Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Massa Flux dan Waktu Tahan Fluxing terhadap Pengurangan Mg pada Recycling Kaleng Minuman Alumunium Oediyani, Soesaptri; Zain, Alflahal Putra; Juniarsih, Andinnie
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan pengolahan scrap kaleng minuman aluminium dapat digunakan sebagai bahan sekunder pada proses manufaktur produk aluminium. Ingot hasil daur ulang scrap kaleng minuman aluminium diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, mengurangi polusi yang ditimbulkan serta dapat memenuhi kebutuhan aluminium di Indonesia. Penggunaan flux merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi unsur pengotor pada aluminium paduan disamping itu flux dapat melindungi logam cair berikatan dengan oksigen. Di dalam penelitian ini digunakan scrap kaleng minuman yang terdiri dari scrap kaleng minuman berkarbonasi, isotonik dan penyegar. Pembuatan ingot dari bahan baku scrap kaleng minuman aluminium menggunakan variasi waktu tahan proses fluxing selama 60, 120, 180 dan 240 menit dan variasi penambahan massa flux sebanyak 5, 10 dan 15% dari total massa scrap. Kemudian dilakukan pengujian terhadap ingot yang dihasilkan untuk mengetahui persen penurunan kadar Mg dan perolehan Al menggunakan analisa teknik XRF, pengujian metalografi terhadap ingot untuk melihat strukturmikro hasil daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen reduksi Mg tertinggi adalah 77,83% pada sampel penambahan 15% flux dengan waktu tahan selama 120 menit, perolehan Al tertinggi didapatkan sebesar 97,49% pada sampel penambahan 15% flux dengan waktu tahan 240 menit. Untuk nilai persen yield, recovery dan recycling efficiency, nilai tertinggi pada penambahan 10% flux dengan waktu tahan 180 menit dengan masing-masing nilai sebesar 98,82% untuk yield, 71,84% untuk recovery dan 70,53% untuk recycling efficiency.
Pengaruh Rapat Arus dan Waktu Pelapisan Nikel pada AISI 410 dengan Metode Pulse Electrodeposition terhadap Strukturmikro dan Laju Korosi [The Influences of Current Density and Time on Microstructure and Corrosion Rate Nickel Coating in Aisi 410 by Pulse Electro Deposition Method] Saputra, Rivaldo Ramadhana; Oediyani, Soesaptri; Lestari, Yulinda; Mabruri, Efendi
Metalurgi Vol 32, No 2 (2017): Metalurgi Vol. 32 No. 2 Agustus 2017
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.31 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v32i2.224

Abstract

Nickel plating process with pulse methods in AISI 410 electrodepostion has been done to reduce corrosion rate of this material in industrial applications i.e turbine blade that is often experienced corrosion problems. The coating process using nickel sulfate 250 g / l, boric acid 50 g / l and nickel chloride 45 g / l at temperature of 50-60 ° C with various of current densities for 10, 15, 20 and 25 A / dm² and time for coating process of 10, 15 and 20 minutes. Duty cylce used was 80% and the pulse frequency approximately around 100 Hz. Microstructure examined by using SEM-EDS (scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy) to observe grain size and thickness of the nickel layer. Corrosion rate measured by using CMS (corrosion measurement system).  The results showed that increasing of current density and coating process would reduce grain size and corrosion rate in coating area. The corrosion rate is 0.00027 mmpy when the current density is 25 A / dm² and plating time is 20 minutes. AbstrakProses pelapisan nikel dengan metode pulse electrodepostion pada AISI 410 dilakukan untuk menurunkan laju korosi AISI 410 pada aplikasi industri, yaitu turbin blade yang sering mengalami masalah korosi. Proses pelapisan menggunakan larutan nickel sulphate 250 g/l, boric acid 50 g/l dan nickel chloride 45 g/l pada temperatur 50 – 60°C dengan variasi rapat arus 10, 15, 20 dan 25 A/dm² dan lamanya proses pelapisan 10, 15 dan 20 menit. Duty cylce yang digunakan adalah 80% dan frekuensi pulse 100 Hz. Pengujian struktur mikro dilakukan menggunakan SEM-EDAX untuk melihat ukuran butir dan ketebalan lapisan nikel yang terbentuk. Pengujian laju korosi dilakukan menggunakan alat CMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar rapat arus dan semakin lama proses pelapisan maka ukuran butir yang tergambarkan dalam mikrostruktur lapisan semakin kecil dan laju korosi yang terukur semakin kecil. Laju korosi paling kecil adalah 0,00027 mmpy pada rapat arus 25 A/dm² dan waktu pelapisan 20 menit.
Pengaruh Penambahan Inhibitor Ekstrak Tembakau Terhadap Laju Korosi Internal Pipa API 5L X-52 Pada Artificial Brine Water Dengan Injeksi Gas CO2 [Effect of Addition of Extracted Tobacco Inhibitor to The Corrosion Rate of Internal Steel Pipe API 5L X-52 in Artificial Brine Water With CO2 Gas Injection] Ahmadi, Rapli Nur; Oediyani, Soesaptri; Priyotomo, Gadang
Metalurgi Vol 31, No 3 (2016): Metalurgi Vol. 31 No. 3 Desember 2016
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.178 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v31i3.164

