p-Index From 2020 - 2025
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Susilo Adi Widyanto
Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANTAUAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI COLLAPSIBLE TUBE DI PT EXTRUPACK SOLO Yoga Setyawan; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Extrupack Solo merupakan salah satu perusahaan manufaktur packaging yang memproduksi kemasan berupa tabung alumunium dengan jenis collapsible tube. Namun dalam setiap proses produksi collapsible tube tersebut tidak dapat terlepas dari kegagalan berupa produk cacat (defect) dalam proses produksi. Produk cacat hampir ditemukan pada setiap tahapan proses produksi collapsible tube. Penulisan bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis produk cacat dominan yang terjadi pada proses produksi collapsible tube, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat, dan menyusun rekomendasi teknis untuk mengatasi timbulnya produk cacat tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah diagram Pareto, peta kendali p, Fault Tree Analysis (FTA), dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil observasi diperoleh jenis-jenis defect yang terjadi pada produk collapsible tube antara lain defect cacat visual printing, cacat visual base coating, gagal input akumulator, tube ekor mengerut, tube terjepit gear konveyor, dan lain sebagainya. Dari hasil pengolahan data dengan diagram Pareto dapat diketahui dua jenis defect dominan yaitu cacat visual printing dengan bobot sebesar 33% dan gagal input akumulator dengan persentase sebesar 20.1%. Oleh sebab itu, prioritas perbaikan difokuskan pada kedua jenis cacat yang terjadi. Hasil analisis dengan metode FTA diperoleh penyebab utama dari cacat dominan disebabkan oleh faktor man, method, dan machine. Adapun usulan rekomendasi teknis yang dapat diaplikasikan berdasarkan nilai RPN tertinggi dari hasil analisis FMEA adalah melakukan preventive maintenance secara khusus di bagian bearing roll setiap memulai shift baru untuk cacat visual hasil printing. Sedangkan usulan rekomendasi teknis untuk defect gagal input akumulator yaitu setting sinkronisasi timing sumber-sumber gerak antara akumulator dan konveyor.
Analisis Kegagalan Boiler Tube PT. Pertamina Kilang Internasional Muhammad Fahmi Ilham Septiananda; Susilo Adi Widyanto; Sulardjaka Sulardjaka
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Boiler adalah salah satu komponen  komponen penting dalam dunia industri yang berfungsi sebagai pengehasil uap, yang nantinya uap tersebut dapat dikonversikan menjadi energi listrik untuk keperluan industri tersebut. Biasanya boiler digunakan pada industri pembangkit dan kilang minyak. Atas dasar pentingnya komponen ini maka diperlukan kondisi boiler yang optimal dan perawatan yang bagus untuk menghindari kerusakan dan kerugian pada saat pengoperasian. Pada penelitian ini  terdapat boiler yang mengalami kegagalan berupa  munculnya retak yang diakibatkan kelalahan material dan korosi yang terjadi di area tubenya, Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari tau mekanisme kegagalan yang terjadi pada boiler tube dengan beberapa metode diantaranya pengujian makrografi, mikrografi, komposisi kimia, Boiler yang diteliti adalah jenis material ASTM A178 dan ASTM A192. Hasil pengamatan visual didapati bahwa material mengalami kegagalan disebabkan adanya retak yang menjalar baik itu dari permukaan luar ataupun pada beberapa material dari permukaan dalam. Retak ini terjadi dikarenakan korosi yang awalnya berbentuk sumur dengan ukuran kecil ditambah beban kerja yang diterima oleh boiler merubah sumur tersebut menjadi retak yang menembus sisi lain dari material. Dari pengujian komposisi kimia terdapat beberapa komposisi yang diindikasikan sebagai senyawa korosif. Sedangkan pada pengujian kekerasan terdapat beberapa titik disepanjang material yang mengalami kenaikan kekerasan akibat pengaruh pengelasan. Dari pengujian metalografi menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk adalah fasa ferit dan perlit.
