Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA DENGAN MUATAN AL-QUR'AN (SIMBOLISME DALAM WAFAQ MEMUAT AL-QUR'AN BAGI MASYARAKAT MUSLIM; STRUKTUR, MAKNA DAN IDEOLOGI) Revky Oktavian Sakti; Dadan Rusmana; Wildan Taufiq
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.144

Abstract

Artikel ini mengkaji fenomena jimat dalam masyarakat Islam. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi ayat-ayat Al-Qur'an tertentu yang digunakan dalam jimat-jimat tersebut dan bagaimana masyarakat memaknainya. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa jimat-jimat yang digunakan oleh individu Muslim sangat beragam, termasuk jimat-jimat untuk perlindungan dari entitas gaib atau jin, jimat-jimat untuk keamanan rumah, jimat-jimat untuk kekebalan, jimat-jimat untuk transaksi bisnis, dan bahkan jimat-jimat untuk pengayaan tanah. Ayat-ayat dan surah yang paling umum digunakan dari Al-Qur'an meliputi Surah al-Fatihah, Ayat al-Kursi, Surah Yasin, Surah as-Syuara, Surah Taha ayat 39, Surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas. Praktik ini sering digabungkan dengan unsur budaya lokal seperti slametan dan pos mutih. Jimat memiliki makna penting bagi masyarakat Muslim.
Pendekatan Majaz Isti’arah dalam Tafsir Al-Qur'an: Sebuah Analisis Metodologis Revky Oktavian Sakti; R. Edi Komarudin
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 2 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i2.30966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis penggunaan majaz isti’arah dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat mutasyabihat atau ambigu. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi tujuan dan metode penafsiran serta hasil pembahasan terkait konsep Hakikat dan Majaz. Tujuan utama adalah merinci peran isti’arah dalam memberikan makna esoteris pada ayat-ayat yang dapat menimbulkan pemahaman ganda. Metode penelitian melibatkan analisis tekstual Al-Qur'an dengan pendekatan ilmiah-rasional, khususnya melalui kajian bahasa dan sastra, dengan penekanan pada wacana majas, terutama metafora. Penelitian ini juga melibatkan pembagian konsep Hakikat dan Majaz untuk memahami bagaimana isti’arah dapat diterapkan sebagai alat interpretasi. Hasil pembahasan mencakup interpretasi variasi yang muncul dari konsep Hakikat dan Majaz dalam menerapkan isti’arah. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang cara isti’arah berperan dalam menjelaskan makna ayat-ayat yang kompleks, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman umat Islam terhadap Al-Qur'an. Penelitian ini juga memberikan pemahaman tentang konsep isti’arah yang tidak selalu diterima di semua kalangan ulama, namun tetap menjadi bagian integral dari disiplin ilmu tafsir dan Al-Qur'an. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya mendekati Al-Qur'an secara dogmatis-ideologis, tetapi juga membuka pintu bagi pendekatan ilmiah-rasional dalam memahami teks suci Islam ini.
Maulid Sebagai Ekspresi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Revky Oktavian Sakti; Yayan Rahtikawati; Dadan Rusmana
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 3 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i3.31538

Abstract

Perayaan Maulid Nabi telah menjadi unsur penting dalam kebudayaan umat Islam, dianggap sebagai ekspresi dan aktualisasi nilai-nilai Al-Qur'an. Makalah ini membahas pelaksanaan Maulid Nabi di Kp. Pangkalan Raja Des. Sukamukti Kec. Majalaya Kab. Bandung, serta merinci cara merayakan Maulid Nabi dan implementasi masyarakat dalam menghidupkan ayat-ayat Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi lapangan, melibatkan Pemerintah, Ulama, dan Masyarakat. Data dikumpulkan melalui wawancara dan referensi buku yang berkaitan dengan Living Qur'an dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Langkah-langkah penelitian melibatkan penentuan lokasi, pengumpulan data primer dan sekunder, pengelolaan data, dan teknik penulisan. Teori sosiologi antropologi Karl Marx digunakan untuk mengukur efektivitas tradisi Maulid Nabi di Kp. Pangkalan Raja Des. Sukamukti Kec. Majalaya Kab. Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Maulid yang berkembang di wilayah tersebut merupakan fenomena budaya lokal dengan pelaksanaan Living Qur'an. Maulid dianggap sebagai tradisi kebudayaan yang muncul saat perayaan tersebut berlangsung, didasarkan pada landasan Al-Qur'an. Maulid Nabi memiliki makna penting sebagai praktek ibadah spiritual yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Ritual-rutual seperti pembacaan Al-Qur'an bergiliran, pembacaan kalam ilahi, dan pembacaan tawasul berisi ayat-ayat Al-Qur'an menjadi bagian integral dari perayaan tersebut di masjid-masjid dan masyarakat setempat.
Mengenal Corak Tafsir Aqaid Dalam Penafsiran Al-Qur’an Revky Oktavian Sakti; M. Yuga Fadillah
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 1 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i1.29407

Abstract

The interpretation of theological nuances is one of the various forms of interpretation that have existed throughout the history of interpretation (Tafsir Aqaid). a method of interpretation that unquestionably adds color to how Muslims are interpreted. To be able to see clearly and consciously in taking positive values and preventative measures against the negative aspects that are caused, it is necessary and relevant to reexamine interpretations that have a theological style. The descriptive method is used in this library-based study. The context in which the Tafsir Aqaid emerged, the aqoid interpretation's form, the School and its interpretive works, the acceptability of the Aqaid Tafsir, and examples of aqoid interpretation are the topics covered in this article. The finish of this study is The foundation The development of aqa'id translation can't be isolated from the Qur'an with the majority of understandings. The development of theological interpretation was also significantly influenced by fanaticism and political divisions. A particular theological tends to be defended, supported, and propagandized in this interpretation of aqa'id. The understanding of mu'tazilah that Allah SWT Almighty is not bound by any nature, not bound by space and time, or invisible, whereas Asy'ari says that Allah SWT is visible and grounded, and then telling mu'tazilah through his verse is really losing you mu'tazilahs if you don't understand that, is one example of the difference in interpretation of the aqoidi pattern in the concept of divinity.