Andinnie Juniarsih, Andinnie
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Massa Flux dan Waktu Tahan Fluxing terhadap Pengurangan Mg pada Recycling Kaleng Minuman Alumunium Oediyani, Soesaptri; Zain, Alflahal Putra; Juniarsih, Andinnie
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan pengolahan scrap kaleng minuman aluminium dapat digunakan sebagai bahan sekunder pada proses manufaktur produk aluminium. Ingot hasil daur ulang scrap kaleng minuman aluminium diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, mengurangi polusi yang ditimbulkan serta dapat memenuhi kebutuhan aluminium di Indonesia. Penggunaan flux merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi unsur pengotor pada aluminium paduan disamping itu flux dapat melindungi logam cair berikatan dengan oksigen. Di dalam penelitian ini digunakan scrap kaleng minuman yang terdiri dari scrap kaleng minuman berkarbonasi, isotonik dan penyegar. Pembuatan ingot dari bahan baku scrap kaleng minuman aluminium menggunakan variasi waktu tahan proses fluxing selama 60, 120, 180 dan 240 menit dan variasi penambahan massa flux sebanyak 5, 10 dan 15% dari total massa scrap. Kemudian dilakukan pengujian terhadap ingot yang dihasilkan untuk mengetahui persen penurunan kadar Mg dan perolehan Al menggunakan analisa teknik XRF, pengujian metalografi terhadap ingot untuk melihat strukturmikro hasil daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen reduksi Mg tertinggi adalah 77,83% pada sampel penambahan 15% flux dengan waktu tahan selama 120 menit, perolehan Al tertinggi didapatkan sebesar 97,49% pada sampel penambahan 15% flux dengan waktu tahan 240 menit. Untuk nilai persen yield, recovery dan recycling efficiency, nilai tertinggi pada penambahan 10% flux dengan waktu tahan 180 menit dengan masing-masing nilai sebesar 98,82% untuk yield, 71,84% untuk recovery dan 70,53% untuk recycling efficiency.
Pengaruh Suhu dan Waktu Tempering Terhadap Kekerasan, Struktur Mikro, dan Laju Korosi Baja Tahan Karat Martensitik 13Cr3Mo3Ni [The Influence of Time and Temperature Tempering on Hardness, Microstructure and Corrosion Rate of 13Cr3Mo3Ni Stainless Steel] Perdana, Hadi; Anwar, Moch Syaiful; Juniarsih, Andinnie; Mabruri, Efendi
Metalurgi Vol 32, No 1 (2017): Metalurgi Vol. 32 No. 1 April 2017
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.588 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v32i1.222

Abstract

The 13Cr3Mo3Ni martensitic stainless steel is the modified 410 type steel for steam turbine blade application. This paper reports the effect of tempering temperature and time on hardness, microstructure and corrosion rate of the modified steel. Microstructure observation was performed using optical microscopy and SEM-EDS, hardness testing using Rockwell C hardness tester and the corrosion test in 3.5% NaCl solution using Gamry G750 instrument. In general, the hardness of the steel decreased with increasing of tempering temperature. However, the hardness increased at the tempering temperature 500-650 °C showing secondary hardening, and the metal carbides with sub-micron in sizes were observed in the microstructure. Longer tempering time of 6 h resulted in decreased hardness without secondary hardening It can be reported also that the tempering temperature changed the potential, current and rate of corrosion of the13Cr3Mo3Ni steel. AbstrakBaja tahan karat 13Cr3Mo3Ni merupakan modifikasi dari baja tahan karat martensitik 410 untuk digunakan sebagai material sudu pada turbin uap. Tulisan ini memaparkan pengaruh suhu dan waktu  tempering terhadap kekerasan, struktur mikro dan laju korosi baja tahan karat martensitik 13Cr3Mo3Ni. Pengujian yang dilakukan adalah pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDS, uji kekerasan dengan Rockwell C dan uji korosi di dalam larutan 3,5% NaCl dengan alat Gamry G750. Secara umum kekerasan baja menurun dengan naiknya suhu tempering, kecuali pada suhu 500-650 °C terjadi peningkatan kekerasan akibat adanya secondary hardening dan karbida logam berukuran sub-mikron teramati sebagai penyebabnya. Peningkatan waktu tempering menjadi 6 jam mengakibatkan penurunan kekerasan dan penghilangan efek secondary hardening. Perbedaan suhu tempering juga menghasilkan perbedaan potensial, arus serta laju korosi baja 13Cr3Mo3Ni.
Pengaruh Ukuran Partikel dan Waktu Steam Aging Terhadap Kandungan f-CaO Pada Steel Slag Anwar, Matlaul; Milandia, Anistasia; Juniarsih, Andinnie
Jurnal Furnace Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Metalurgi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/furnace.v1i1.27548

Abstract

Steel slag merupakan produk limbah utama yang terjadi dalam proses steelmaking pada furnace yang berasal dari hasil reaksi smelting besi dengan oksidator. Limbah steel slag dapat dimanfaatkan sebagai agregat, pupuk dan semen, tetapi dalam pemanfaatannya terdapat masalah karena kandungan kalsium oksida bebas (f-CaO) yang tinggi pada steel slag.Kandungan tersebut mengakibatkan ketidakstabilan volume ekspansi yang menyebabkan terjadinya pemuaian dan keretakan pada bahan bangunan dan jalan. Untuk mengurangi kandungan f-CaO pada steel slag dapat dilakukan dengan natural aging tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu dilakukan metode accelerated aging agar dapat mempersingkat waktu. Salah satu metodenya yaitu dengan steam aging treatment. Steam aging adalah sebuah proses aging menggunakan uap air untuk menurunkan kandungan f-CaO. Pada penelitian ini dilakukan proses steam aging menggunakan steamer dengan waktu aging selama 8 jam; 10 jam; 12 jam dan dengan ukuran partikel -20+35#, -35+50# dan -50+100#. Kemudian dilakukan proses titrasi volumetri untuk mengetahui mengetahui berapa % kandungan f-CaO pada sampel serta apakah kandungan f-CaO pada steel slag ini telah menurun atau berkurang. Dari hasil pengujian steam aging diperoleh % kandungan f-CaO secara berurutan sebesar 0,36; 0,31; 0,26; dan 0,24. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dibuktikan bahwa proses steam aging dapat digunakan untuk mengurangi kandungan %f-CaO pada steel slag sebanyak 30%.