Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penafsiran al-Qur’an dengan Media Konvensional Yasif Maladi; Dadan Rusmana; Yayan Rahtikawati
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i1.16309

Abstract

The Qur'an is a guideline for Muslims; to understand it requires the science of interpretation; without interpretation, it will be difficult to understand the contents of the Qur'an. In its delivery, there are two essential things. First, it is related to understanding the meaning so that the message contained in it can be understood. Second, it relates to conveying the message so that it reaches Muslims. This research is literature research that seeks to re-examine the area of interpretation studies by taking the object of the phenomenon of practical interpretation of the Qur'an. The results of this study are conventional interpretation terminology, namely, conventional performance is identical to classical interpretation where there are several methods used in conventional interpretation, namely the tahlili, ijmali, muqorron and maudhui methods. Conventional interpretation cannot be separated from the study of the commentator and the method of interpretation studied.
MUSABAQAH TAFSIRIL QUR’AN: A RELIGIOUS SCIENTIFIC CONTESTATION AND CEREMONIAL SYMBOL Yayan Rahtikawati; Lu’lu’ Abdullah Afifi
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 1 (2021): Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.01 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v6i1.14047

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang pengalaman para peserta Musabaqah Tafsiril Qur’an (MTiQ) terutama yang berkaitan dengan motivasi, kompetensi dan manfaat mengikuti ajang kompetisi ini. Penelitian ini menggunakan teori living Qur’an dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa MTiQ merupakan salah satu cabang yang dilombakan pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di mana penilaiannnya menekankan pada hafalan, penafsiran, pemahaman, terjemahan dan kesimpulan dari seluruh penjelasan tentang isi Al-Qur’an. Ajang kompetisi MTiQ ini menunjukkan bahwa selain berupa kompetisi, ajang ini juga dipandang sebagai sarana untuk mendalami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an kepada khalayak umum terutama pada aspek bacaan, hafalan dan pemahaman Al-Qur’an. Bagi para peserta, ajang ini tentu saja mengasah kemampuan mereka untuk terus mempelajari isi kandungan Al-Qur’an di bawah bimbingan para mentor yang kebanyakan adalah para Kiai yang ahli dalam bidangnya. Selain datang untuk berkompetisi, ajang ini juga menjadi sarana untuk berteman dengan sesama peserta, dengan para juri dan masyarakat tempat kompetisi berlangsung. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak bagi beberapa orang misalnya petugas teknisi dan para pedagang yang mendapatkan imbas dari pelaksanaan ajang kompetisi ini. Kegiatan MTiQ ini memberikan dampak tidak saja sebagai event dua tahunan bagi Muslim tetapi juga bagi pemerintah di mana pada tataran kebijakan dan prestise kedaerahan. 
Insya Thalaby dalam Kitab Ayyuha Al-Walad Karya Imam Al-Ghazaly (Kajian Balaghah) Ira Siti Aenatum Mardhiyah; Ihin Solihin; Yayan Rahtikawati
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v1i1.3172

