Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI KUALITAS FISIK DAN NONFISIK PADA RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) (Studi Kasus : Rptra Griya Tipar Cakung Jakarta Timur) Samsudin Samsudin; Primi Artiningrum
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.785 KB)

Abstract

ABSTRAKRPTRA berdiri sebagai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang merupakan “Ruang Terbuka Hijau” yang desain dengan konsep ramah anak yang modern dan didukung oleh berbagai fasilitas didalamnya. Banyak RPTRA yang sudah dibangun di Jakarta sejak 1 tahun terakhir yang merupakan salah satu program dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa dari RPTRA dibangun pada tempat yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan berada di kawasan-kawasan kumuh. Namun pada saat proses desain dari RPTRA masih kurangnya memperhatikan aspek-aspek penting dalam pembangunannya, karena dapat dilihat dari PERGUB yang mengatur tentang RPTRA hanya berisikan daftar fasilitas saja tanpa adanya ketentuan-ketentuan yang jelas mengenai aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, kenayaman, daya tarik dan aksesibilitas dalam membangun sebuah RPTRA. Oleh karena itu, sebagai fasilitas publik baru yang didedikasikan untuk anak-anak yang dapat digunakan sebagai taman bermain maka diperlukan evaluasi mengenai Aspek Keselamatan, Keamanan, Kesehatan, Kenyamanan, Daya Tarik dan Aksesibilitas menggunakan beberapa teori terdahulu dan peraturan-peraturan terkait regulasi pekerjaan umum sebagai standar indikator pengukuran evaluasi. Metode yang digunakan pada pengambilan data adalah pendekatan campuran antara kualitatif dan kuantitatif kemudian dalam mempresentasikan hasil data dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari evaluasi ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil observasi yang menggunakan standar aspek teknis dengan hasil dari kuesioner mengenai persepsi orang tua terhadap pengunaan RPTRA. Perbedaan tersebut mengidikasi bahwa standar yang digunakan pada poin observasi lebih tinggi dibandingkan persepsi dari orang tua. Penelitian ini mereview desain kontrol sebuah taman bermain dan evaluasi dari sebuah fasilitas publik yang didedikasikan untuk anak-anak di Jakarta Timur, Indonesia.Kata Kunci : ruang publik, ramah anak, taman bermain, evaluasi, keselamatan ABSTRACT       RPTRA stands for Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, which means “Green Open Space” design with modern children-friendly concept supported with various facilities. Many RPTRA has been built in Jakarta since the last one year as the main program of the Governor Basuki Tjahaja Purnama. Some of the RPTRA built on the places that used to be slums area. RPTRA managed by the government currently do not have proper design standarts to safety, comfort dan health of users. Those which do not pay attention to salvation, health, safety, comfort, attractiveness dan accessibility in the design is very risky causing accident dan further the main purpose of playing teh game can not be achieved. Therefore, as new public facilities that are dedicated to children to be used as playground. It needs to be evaluated in the Aspect of Salvation, Health, Safety, Comfort, Attractiveness, and Accessibility using Indonesian minister of public works regulation as a standart.The method used in data processing is a quantitative approach while in the presentation of results using descriptive qualitative approach. The research instruments are direct observation with observation sheet, questionnaire, interview, documentation and observation of children activity. The result of the evaluation of RPTRA Tipar Cakung there is a difference between the evaluation results based on observations using standard child friendly park with the results based on the questionnaire through the perception of parents. These differences indicate that the standard used in observation is still higher than the perception of parents. This research reviews the design control of children playground and evaluation of new public space dedicated to children in North Jakarta, Indonesia.Keyword : public space, children-friendly, playground, evaluation, safety
PENGARUH PERUBAHAN FUNGSI RUANG DAN BENTUK RUMAH-TOKO TERHADAP KARAKTERISTIK ARSITEKTUR CINA DI PECINAN PASAR LAMA TANGERANG Vicky Januastuti; Primi Artiningrum
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.797 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.006

