Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Atma Inovasia

Potensi Wisata dan Pengolahan hasil Pertanian Jagung Desa Banyuroto Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Pratama, Brahma Putra
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i3.5270

Abstract

Desa Banyuroto merupakan sebuah Desa yang terletak di Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Banyuroto ini memiliki cukup banyak potensi di bidang sumber daya alam dan objek wisata nya. Tetapi, karena keterbatasan akses untuk informasi, komunikasi, teknologi serta dana potensi dari desa Banyuroto ini tidak termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, perlunya pemberdayaan melalui aktivitas edukasi tentang perencanaan dan pengelolaan potensiĀ  dari desa Banyuroto ini. Dari hasil pengumpulan data penulis memilih potensi wisata dari objek wisata Batu Lempeng dan hasil pertanian jagung yang dibuat dan dibahas dalam E-book potensi Desa, E-book buku ajar, Video potensi desa, dan video buku ajar. Hasil olahan jagung yang dibuat adalah Mie Jagung. Dari hasil video dan E-book diharapkan berguna dan upaya desa untuk memaksimalkan potensi desa.
Building Resilient Ex-Migrant Families in Resapombo Village, Blitar Santoso, Nobertus Ribut; Astuti, R.A. Vita N.P.; Pawana, Sekhar Candra; Negoro, Sherly Hindra; Pratama, Brahma Putra; Aryoputro, Felix Bimo
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.11096

Abstract

Family relationship changes occur due to economic and social disruption. The community service aims to empower ex-migrant families in Resapombo Village, Blitar. Resilient families are characterized by strong family bonds, harmonious relationships, and effective communication patterns. Meanwhile, the ex-migrant families have experienced long separations, difficult communication, and financial problems that eventually influenced the family harmony, that included the husband, wife and children, and economic stability. Programs implemented were a family harmony workshop on communication and resilience, a school seminar at SMKN 1 Doko on sexuality and reproduction, and training for cadres. The result of the workshops was creating a cadre team of eleven people by selecting and guiding candidates to assist families in conflict resolution and support. The seminar at school was such a success that the next programs were organized in the future.