Abstract

ABSTRACTBook of Ayyuha al-Walad by al-Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali is one of the books that discusses morals. The book contains the sincere counsel of Hujjah al-Islam al-Imam al-Ghazali which is cited in a letter to his beloved disciple. In a counsel contains a sentence that requires a demand. The purpose of this research is to know the types and meaning of insya thalaby in the book of Ayyuha Al-Walad. The method used in this research is analytical descriptive method. The sampling technique used in this research is purposive sampling that is intentional sampling technique. The results of the analysis, found 73 sentences insya thalabi. The types of insya thalabi contained in the book are amr, nahyi, istifham, tamanny and nida. The analysis shows that there are 38 amr, 7 nahyi, 23 istifham, 2 tamanny and 3 nida. The other meanings of the book are irshad, ighra, tasywiq, tahdid, taubikh, tamanni, tahassur and zajr.Keywords: Book of Ayyuha Al-Walad, advice, al-Ghazali, insya thalaby.ملخص البحثكتاب أيّها الولد للإمام أبي حامد محمّد بن محمّد الغزالي هو الكتاب الذي يبحث عن الأخلاق. نصح الإمام الغزالي نصيحة صريحة إلى تلاميذه في هذه الرسالة وفي النصيحة فيها الكلام طلب للعمل. وأما أغراض هذا البحث فهي وصف أنواع ومعان الإنشاء الطلبي في كتاب أيّها الولد ولكن ستبحث الباحثة عن كلام الغزالي فقط. وكان المنهج المستخدم في هذا البحث هو المنهج الوصفي التحليلي وهو يصف الواقع ثم يحلله. والطريقة المستخدمة  لأخذ العينة هي طريقة  purposive sampling وهي طريقة أخذ العينة بالقدر المعين. وأما نتائج البحث فهي أن توجد 73 الإنشاء الطلبي تحتوي على خمسة أنواع وهي الأمر والنهي والإستفهام والتمنّي والندا. ومن تحليل البيانات وجدت 38 الأمر، 7 النهي، 23 الإستفهام، 2 التمنّي و 3 النداء. أمّا المعان غير الحقيقي فهي الإرشاد والإغراء والتشويق والتهديد والتوبيخ والتمنّي و التحسّر والزجر. الكلمة الرئيسية: كتاب أيّها الولد، النصيحة، الغزالي، علم المعاني، الإنشاء الطلبي. ABSTRAKKitab Ayyuha al-Walad karangan al-Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali merupakan salah satu kitab yang membahas tentang akhlak. Kitab tersebut berisi tentang nasihat tulus dari Hujjah al-Islam al-Imam al-Ghazali yang dinukilkan dalam surat kepada murid yang disayanginya. Dalam sebuah nasihat terkandung suatu kalimat yang menghendaki adanya suatu tuntutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis dan makna insya thalaby dalam kitab Ayyuha Al-Walad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara sengaja. Adapun hasil analisis, ditemukan 73 kalimat insya thalabi. Jenis insya thalabi yang terdapat pada kitab tersebut adalah amr, nahyi, istifham, tamanny dan nida. Hasil analisis menunjukkan ada 38 amr, 7 nahyi, 23 istifham, 2 tamanny dan 3 nida. Adapun makna-makna lain pada kitab tersebut yaitu irsyad, ighra, tasywiq, tahdid, taubikh, tamanni, tahassur dan zajr.  Kata kunci : Kitab Ayyuha Al-Walad, nasihat, al-Ghazali, ilmu ma’ani, insya thalaby.
PEMIKIRAN HOWARD FEDERSPIEL TERHADAP TAFSIR QUR’AN AL-KARIM KARYA MAHMUD YUNUS yovik ir yana; dadan rusmana; Yayan Rahtikawati
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 22 No 1 (2022): Juni
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v22i1.2371

Abstract

Efforts to combine the substance of the Qur'an with composing books are also interesting to observe. Apparently, so far there are many books that have been compiled as works to mingle the Qur'an with Muslims, be it as a book of understanding, investigation. Mahmud Yunus' work in Tafsir Qur'an al-Karim is a new example or model for writing Indonesian Tafsir. And the work was studied by one of the Western figures, Howard M. Federspiel with the title Popular Indonesian Literature Of The Qur'an. The method used is descriptive-analytical method, which is trying to describe how Howard Federspiel's thoughts on Tafsir Qur'an al-Karim. The purpose of this research study is to describe or explain Howard M. Federspiel's argument in Mahmud Yunus' Study entitled Tafsir Qur'an al-Karim. The theory that will be used as an analytical tool in this paper begins with the application of the structural interpretation theory initiated by Daniel Patte. This theory underlines that there is a mutually influencing relationship between the results of one's interpretation of a text and the cultural background of the mufassir. According to Howard Periodization of the history of the interpretation of the Qur'an in Indonesia, there are three periods, one of which is in the second generation, an Indonesian figure, Mahmud Yunus, was found. He is a reformer who is quite representative in his interpretation of the Arabic text and Latin writings as well as adding clear footnotes and sources. Keywords: Mahmud Yunus, Howard Federsfiel, Qur'anic interpretation.
Orientasi Tafsir Turjuman Al-Mustafid Karya Abdur Rauf Al-Singkili Sahlan Muhammad Faqih; Dadan Rusmana; Yayan Rahtikawati
JURNAL AT-TURAS Vol 9, No 1 (2022): Mu'amalah dan Hukum Islam
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/at-turas.v9i1.3205