Abstract

Crude oil containing brine water with high concentration of NaCl and HCO3 and the presence of dissolved CO2 gas may increase the potential for corrosion in the pipeline. The use of natural corrosion inhibitor is one of the alternative to solve these problem. Natural materials were chosen as an alternative because it is safe, readily available, biodegradable, low cost, and environmentally friendly. This study was conducted to determine the effect of tobacco extracts on the rate of corrosion and inhibition efficiency. The novelty of this research is a continuous injection of CO2 gas that does not exist in previous research. Spectroscopy analysis was conducted to determine the chemical composition of samples of steel API 5L X-52, TLC densitometry was used to determine the levels of nicotine in tobacco sauce. Gamry Potensiostat Type 6:25 was used for testing the corrosion behavior, using the Tafel polarization and EIS methods. The results show that, the corrosion rate of samples decreased with the addition of tobacco extracts. The addition of 60 ppm of tobacco extract in a solution decrease corrosion rate samples at 8.95 mpy in ABW 1 and 9.87 mpy in ABW 2. Optimum inhibition efficiency occurs upon the addition of 60 ppm tobacco extracts, for the solution of ABW 1 by 79.51% and amounted to 80.94% ABW 2. The inhibition efficiency began to decline by the addition of 80 ppm, to 42.32% in ABW 1 by and 68.71% in ABW 2.AbstrakCrude oil yang mengandung brine water dengan kadar NaCl dan HCO3 - yang tinggi serta adanya gas CO2 yang terlarut dapat meningkatkan potensi korosi pada pipa. Penggunaan inhibitor korosi alami menjadi alternatif baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bahan alam dipilih sebagai alternatif karena bersifat aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak tembakau terhadap laju korosi dan efisiensi inhibisi yang dihasilkan dengan menambahkan pembaharuan penelitian berupa penginjeksian gas CO2 secara kontinu yang belum ada pada penelitian sebelumnya. Pengujian pada penelitian ini menggunakan spectroscopy untuk mengetahui komposisi kimia sampel baja API 5L X-52, TLC. Densitometri digunakan untuk mengetahui kadar nikotin pada sampel tembakau. Gamry Potensiostat Type 6.25 digunakan untuk pengujian polarisasi Tafel dan EIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data laju korosi baja API 5L X-52 mengalami penurunan dengan penambahan ekstrak tembakau. Penurunan optimum laju korosi terjadi pada penambahan 60 ppm ekstrak tembakau pada larutan ABW 1 sebesar 8,95 mpy dan ABW 2 sebesar 9,87 mpy. Peningkatan optimum efisiensi inhibisi terjadi pada penambahan 60 ppm ekstrak tembakau, untuk larutan ABW 1 sebesar 79,51% dan ABW 2 sebesar 80,94%. Efisiensi inhibisi mulai mengalami penurunan kembali pada penambahan 80 ppm, untuk larutan ABW 1 sebesar 42,32% dan ABW 2 sebesar 68,71%. 
PENGARUH WAKTU REDUKSI DAN KOMPOSISI PELET TERHADAP PERSEN Fe METAL DAN PERSEN Ni FeNi SPONS DARI BIJIH NIKEL LIMONIT MENGGUNAKAN SIMULATOR ROTARY KILN [The Influence Of Reduction Time And Pellet Composition On Fe And Ni Metal Percentage Of Feni Sponge From Limonite Ore Reduced By Using Rotary Kiln Simulator] Henpristian, Yopy; Antoro, Iwan Dwi; Oediyani, Soesaptri
Metalurgi Vol 29, No 3 (2014): Metalurgi Vol.29 NO.3 Desember 2014
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.044 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v29i3.293