Abstract

Rumah-Toko merupakan salah satu ciri khas dari Pecinan. Dalam perkembangannya, rumah-toko pada kawasan tersebut mengalami beberapa perubahan fungsi ruang dan perubahan bentuk bangunan rumah-toko akibat dari beberapa faktor, sehingga terlihat karakteristik arsitektur cina pada kawasan tersebut semakin memudar. Pada penelitian sebelumnya belum ada yang mengaitkan antara perubahan dungsi dan bentuk rumah-toko terhadap arsitektur cina. Adapun beberapa penelitian sebelumnya hanya mengaitkan dengan topologi perubahan rumah-toko. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan fungsi pada rumah-toko dan untuk mengetahui pengaruh perubahan fungsi dan bentuk yang menyebabkan mulai pudarnya karakteristik arsitektur cina yang berpengaruh terhadap perubahan karakter arsitektur cina di kawasan pecinan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan cara survei lokasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan bentuk yaitu faktor ekonomi, sosial, dan budaya serta fungsi ruang memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap memudarnya karakteristik arsitektur cina dibandingkan dengan perubahan bentuk bangunan yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap memudarnya karakteristik arsitektur cina. Shop-House is one of the characteristics of Chinatown. In its development, Shop-House in the region experienced several changes in the function of space and changes in the shape of the houses due to several factors, so that the Chinese architectural characteristics in the area faded. In the previous research, there was no link between changes in function and the form of houses to Chinese architecture. As for some previous studies only linking with the change in the shop-house topology. The purpose of this study is to determine the cause of changes in the function of the Shop-House and to determine the effect of changes in function and shape that cause the fading of Chinese architectural characteristics that affect the changes in Chinese architectural character in Chinatown. This research method uses descriptive qualitative method, the collection of data from this study is done by surveying locations, interviews, and documentation and then analyzed with qualitative descriptive methods. After analyzing the location data, a general conclusion is that the factors that influence changes in function and form are economic, social, and cultural factors and the function of space has a smaller influence on the waning characteristics of Chinese architecture compared to changes in the shape of buildings that have influence. greater to the waning characteristics of Chinese architecture.
EVALUASI PERUBAHAN DESAIN FISIK UNIT HUNIAN APARTEMEN GREEN PARK VIEW TOWER E Dede Nur Mansah; Primi Artiningrum
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.921 KB)

Abstract

ABSTRAKTingginya permintaan akan hunian vertikal mendorong pengembang Cempaka Group untuk membangun fasilitas hunian vertikal / apartemen dikawasan Daan Mogot Jakarta Barat dengan nama Apartemen Green Park View. Namun desain unit hunian yang ditawarkan oleh pengembang tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan atau selera penghuni.Hal ini terbukti dengan ditemukanya perubahan – perubahan desain fisik terhadap unit hunian yang disediakan oleh pengembang. Penelitian ini akan melihat bagaimana perubahan – perubahan fisik yang terjadi pada unit hunian tersebut. Sebagai sampel penelitian ini diambil sejumlah unit yang telah dihuni selama 2 tahun.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perubahan yang terjadi sebagaian besar pada dinding yang dirubah warna catnya dan penambahan elemen plafond.Kata Kunci : Adaptasi, Apartemen Green Park View, Bangunan, Transformasi, Unit HunianABSTRACTThe high demand for vertical housing Cempaka Group encourages developers to build housing facilities vertical / apartment in West Jakarta area by the name of Apartment Green Park View. However, the design of housing units offered by developers are not always able to meet the needs or tastes of the occupants. This is evidenced by the changes found - changes in the physical design of the housing units provided by the developer. This study will look at how changes - physical changes that occur in the dwelling unit. As the study samples were taken a number of units that had been occupied for two years. The method used in this study is a qualitative method of collecting data through observation and interviews. The results of this study showed that most of the changes in the wall that changes color paint and add an element of the ceiling.Keywords : Adaptation, Apartemen Green Park View, Building, Transformation, unit residence
ADAPTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR KAMPUNG NELAYAN BUGIS DI KAMAL MUARA Primi Artiningrum; Danto Sukmajati
NALARs Vol 16, No 1 (2017): NALARs Vol 16 No 1 Januari 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.1.69-84