DESAIN JELLYFISH NET UNTUK MELINDUNGI SISTEM INTAKE PLTU TANJUNGJATI B UNIT 5 & 6 Nanda Ilham Amin; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era modern ini kebutuhan listrik semakin lama semakin meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang penggunaaan listriknya terus meningkat setiap tahunnya sehingga,  pembangkit dituntut untuk selalu dalam kondisi yang stabil agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Badan Statistik Ketenagalistrikan konsumsi tenaga listrik di Indonesia selama 5 tahun terakhir selalu meningkat. Pada tahun 2016 konsumsi tenaga listrik perkapita 956,36 GWH hingga tahun 2020 mencapai  konsumsi tenaga listrik perkapita 1088,51 GWH. Jellyfish  merupakan salah satu hewan yang bertanggung jawab atas terjadinya gangguan pada untake. Potensi jellyfish di Indonesia cukup besar karena Negara ini adalah Negara maritim. Teripang merupakan hewan berduri yang dapat ditemukan di sela sela karang di laut dalam. Teripang tersebar luas di lingkungan laut dan hampir diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai dilaut dalam terutama dilautan India dan lautan Pasifik Barat. Adanya teripang dan jellyfish maka proses pendinginan pada PLTU sangat terganggu. Dengan adanya Jellyfish Net maka jellyfish dan teripang tidak dapat masuk ke head intake. Pada desain Jellyfish Net metode yang digunakan meliputi Exploring, Redfining, Prototyping, dan Evaluating. Sebelum melakukan desain pentingnya mentukan jenis, spesifikasi dan dimesi kontruksinya tujuannya untuk menghitung beban dan ketahanan kontruksi Jellyfish Net. Kontruksi yang digunakan pada desain Jellyfish Net terdiri dari jaring, pelampung, pemberat, wire rope, clamp wire rope, cable ties dan lampu navigasi. Pada perhitungan kontruksi dihasilkan beban total 13,442 kg. Pada ketahanan kontruksi terhadap arus angin sebesar 15.53 m/s, ketahanan terhadap arus permukaan 0,72 m/s , ketahanan terhadap arus dalam sebesar 0,252 m/s, dan ketahanan pada kondisi kritis pelampung tenggelam 276 mm dimana bibir jaring masih diatas permukaan air 24 mm. Beban pemberat yang dihasilkan sebesar 188 di dalam air. Dengan hasil penentuan kontruksi, perhitungan bobot kontruksi dan ketahanan kontruksi maka desain Jellyfish Net dapat didesain sesuai dengan kontruksi yang di tentukan.
Analisis Penyebab Cacat Produk Aluminium Collapsible Tube Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Fault Tree Analysis Sidiq Nur Adi; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Extrupack Solo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengemasan dengan produk berupa aluminium collapsible tube. Dalam satu lini produksi proses pembuatan aluminium collapsible tube melibatkan berbagai proses yang menggunakan berbagai mesin dengan fungsi masing-masing. Mesin-mesin tersebut memiliki peluang terjadinya kegagalan yang menyebabkan produk cacat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi penyebab produk cacat dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi penyebab produk cacat tersebut. Pengolahan data penelitian menggunakan Diagram Pareto dan metode yang digunakan yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Pada penelitian ini terdapat 13 jenis dengan 3 jenis produk cacat tertinggi yang menjadi fokus utama yaitu cacat di output internal coating, tertabrak tabung semprot internal coating, potongan tidak sempurna trimming, Dari jenis-jenis produk cacat tersebut didapatkan rekomendasi perbaikan yaitu meningkatkan frekuensi dan efektivitas pembersihan lubang holder untuk jenis produk cacat berupa cacat di output internal coating, melakukan inspeksi dan perbaikan kelurusan pada tabung semprot untuk jenis produk cacat berupa tertabrak tabung semprot, dan memberikan standar posisi pisau potong yang tepat dan pelatihan terhadap operator untuk jenis produk cacat berupa potongan tidak sempurna.