Abstract

PENGARUH WAKTU REDUKSI DAN KOMPOSISI PELET TERHADAP PERSEN Fe METAL DANPERSEN Ni FeNi SPONS DARI BIJIH NIKEL LIMONIT MENGGUNAKAN SIMULATOR ROTARYKILN. Indonesia memiliki cadangan bijih nikel yang cukup banyak yaitu 15,70% dari cadangan nikel dunia atausebesar 1576 juta ton, akan tetapi sebagian besar bijih nikel laterit kadar rendah (limonit) belum dimanfaatkandengan baik. Bijih nikel limonit dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan besi baja melalui proses reduksimenjadi FeNi spons. Kualitas FeNi spons dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu komposisi peletdan waktu reduksi. Komposisi pelet yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio bijih nikel limonit dan batubara sebesar 90:10, 85:15 dan 80:20%. Proses reduksi menggunakan simulator rotary kiln yang berada di PusatPenelitian Metalurgi - LIPI Serpong dengan temperatur 1000°C dan waktu reduksi 30, 45 dan 60 menit. Pelethasil reduksi atau FeNi spons dilakukan pendinginan menggunakan media air untuk meminimalisir terjadinyareaksi oksidasi akibat oksigen yang berada dalam udara bebas. Selanjutnya FeNi spons dikarakterisasi untukmengetahui pengaruh dari variabel yang digunakan. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji Fe metal, analisakomposisi kimia menggunakan XRD dan SEM EDS. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, perubahanpersen Fe metal tidak sesuai teori. Persen Fe metal menurun seiring bertambahnya komposisi batu bara danwaktu reduksi yang digunakan, tetapi persen Ni meningkat seiring bertambahnya waktu reduksi. Persen Femetal tertinggi diperoleh pada komposisi pelet 90:10% dengan waktu reduksi 30 menit yaitu 2,97%, sedangkanpersen Ni tertinggi diperoleh dengan waktu reduksi 60 menit yaitu 6,87%. AbstractIndonesia has  abundant nickel ore reserves, about15.70% of the world's nickel reserve or equal to1576 million metric tons, but mostlylow gradelateritenickelore(limonite) has not beenput to good use.[4] Limoniteorecanbe usedinthe steel-making process throughthe reduction processto sponsge FeNi. Quality of sponsge FeNi is influencedbyseveralfactorsamong whichthe composition ofpelletsandtimereduction. The composition of thepelletswereusedinthis study isthe ratio of nickel limoniteoreandcoalat90:10, 85:15and80: 20%. Reduction processuseda  rotarykilnsimulatorinMetallurgyand Material ResearchCenter-LIPISerpongwith temperature 1000°Candthe timereduction are 30, 45 and60minutes. Pellets of reductionresultsorsponsge FeNiperformedusingmediumcoolingwatertominimizeoxidation due tooxygenwhichare infree air. Furthermore,sponsge FeNiis characterizedtodetermine the effectofthe variables used. The characterizationwas conducted on thetestFemetal, chemicalcompositionanalysisusingXRDandSEMEDS. Based on the results obtained, changes in percent Fe metal does not fit  the theory. Percentage of Fe metal decreases as the composition of coal and reduction of time used, but the percentage of Ni increases with time reduction. The highest percentageof Fe metal pellets obtained on the composition of 90: 10% with a reduction of 30 minutes is 2.97%, while the highest percentage Ni obtained bya reduction of 60 minutes is 6.87%.  
Pengaruh Temperatur dan Jenis Reduktor terhadap Perolehan Perssen Metalisasi Hasil Reduksi Bijih Besi dari Kalimantan Oediyani, Soesaptri; Milandia, Anistasia; Handayani, Murti
