Penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk patologi sosial. Novel The Bloody Rose mengangkat cerita yang menyuguhkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan patologi sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti kemiskinan, korupsi dan pembunuhan. Kemiskinan yang digambarkan penulis dalam novel The Bloody Rose ditandai dengan si tokoh kekurangan materi, hidup minimum, status kesehatan, pendapatan rendah, dan harga diri. Korupsi dilakukan dengan memonopoli kekuasaan dan mementingkan kepentingan pribadi. Pembunuhan dilakukan secara sengaja, berencana, kekesalan dan cemburu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang berfokus pada teori patologi sosial Soejono Soekanto. Pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. Metode analisis data terdiri dari tiga yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap verifikasi atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel the bloody rose menggambarkan bentuk patologi sosial kemiskinan dengan ciri-ciri kekurangan materi, hidup minimum status kesehatan, pendapatan rendah, dan rendah diri. Bentuk patologi sosial korupsi digambarkan dengan memonopoli kekuasaan dan mementingkan kepentingan pribadi, serta bentuk patologi sosial pembunuhan dibagi menjadi pembunuhan sengaja, berencana, serta kekesalan dan kecemburuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang disampaikan kedepannya untuk lebih mengembangkan penelitian patologi sosial diantaranya dengan mengganti objek penelitian yang awalnya novel menjadi lingkungan peserta didik yakni sekolah ataupun masyarakat