ANALISA KARAKTERISTIK MATERIAL STEMPEL MESIN EKSTRUDER PADA PROSES EKSTRUSI COLLAPSIBLE TUBE Tubagus Elyan Rizki Syahputra; Susilo Adi Widyanto; Sulardjaka Sulardjaka
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Extrupack merupakan perusahan yang memproduksi Collapsible Tube Alumunium dan Rigid Tube Alumunium. Salah satu permasalahan pada lini produksi PT. Extrupack terjadi pada salah satu proses produksi yaitu proses ekstrusi. Dimana terjadi kegagalan berupa tube berlubang dan tube baret dengan reject tidak tercounter. Kegagalan tersebut berasal dari kecacatan yang ada pada stempel di mesin extruder pada proses ekstrusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme kegagalan yang terjadi pada proses ekstrusi dengan menganalisa karakteristik material stempel melalui beberapa metode seperti pengamatan visual, pengujian komposisi kimia, pengujian makrografi, pengujian mikrografi, pengujian kekerasan dan pengujian kekasaran permukaan. Hasil pengukuran dimensi stempel menunjukkan terjadinya pengurangan diameter pada bagian atas stempel. Dari pengujian komposisi kimia spesimen tidak memenuhi standar komposisi kimia. Dari hasil pengujian metalografi menunjukan material berfasa martensit. Hasil pengujian kekerasan menunjukan nilai kekerasan berada pada rentang 580 HV – 634 HV. Hasil pengujian kekasaran permukaan menunjukkan nilai Ra 0,386 μm terhadap. Berdasarkan hasil pengujian, kegagalan terjadi akibat keausan ditandai dengan adanya pengurangan diameter dan baret pada stempel. Keausan diakibatkan gesekan dan juga faktor lainnya seperti nilai kekerasan yang tidak mencapai standar dan nilai komposisi kimia yang tidak sesuai karakteristik material baja AISI D2
MODIFIKASI FEEDER CHAIN CONVEYOR UNTUK MENGATASI CACAT PRODUK PADA PROSES PRODUKSI COLLAPSIBLE ALUMINIUM TUBE Zaenal Arifin; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses manufaktur dari suatu produk, kualitas harus dipertahankan dengan menyesuaikan perkambangan teknologi yang tersedia untuk dapat terus memenuhi tantangan utama terkait kebutuhan kualitas. Salah satu penerapannya pada produksi kemasan farmasi dengan material aluminium collapsible tube untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan proses kerja yang produk. PT Extrupack Solo merupakan perusahaan yang memproduksi tabung aluminium collapsible untuk pengemasan produk di industri farmasi. Dalam proses produksinya, mesin-mesin dalam line produksi memiliki potensi untuk menghasilkan produk cacat. Topik tugas akhir ini dilatar belakangi oleh adanya kegagalan hasil produksi pada proses trimming. Oleh karena itu, perlu adanya improvement yang dilakukan dengan memodifikasi sistem feeder menjadi chain conveyor agar upaya dalam meminimalisir adanya kegagalan produk dan meningkatkan produktivitas dapat tercapai. Proses desain konveyor meliputi pengamatan studi lapangan di PT. Extrupack, perancangan desain, dan simulasi dengan menggunakan software Solidworks serta penentuan komponen - komponen penyusun. Perancangan desain yang dilakukan menghasilkan spesifikasi konveyor rantai dengan kapasitas sebesar 5,63 g/s, kecepatan sebesar 0,04m/s dengan panjang lintasan sejauh 560 mm, dan sudut inklinasi 22,75o . Komponen penyusun menggunakan rantai, sprocket, rangka Stainless Steel, poros, meja “V” serta adjustable foot. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan nilai displacement senilai 547 mm dalam waktu 13 sekon dan dapat disimpulkan desain konveyor rantai telah sesuai untuk menggerakan tube dengan efektif sehingga persoalan kegagalan hasil produksi pada proses trimming dapat teratasi.