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sumber daya alam yang dapat dipergunakan sebagai sumber reduktor alternatif adalah arang kayu dan arang tempurung kelapa yang memiliki kandungan fixed carbon cukup tinggi untuk mereduksi bijih besi. Selain itu plastik/polietilen (PE) juga dapat digunakan sebagai sumber reduktor alternatif tambahan, karena PE memiliki rantai senyawa hidrogen dan karbon yang dapat bereaksi pada suhu tinggi. Selain reduktor, temperatur juga berperan penting pada proses reduksi bijih besi. Diperlukan temperatur yang optimum untuk mereduksi bijih besi, tergantung pada jenis bijih. Perbedaan temperatur reduksi dan penggunaan jenis reduktor yang berbeda akan memberikan pengaruh terhadap perolehan persen metalisasi besi spons hasil reduksi bijih besi. Pengaruh penggunaan PE dalam proses reduksi bijih diteliti dalam variasi temperatur, dan variasi jenis reduktor tambahannya. Campuran bijih besi, polietilen, dengan variasi jenis reduktor berupa batubara ; arang kayu ; dan arang tempurung kelapa ; dibuat briket menggunakan mesin press lalu dipanaskan agar PE meleleh dan dapat menguatkan briket, sehingga tidak diperlukan binder lagi untuk merekatkan briket. Briket kemudian direduksi menggunakan muffle furnace dengan variasi temperatur 800; 900; dan 1000oC dengan waktu tahan selama 120 menit, lalu dilakukan pengujian untuk mengetahui persen metalisasi dengan menggunakan analisa basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen metalisasi tertinggi adalah 97,08% diperoleh pada kondisi temperatur 1000oC dengan jenis reduktor berupa arang tempurung kelapa dan tambahan 7,4% PE dan perolehan logam Fe sebesar 62,90%. Data penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa temperatur dan jenis reduktor berpengaruh terhadap persen metalisasi dan banyaknya logam Fe yang terbentuk. Semakin tinggi temperatur, persen metalisasi yang dihasilkan juga semakin tinggi. Penggunaan jenis reduktor dan kandungan fixed carbon yang berbeda juga akan mempengaruhi persen metalisasi dan banyaknya logam Fe yang terbentuk, selain itu penambahan PE sebagai reduktor tambahan juga dapat mempengaruhi persen metalisasi dan logam Fe yang terbentuk pada besi spons.
Pengaruh Temperatur dan Jenis Reduktor Terhadap Persen Metalisasi dan Persen Fe Hasil Reduksi Bijih Besi Kalimantan Soesaptri Oediyani; Murti Handayani; Anistasia Milandia
Jurnal Metalurgi dan Material Indonesia Vol. 1 No. 1 (2018): Agustus
Publisher : Badan Kerja Sama Pendidikan Metalurgi dan Material (BKPMM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the natural resources that can be used as an alternative source of reductor is charcoal made from wood and coconut shell. In addition, plastic / polyethylene (PE) can also be used as an additional reducing agent, since PE has hydrogen and carbon chains that can decompose at high temperatures into hydrogen and carbon monoxide gases. Furthermore, in iron making process, temperature also plays an important role. Based on Chaudron diagram, iron ore will be reduced to sponge iron at temperatures above 750°C. Therefore, in this research, the variations of temperature were 800, 900 and 1000°C with 2 hours of reduction time. The raw material consists of briquettes made from a mixture of iron ore and reducing agents. The result of the research shows that the highest metallization is about 97,08% obtained at 1000°C by using coconut shell charcoal and additional of 7.4% PE. In this condition, Fe content in sponge iron is about 62.90%.
POLARISASI POTENSIODINAMIK BAJA BETON DI DALAM LARUTAN SIMULASI YANG TERKONTAMINASIAIR LAUT DAN KARBONAT Arini Nikitasari; Bobby Fadillah; Soesaptri Oediyani; Efendi Mabruri
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 17, No 4: JULI 2016
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.027 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2016.17.4.4178

