catootjie Lusje Nalle; Cytske Sabuna
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v11i1.11015

Abstract

The trial had the objective to examine the safe level of Moringa meal used for 10 weeks old super kampong chickens. The super kampong chickens in the trial were distributed into 20 experimental pens (8 chickens/replication). The study was conducted under completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments were as follows: P0 (control), P1 (5% MLM), P2 (7.5% MLM), and P3 (10% MLM). The statistical analysis revealed that the treatment considerably influenced the diet intake (DI), body weight gain (BWG), as well as feed per gain (FPG). The use of Moringa powder produced better bird’s performance than those allotted in basal diets. In conclusion, 1) the safe inclusion level of Moringa powder in a balance nutrient diet was up to 10% 2) the addition of Moringa increased the palatability of the diets, leading to the improvement of DI, BWG and FPG.