Susi Hardila Latuconsina, Susi Hardila
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP AKSARA PENANGGALAN KALENDER DALAM TRADISI KEAGAMAAN DI MALUKU DAN SUMATERA BARAT Nukuhaly, Nur Apriani; Latuconsina, Susi Hardila
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 4 No. 2 (2022): Linguistic Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v4i2.4115

Abstract

Masyarakat Maluku dan Sumatera Barat merupakan dua daerah adat yang sangat unik dalam melakukan ritual keagamaan, namun di sisi lain masing-masing memiliki naskah penanggalan penanggalan untuk menentukan awal kegiatan keagamaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bilangan hatuhaha dan takwin ulakan memiliki persamaan yaitu bilangan takwin jum'atiyah (hatuhaha) dan bilangan takwin ulakan (sumatera barat/padang parimana), keduanya menggunakan hisab urfi. Selain itu terdapat perbedaan angka takwin jumat (hatuhaha) dan takwin ulakan (Sumatera Barat/Padang), yaitu tahun pertama dalam penanggalan Hijriah Hatuhaha adalah tahun Alif 1 dimana 1 Muharram jatuh pada hari Jumat sehingga disebut nomor Jumat. 'atiyah. Sedangkan tahun pertama dalam perhitungan takwin ulakan adalah Alif 1 tahun, tetapi 1 Muharram jatuh pada hari Kamis. Selain itu, terdapat perbedaan pelaksanaan penanggalan penanggalan terkait tradisi dan ritual keagamaan antara masyarakat Hatuhaha dengan masyarakat Padang Parimana.
EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM TRADISI HARI FATIMAH DI PELAUW MALUKU: KAJIAN FEMINISME SIMONE DE BEAUVOIR DAN FATIMA MERNISSI Latuconsina, Susi Hardila; Nukuhaly, Nur Apriany; Tuasikal, Rusli
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Language and Literature Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v6i1.7870

Abstract

Abstract This study aims to describe the existence of women in the tradition of Fatima Day in the country of Pelauw Maluku Tengah. This type of research is qualitative description with the feminism theory approach of Simone de Beauvoir and Fatima Mernissi with data sources such as documents, videos and interviews. Based on the results of the research, it was concluded that the existence of women in the tradition of Fatima Day as in the procession of Ma’a koku sanama manu and ma’a hu’u uru there was a correspondence with the thinking of Simone de Beauvoir about women and history as well as women of the present. Unlike the Beauvoir feminism, the correspondence of the Fatima day tradition with the thought of the feminist Fatima Mernissi, that is, women participate in the role of reading the Zikir in the Procession of the Sahut and Zikir up Fatima. In addition, women in their daily lives are free to participate and actively participate in the social life, some professing as teachers, lecturers, government officials, private, merchants, students and students. Keywords: Fatimah Day, traditions, women, feminist theory