Abstract

POLARISASI POTENSIODINAMIK BAJA BETON DI DALAM LARUTAN SIMULASI YANG TERKONTAMINASIAIR LAUT DAN KARBONAT. Korosi merupakan masalah utama pada beton bertulang di wilayah pesisir. Tujuan dari penelitian ini ada dua, pertama untuk mengetahui perilaku korosi baja beton di lingkungan yang terkontaminasi air laut dan karbonat, kedua membandingkannya dengan baja beton dalam larutan yang terkontaminasi klorida. Terdapat berbagai variasi larutan simulasi beton dalam penelitian ini yaitu Larutan Simulasi Beton (LSB), LSB yang dicampur air laut, LSB yang dicampur air laut dan ion karbonat, LSB yang dicampur dengan sodium klorida. Dua jenis air laut yang digunakan dalam penelitian yaitu air laut yang diambil di pantai Ancol dan air laut yang diambil di pelabuhan Muara Baru. Polarisasi potensio dinamik semua sampel dilakukan menggunakan alat Corrosion Monitoring System (CMS) Gamry Instruments. Hasil polarisasi potensiodinamik menunjukkan bahwa bahwa kontaminasi air laut atau klorida di dalam larutan simulasi beton meningkatkan secara signifikan laju korosi baja beton. Laju korosi meningkat meningkat tajam dengan meningkatnya konsentrasi klorida di dalam larutan. Laju korosi di dalam larutan yang mengandung air laut meningkat dengan penambahan karbonat dan terus meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi karbonat. Korosifitas larutan yang mengandung air laut Muara Baru lebih tinggi dari pada korosifitas larutan yang mengandung air laut Ancol. Korosifitas air laut Ancol sedikit lebih rendah dari korosifitas larutan dengan kandungan NaCl 1,5%, sedangkan korosifitas air laut Muara Baru berada diantara korosifitas larutan yang mengandung NaCl 1,5% dan 3,5%.
PENGARUH WAKTU TAHAN DAN BINDER TERHADAP REDUKSI PASIR BESI CILACAP Soesaptri Oediyani; Elma Firdaus
Jurnal Teknika Vol 14, No 1 (2018): Edisi Juni 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i1.5861

Abstract

Leaching Cu from e-waste PCB using thiourea solution and oxidizing H2O2 Tiara Triana; Soesaptri Oediyani; Rindang Puspa Rini; Tio Aji Pamungkas
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.12875

Abstract

Technological advances that occur in developed and developing countries impact increasing the amount of electronic waste (e-waste). In Indonesia, the growth rate of e-waste is predicted to increase by ±23.2% in 2028. The impact that e-waste can have on human health requires processing electronic waste such as printed circuit boards (PCBs) to reduce environmental pollution and economic benefits. PCB waste can be reprocessed because it contains Au, Ag, and Cu metals. The purpose of this study was to determine the effect of size, percent solids, the concentration of oxidizing agent H2O2, and the addition of oxidizing volume H2O2 to the amount of Cu extracted. The fire assay analysis results show that the mixed PCB waste contains 9.08% Cu. PCB waste leaching was carried out by agitation leaching method using thiourea solution. The leaching process was carried out with a size variation of 80; 100; 120#, a percent solids variation of 10; 15; 20 percent, an oxidizing concentration of H2O2 variation of 0.2; 0.4; 0.6 M, and the addition of an oxidizing volume H2O2 variation of 20; 28; 36 percent. Leaching was then performed for 6 hours at a rotation speed of 200 rpm, a temperature of 25°C, and a pH of 1-2. The leaching of mixed PCB waste resulted in 3.5% Cu in the leached solution with 10% solids percent and an additional 28% H2O2 oxidizing volume. PCB waste with the finest particle size of -120# and concentration of 0.4 M H2O2 produces Cu in the leached solution with 0.26%. Kemajuan teknologi yang terjadi pada negara maju maupun negara berkembang berdampak pada meningkatnya jumlah limbah elektronik atau e-waste. Laju pertumbuhan limbah elektronik di Indonesia telah diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar ±23,2% pada tahun 2028. Dampak yang dapat ditimbulkan dari limbah elektronik dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, sehingga diperlukan adanya pengolahan limbah  elektronik seperti printed circuit boards (PCB) untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta keuntungan secara ekonomi yang didapatkan. Limbah PCB berpotensi untuk diolah kembali dikarenakan memiliki kandungan logam seperti Au, Ag, Cu, Sn, dll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran, persen padatan, konsentrasi oksidator H2O2 dan penambahan volume oksidator H2O2 terhadap nilai persen ekstraksi Cu. Berdasarkan hasil analisis fire assay, limbah PCB campuran mengandung 9,08% Cu. Pelindian limbah PCB dilakukan dengan metode agitation leaching menggunakan larutan thiourea. Proses pelindian dilakukan pada variasi ukuran 80; 100; 120#, dengan variasi persen padatan sebesar 10; 15; 20% pada varisai konsentrasi oksidator H2O2 0,2; 0,4; 0,6 M serta penambahan volume oksidator H2O2 20; 28; 36%. Setelah itu dilakukan pelindian selama 6 jam, dengan kecepatan putaran 200 rpm pada temperatur 25°C dengan pH 1-2. Hasil penelitian pelindian limbah PCB campuran menghasilkan kadar Cu pada larutan hasil pelindian sebesar 3,5% dengan persen padatan 10% dan penambahan volume oksidator H2O2 sebesar 28%. Limbah PCB dengan ukuran -120# dengan konsentrasi H2O2 0,4 M menghasilkan Cu pada larutan hasil pelindian dengan kadar 0,26%. 
PENGARUH MASSA FLUX DAN WAKTU TAHAN FLUXING TERHADAP PENGURANGAN Mg PADA RECYCLING KALENG MINUMAN ALUMUNIUM Soesaptri Oediyani; Aflahal Putra Zain; Andinnie Juniarsih
Jurnal Teknika Vol 13, No 1 (2017): Edisi Juni 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v13i1.5849