Abstract

ABSTRAK.Masyarakat Bugis terkenal sebagai pelaut ulung di Indonesia yang telah menjelajahi seluruh wilayah nusantara.Oleh karena itu permukiman masyarakat Bugis dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di kawasan pesisir.Di pantai Utara Jakarta juga terdapat satu kampung nelayan Bugis, yaitu di wilayah Kamal Muara.Karakter fisik dari permukiman ini menunjukkan ciri-ciri arsitektur vernacular Bugis yang dapat dilihat dari bentuk rumah-rumahnya.Akan tetapi, kondisi lingkungan yang berbeda dengan di tempat asalnya memaksa masyarakat kampung Bugis tersebut untuk beradaptasi baik terhadap lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budayanya.Adaptasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada bentuk dan pola perkampungannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh adaptasi terhadap bentuk rumah dan pola kampung yang dibandingkan dengan arsitektur Bugis yang asli.Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara kepada informan kunci termasuk beberapa pemilik rumah.Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya adapatasi bentuk arsitektur dan pola kampung terkait dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya. Kata  kunci : adaptasi, vernakular, arsitektur, nelayan, kampung ABSTRACT.Bugis people are famous as the best sailor in Indonesia who have sailed all over the archipelago. Their settlements can be found all over the country especially in the coastal area. Kamal Muara is one of the Bugis fishermen village located in the North coast of Jakarta. The physical character of this settlement demonstrates Bugis vernacular architecture which is especially noticeable in the form of its houses. However, the new place has forced the people to adapt to the physical environment as well as to the social and cultural environment. Consequently, the adaptation caused changes of architectural shapes and the pattern of the village. This objective of this research was to find out the influence of the adaptation to the house form and village pattern that was compared to its original Bugis Architecture. The method of this research was qualitative descriptive research. The data was collected through field study, observation, and interview to the key informants including the owner of the houses. The outcomes of this research is the identification of the adaptation in architectural form and village pattern related to the environmental condition and the sociocultural problem. Keywords:  adaptation, vernacular, architecture, fishermen, village
The semiotics study of Al-Ahdhar Mosque architecture using the trichotomy of Charles Sanders Peirce Taufiq Widodo; Primi Artiningrum
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 7 No 2 (2022): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2022 ~ Agustus 2022
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v7i2.1827

Abstract

Semiotics is a science of signs, which is found daily in public spaces, print media, literary works, and buildings. A building can convey value, story, philosophy, and meaning through signs expressed on its architectural elements. These signs are in form of shape, spatial arrangement, building ornaments, colors, patterns, textures, or other elements. Therefore, this study aims to determine the meaning and message expressed by the architectural form of the Al-Ahdhar Mosque based on Charles Sanders Peirce's Semiotics, which consists of three aspects, namely Representant, Object, and Interpretant with the concept of trichotomy. It was carried out using a descriptive qualitative method to determine more about the observed phenomena. The meaning and messages of the case study were conveyed in form of signs and symbols through architectural elements. The data obtained through observations, interviews, and documentation were translated using Charles Sanders Peirce's Trichotomy semiotics. The modern-style design of the Al-Ahdhar Mosque showed that the forms and architectural elements carry a certain meaning. The results also showed that Charles Sanders Peirce's Trichotomy semiotic theory can be used to reveal meaning through signs. This indicated that signs on building elements have a meaning, and the relationship of meaning, sign, and symbol is from a correlation between signs and omens, which is called the semiosis process.
From Family Herbal Plants to Interaction Place: Enhancing Community Engagement in RW 05, Palmerah Urban Kampong Anggiani, Mona; Artiningrum, Primi; Lelo, Lelo; Arroyan, M. Iqbal; Ismail, Ahmad
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 10, No 2 (2025): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - Maret 2025
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jam.v10i2.29852

Abstract

Taman Cempaka in Palmerah Urban Kampongs has the potential to be developed as a family medicinal plant (toga) garden as well as a social interaction space. This activity found that the number and variety of herbal medicinal plants increased, the park management system was better with digital technology, and the quality of the social interaction space improved. The UMB team identified two main challenges: the limited variety and quantity of medicinal plants and the suboptimal management of harvested produce. These issues were also confirmed by project partners. This project aims to enhance the function of the Taman Toga as both a green space and a social hub, improve its overall quality, and provide digital training for its managers. The methods used include planting, rearranging, management, and socialization. This program also includes technology training and the use of online platforms for marketing herbal plant products. The project stages include initial meetings, socialization, problem identification, solution implementation, digital system implementation, and monitoring and evaluation. The results showed an increase in the number and variety of toga plants and an increase in the use of the park as a community interaction space. Overall, this project succeeded in enriching the diversity of medicinal plants, improving digital park management, and improving the quality of the social interaction space. In addition, this activity has a positive impact on the environment by making the park more beautiful, comfortable, and functional for the surrounding community.
PENGARUH MATERIAL TERHADAP SUASANA RUANG IBADAH MASJID MENURUT PERSEPSI PENGGUNA Artiningrum, Primi; Kurniasih, Sri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i1.004