Abstract

This article discusses the study of the interpretation orientation (ittijah al-mufassir) of Tarjuman al-Mustafid, as a pioneer in the development of the 'fardi' (individual) interpretation of Nusantara in the Century. This article uses a qualitative approach and an exploratory-phenomenological approach. Al-Singkili's scientific odyssey to the Arabian Peninsula to the 'maqam' that has matured in various sciences. After returning to Aceh, al-Singkili was appointed mufti of the kingdom by contributing to the thought and administrative aspects. The lineage of thought of the sanad al-Singkili is directly related to the author of 'Tafsir al-Jalalain'. As a stream of practical Sufism (Tasawwuf Al-'Amali) and the depth of Shari'a knowledge that he controls, he always thinks moderately in making decisions and religious fatwas. This can be done in his response when faced with a mystical dispute that occurred between the thoughts of Hamzah al-Fanzhuri and Nuruddin al-Raniri. Al-Singkili tried to be moderate without making accusations, but did not agree with al-Raniri's position. This wasathiyyah thought can be found in the explanations presented in his commentary when faced with anthropopomorphic verses.
QASHR DALAM KITAB UQUDULUJAIN KARYA SYEH MUHAMMAD NAWAWI BIN UMAR AL-JAWI AL- BANTANI (Kajian Ilmu Ma’ani) Cucu Nurkhotimah; Ihin Solihin; Yayan Rahtikawati
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 5, No 1 (2022): -
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v5i1.14402

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Qashr yang terdapat pada Kitab Uqudulujain Karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi Al-Bantani. Kitab tersebut merupakan salah satu kitab yang penting dan terbilang popular baik dikalangan pesantren atau dikalangan luar pesantren. Banyak materi pengajian yang bersumber dari kitab tersebut.  Kitab Uqudulujain merupakan kitab kecil yang mampu menjadikan pondasi keluarga yang sakinah mawadah dan rahmah. Karena dalam  kitab tersebut menjelaskan mengenai peran atau hak-hak dan kewajiban antara suami dan isteri. Dalam kitab tersebut terdapat hadist dan ungkapan-ungkapan yang indah dengan disajikan dalam bentuk Qashr. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk membedah kitab tersebut dengan pisau kajian ilmu ma’ani salah satu bagian dari ilmu balaghah.  Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sighat qashr, jenis qashr dan tujuan qashr yang digunakan dalam kitab tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan dengan cara mempelajari, mengkaji dan mengamati hadist-hadist dan ungkapan-ungkapan yang terdapat pada kitab uqudulujain, kemudian dalam upaya mecapai tujuan penelitian, penulis kemudian mendeskripsikannya sesuai dengan sighat yang digunakan, termasuk jenis qashr apa dan tujuan qashr tersebut untuk apa. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian Ilmu ma’ani tentang Qashr Berdasarkan hasil analisis qashr dalam kitab uqudulujain karya syekh Muhammad Umar An-Nawawi, terdapat 36 data yang mana terdiri atas sighat dengan “innama”, “nafi dan istisna” dan “dhomir fashl”. Kemudian terdiri atas jenis qashr idhafi dan haqiqi berserta mausuf ‘ala sifat dan sifat ‘ala mausufnya” kemudian terdiri dari tujuan “takhsis”, “ta’kid”  dan “Takhlis”.
Gender Relations on Quranic Interpretation in Indonesia (Interpretation Analysis on Turjuman Al-Mustafid's Tafsir, Al-Azhar's Tafsir, and Al-Misbah's Tafsir) Dadan Rusmana; Nabilah Nuraini; Yayan Rahtikawati
FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jf.v8i1.3893

Abstract

This paper attempts to picture the shift in discourse on gender relations in interpretive thinking in Indonesia by bringing together the interpretations of 'Abd al-Rauf Singkel, Hamka and M. Quraish Shihab. The selection of the three commentators was motivated by the difference in the period of writing the interpretations of the three. From this analysis, it is known that the interpretations of these three commentators on gender verses have points of similarities and differences. The interpretation of 'Abd al-Rauf Singkel in general follows the flow of traditional interpretations but his views are more moderate and tolerant, as seen in the issue of the origin of events and women's leadership. The shift in gender relations discourse is more visible in the interpretations of Hamka and M. Quraish Shihab. It seems to have its own interpretation, which does not fully follow the currents of traditional or contemporary commentators' views. This research is explored by comparative interpretation using critical discourse analysis method. From this research, it is found that modern and contemporary interpretations in Indonesia are more assertive in carrying out the discourse on Gender Equality Relations
Pelembagaan Al-Quran melalui Festival Musabaqoh di Pondok Pesantren: Studi Kasus di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat Syamsul Ma’arif Bagaskara; Yayan Rahtikawati
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 2 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i2.31258