Abstract

Co-Authors Aflahal Putra Zain Agnes Stephani Ahmadi, Rapli Nur Akbar, Ari Yustisia Akhmad Herman Yuwono Alflahal Putra Zain, Alflahal Putra Ali, Bintang Miraj Andinnie Juniarsih Andinnie Juniarsih, Andinnie Andriyah, Lia Anistasia Milandia Anistasia Milandia, Anistasia Antoro, Iwan Dwi Arham, La Ode Arini Nikitasari Ariyo Suharyanto Bening Nurul Hidayah Kambuna Bobby Fadillah Budiharto, Arief Yusuf Chusnul Khotimah Ciptasari, Nurhayati Indah Della Izzaty Salman Efendi Mabruri Eka Fitri Wulandari Eko Sulistiyono Eko Sulistiyono, Eko Elma Firdaus Fariza Eka Yunita Febriana, Eni Fika Rofiek Mufakhir Florentinus Firdiyono Gadang Priyotomo Gadang Priyotomo Hafid Zul Hakim Hakim, Agsel Fauzia Handayani, Murti Hendrik Hendrik Henpristian, Yopy Himawan Tri Bayu Murti Petrus Ifzan, Ifzan Imran, Muhammad Ali Intan, Vanessa Irawan, Januar Iwan Dwi Antoro Iwan Setiawan J M Sinaga Jayawarsa, A.A. Ketut Jones Maima Sinaga Kambuna, Bening Nurul Hidayah Kusnadi Kusnadi Kusnadi Kustiarana Willyandhika, Kustiarana Kusumangingtyas, Dewi Lalasari, Latifa Hanum Latifa Hanum Lalasari Lestari, Yulinda Lia Andriyah Mabruri, Efendi Mamby, Hasudungan Eric Maya Saputri Mufakhir, Fika Rofiek Murti Handayani NABILAH, ANNISA Nabilah, Siti Nadia Chrisayu Natasha Nurul Hidayah Kambuna, Bening Poernomo, Venny Pradana, Adjie Prasetyo, Agus Budi Rahman Faiz Suwandana Ramadhan, Naufal Rafeca Rapli Nur Ahmadi Rhamdani, Ahmad Rizky Rindang Puspa Rini Rivaldo Ramadhana Saputra Rohman, Arief Dwi Salman, Della Izzati Sampoerno, Arief Budi Saputra, Rivaldo Ramadhana Slamet Sumardi, Slamet Subagja, Rudi Suharto Suharto Suharyanto, Ariyo Suratman Suratman Syahid, Adi Noer Syaifara, Zuhrainis Tiara Triana Tio Aji Pamungkas Tri Arini Tri Arini, Tri Triana, Tiara Triana, Tiara Wahyu Mayangsari Widi Astuti Widi Astuti Yopy Henpristian Yudomustafa, Fakhruddin Yulinda Lestari Yunita, Fariza Eka Zunaidi, Mochamad Afriansyah