Abstract

Karya arsitektur adalah karya yang dinikmati pengguna melalui pengalaman yang melibatkan keseluruhan inderanya. Karya arsitektur dapat terbentuk melalui penggunaan material atau bahan pembentuknya. Setiap material memiliki sifat yang berbeda dan memberi pengaruh yang berbeda-beda pula. Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, adalah Masjid yang berada di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok. Masjid ini merupakan salah satu bangunan penting di area Rektorat UI, bersama dengan Rektorat dan Balairung yang dibangun pertama kali saat Kampus UI pindah ke Depok. Konsep rancangan kampus UI Depok didasarkan atas konteks ke-Indonesia-an, dengan penggunaan atap-atap tropis dan material batu bata yang diekspos dan menjadi ciri khas bangunan-bangunan di kompleks UI Depok sejak pertama dibangunnya tahun 1986. Material batu bata sangat dominan, terutama pada dinding selasar yang mengelilingi atrium/ruang terbuka Masjid Ukhuwah Islamiyah UI ini. Sedangkan pada ruang ibadah utama masjid didominasi oleh material marmer pada lantai dan pelapis dinding di area mighrab. Agar jamaah dapat beribadah dengan khusuk dan merasakan hubungan skaral antara manusia dengan Tuhannya, maka ruang ibadah masjid harus memberikan suasana tenang agar saat beribadah jamaah dapat memfokuskan pikirannya dengan baik. Suasana khusuk dan sakral dipengaruhi oleh bentuk dan skala ruangan, juga penggunaan material pada ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pengaruh penggunaan material yang memmengaruhi kualitas fisik dan non fisik ruang ibadah di masjid tersebut. Penelitian dilakukan dengan pengamatan terhadap suasana ruang ibadah utama, dengan menggunakan human sensory atau indera manusia sebagai alat untuk mendapatkan persepsi. Metode yang digunakan adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini sekaligus mengisi celah penelitian terdahulu terkait material bangunan yang belum diangkat pada objek studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam perancangan bangunan masjid ini penggunaan material, baik finishing, struktur maupun bentuk ruangan, secara bersama-sama memberikan pengaruh pada kualitas ruang ibadah utama maupun ruang selasar bawah dan selasar atas.
PENGARUH ADAT TERHADAP ARSITEKTUR DAN ADAPTASI PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL ORANG BATIN DI KAMPUNG BARUH, KEC. TABIR, KAB. MERANGIN, JAMBI Fadhilah, Muhammad Daffa; Ramadhan, Ihda Azhara; Fuqoha, Nuril Sayyida; Artiningrum, Primi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i2.09

Abstract

Provinsi Jambi merupakan daerah yang kaya akan suku, adat, dan budaya. Dari sekian banyaknya suku di Provinsi Jambi, Orang Batin merupakan salah satu suku yang paling di kenal. Salah satu hal yang membuat Orang Batin dikenal adalah arsitektur tradisionalnya yang disebut Rumah Tuo atau Rumah Kajang Lako. Rumah ini dicirikan dengan bentuk yang menyerupai perahu. Perkampungan Rumah Tuo tertua di Provinsi Jambi terletak di Kampung Baruh, Kec. Tabir, Kab. Merangin, Provinsi Jambi. Meskipun berstatus perkampungan tradisional, perkampungan ini tidak luput dari perubahan dan adaptasi yang dipicu oleh perkembangan zaman. Penelitian mengenai Rumah Tuo sudah pernah dilakukan, namun belum ada penelitian yang membahas tentang adaptasi dan perubahan dari masa ke masa pada Rumah Tuo. Penelitian ini dilaksanakan guna mengungkap perubahan dan adaptasi pada Rumah Tuo terhadap perkembangan zaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapangan dan wawancara kepada informan yang menguasai ilmu adat setempat dan sejarah rumah serta penduduk. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya perubahan bentuk dan makna pada Rumah Tuo dari masa ke masa yang disebabkan oleh percampuran budaya dan perubahan kondisi lingkungan.