Abstract

Dalam konteks pesantren dan lembaga Al-Quran, festival Musabaqoh menjadi salah satu bentuk pelembagaan Al-Quran yang semakin berkembang. Media-media yang digunakan dalam Musabaqoh memiliki karakteristik dan idiosinkrasi yang unik, menciptakan keindahan tersendiri. Studi ini difokuskan pada Pondok Kebon Jambu Al-Islamy di Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, dengan penekanan pada lembaga Tunas Pertiwi. Musabaqoh, sebagai bentuk perlombaan membaca atau menghafal Al-Quran, menjadi manifestasi dari perkembangan zaman yang turut memengaruhi banyak budaya dan adat istiadat. Pesantren ini menampilkan kreativitas, inovasi, dan keberagamaan melalui ajang Musabaqoh, yang mencakup Musabaqoh Tilawatil Quran, Syarhil Quran, dan Seni Kaligrafi Quran. Melalui kegiatan ini, pesantren Kebon Jambu tidak hanya mendalami Kitab Kuning, tetapi juga mendalam dalam pemahaman Al-Quran. Musabaqoh ini diselenggarakan setiap tahun dengan tujuan mengembangkan bakat dan semangat santri untuk bersaing secara kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang Musabaqoh dan bagaimana internalisasi nilainya terjadi dalam ajang perlombaan bergengsi ini.
Maulid Sebagai Ekspresi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Revky Oktavian Sakti; Yayan Rahtikawati; Dadan Rusmana
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 3 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i3.31538

Abstract

Perayaan Maulid Nabi telah menjadi unsur penting dalam kebudayaan umat Islam, dianggap sebagai ekspresi dan aktualisasi nilai-nilai Al-Qur'an. Makalah ini membahas pelaksanaan Maulid Nabi di Kp. Pangkalan Raja Des. Sukamukti Kec. Majalaya Kab. Bandung, serta merinci cara merayakan Maulid Nabi dan implementasi masyarakat dalam menghidupkan ayat-ayat Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi lapangan, melibatkan Pemerintah, Ulama, dan Masyarakat. Data dikumpulkan melalui wawancara dan referensi buku yang berkaitan dengan Living Qur'an dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Langkah-langkah penelitian melibatkan penentuan lokasi, pengumpulan data primer dan sekunder, pengelolaan data, dan teknik penulisan. Teori sosiologi antropologi Karl Marx digunakan untuk mengukur efektivitas tradisi Maulid Nabi di Kp. Pangkalan Raja Des. Sukamukti Kec. Majalaya Kab. Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Maulid yang berkembang di wilayah tersebut merupakan fenomena budaya lokal dengan pelaksanaan Living Qur'an. Maulid dianggap sebagai tradisi kebudayaan yang muncul saat perayaan tersebut berlangsung, didasarkan pada landasan Al-Qur'an. Maulid Nabi memiliki makna penting sebagai praktek ibadah spiritual yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Ritual-rutual seperti pembacaan Al-Qur'an bergiliran, pembacaan kalam ilahi, dan pembacaan tawasul berisi ayat-ayat Al-Qur'an menjadi bagian integral dari perayaan tersebut di masjid-masjid dan masyarakat setempat.
Qur’anic and Tafsir Virtual: Penyajian al-Qur’an dan Tafsir di Dunia Maya (Studi Kasus Kajian Tafsir Min Wahyil Qur’an Sayyid Husain Fadhlullah di Media YouTobe) Ilma Amalia; Yayan Rahtikawati; Muhammad Faris Rasyadan
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN AGAMA Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jipa.v2i1.490

Abstract

The Koran, as the main holy book of guidance for Muslims, is almost impossible to understand if it is not interpreted. Since ancient times, the transmission of interpretations of the Al-Qur'an has been carried out through various methods, including oral and written. Meanwhile, nowadays, times continue to develop, the delivery of interpretations of the Al-Qur'an is also developing through online audio-visual methods, especially through YouTube media. This article aims to analyze the interpretation of the Al-Qur'an through YouTube media in the book Min Wahyil Qur'an written by a contemporary tafsir scholar named Sayyid Husain Fadhlullah and how it influences the religious lives of his listeners. The method used in this research is a quantitative method by distributing questionnaires to 130 listeners of the Islamic Studies and JR TV channels. The research method is also equipped with qualitative methods by reviewing several library sources to enrich the reader's knowledge. The results of this research indicate that in quantity many listeners feel they want to change their attitudes and lifestyle in religion, especially after listening to the seventh series of Min Wahyil Qur'an tafsir studies with the theme: humans and religion.