Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pengungkapan Diri dan Prasangka Terhadap Penyelesaian Konflik Perkawinan pada Pasangan Menikah di Kota Makassar Sitti Murdiana; Ismalandari Ismail; Novi Yanti Pratiwi; Rahmat Permadi
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengungkapan diri dan prasangka terhadap penyelesaian konflik perkawinan di Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan angket   sebagai metode dalam pengambilan datanya. Penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling dalam pengambilan sampel. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu berjumlah 64 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengungkapan diri dan prasangka terhadap penyelesaian konflik perkawinan pada pasangan menikah di Kota Makassar. Pengungkapan diri dan prasangka dapat mempengaruhi penyelesaian konflik perkawinan, namun penyelesaian konflik perkawinan lebih dominan dipengaruhi oleh factor lain. Kata Kunci: Prasangka, Keterbukaan, Penyelesaian konflik
Psikoedukasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Insomnia Pada Dewasa Awal di Makassar Aulia Kurnia Ramadhani; Novi Yanti Pratiwi; Aqilah Zhafirah; Azizah Farah Faisal; Hana Salimah Ruslan; Laily Halfisyahrin Sjabirin; Nita Andriani; Nurfadilah Ramdani La Sunra
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: November 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i1.2576

Abstract

Insomnia atau gangguan tidur merupakan suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang. Tujuan dilakukannya psikoedukasi in i yaitu untuk memberikan promosi kesehatan dan pemahaman pengetahuan kepada masyarakat terkhususnya bagi mahasiswa atau dewasa awal di Makassar tentang insomnia. Promosi kesehatan yang dilakukan untuk melihat gejala, aspek, penyebab, dampak, dan solusi dari insomnia yang terjadi pada dewasa awal. Melalui promosi kesehatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat berupa pemahaman tentang insomnia dan juga memberikan langkah-langkah atau solusi yang harus dilakukan untuk menghindari kebiasaan perilaku insomnia pada dewasa awal. Pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan psikoedukasi mengenai insomnia secara daring melalui Zoom Meeting. Partisipan dalam psikoedukasi ini sebanyak 25 peserta dengan rentang usia 18–40 tahun. Hasil psikoedukasi menunjukkan bahwa pemahaman partisipan terkait insomnia mengalami peningkatan, dimana sebelum psikoedukasi bernilai 4,92 mengalami peningkatan menjadi 9,4 setelah psikoedukasi diberikan. Psikoedukasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa partisipan mulai mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk bisa menjaga kualitas tidur, perbedaan kurang tidur dengan insomnia, penyebab dari insomnia, dampak dari insomnia dan langkah awal atau intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani insomnia.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TURNOVER KARYAWAN DI PT. HADJI KALLA TOYOTA PADA BULAN JANUARI - MEI 2024 Jefriansyah Jefriansyah; Nadhia Faiqah; Nabila Nur Asyika; Siti Nurchalisa Ratmilyah; Novi Yanti Pratiwi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2089

Abstract

Sumber daya manusia memiliki peran krusial dalam operasional perusahaan, mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.Tingkat turnover yang tinggi, seperti yang terjadi pada perusahaan swasta, menandakan ketidakstabilan yang berpotensi merugikan, termasuk biaya tinggi dalam manajemen sumber daya manusia. Penelitian ini mengambil sampel dari 284 karyawan yang mengundurkan diri atau PHK dari PT. Hadji Kalla Toyota periode Januari hingga Mei 2024. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan lima komponen yang ditentukan oleh Mathis & Jackson (2009). Temuan menunjukkan bahwa rancangan tugas dan pekerjaan merupakan faktor utama penyebab turnover, diikuti oleh alasan pribadi dan peluang karir. Lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa tingkat turnover yang tinggi terjadi pada karyawan salesman, terutama pada grade magang, yang menghadapi tantangan besar dalam mencapai target penjualan sebab persaingan sesama salesman dan senior. Pengalaman dalam industri penjualan terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan, menggarisbawahi pentingnya pengembangan karir yang terstruktur untuk mengurangi turnover. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa karyawan dengan masa kerja lebih singkat cenderung lebih banyak yang keluar dibanding karyawan dengan masa kerja lama.
Aktivitas Teman Cerita Dan Mading Sebagai Sarana Ekspresi Emosi Dan Kreativitas Pada Pasien Skizofrenia RSKD Dadi Provinsi Sulsel Novi Yanti Pratiwi; Andi Nur Wulandari; Firdhana Atshila Ibrahim; Nurul Fikria; Qhanita ghanaya Has; Yenilia Rezky Pramudyanti
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 1: Desember 2023
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i1.2543

Abstract

People with mental health problems often receive a bad stigma in the eyes of people. People with mental disorders (ODGJ) are often ostracized and exiled from their surroundings because they are often considered to be disruptive. The first form of psychological aid for mental health disorders is to look, listen and relate. This activity carries out storytelling and madding activities as a means of expressing feelings and creativity. The aim of this activity is as a form of first psychological aid by providing space for patients at RSKD Dadi, South Sulawesi Province to talk about their feelings or activities, so that patients continue to receive social support. This activity was carried out in 3 sessions. Each session takes 1 hour per session. There are 4 participants in this activity with a diagnosis of schizophrenia. This activity will be carried out on November 8, 2023, November 9, 2023, and November 10, 2023. This activity also uses media to channel patient creativity. The results of the "Story Friend" program were patients who initially had difficulty telling stories and closed themselves off. After the "Story Friend" program, the patient began to tell how he was, what he felt and the things he liked. Patients appear to be starting to open up and are actively involved in creatively preparing wall materials.
Hubungan Self-Esteem Dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (Bdd) Pada Siswi SMAN 4 Sinjai Anriani Anriani; Widyastuti Widyastuti; Novi Yanti Pratiwi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5091

Abstract

Self-esteem berperan penting dalam kehidupan remaja karena salah satu tugas perkembangan pada masa ini adalah seseorang mendapatkan harga dirinya. Self-esteem rendah menjadi penyebab remaja menilai dirinya secara buruk dan hal ini berpengaruh terhadap munculnya kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-esteem dengan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD) pada remaja putri di SMAN 4 Sinjai. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah remaja putri SMAN 4 Sinjai berusia menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah skala self-esteem yang disusun berdasarkan teori Coopersmith (1967) dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,863. Skala kecenderungan BDD disusun berdasarkan teori Phillips (2009) dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,753. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi product moment pearson dengan bantuan IBM SPSS Statistic 25 for windows, koefisien korelasi diperoleh sebesar r=-0,604 (p<0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel self-esteem memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kecenderungan BDD. Semakin tinggi self-esteem maka semakin rendah remaja memiliki kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD) dan sebaliknya semakin rendah self-esteem maka semakin tinggi remaja memiliki kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD). Implikasi dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi bagaimana meningkatkan self-esteem untuk mengurangi resiko terjadinya BDD.
Psikoedukasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Insomnia Pada Dewasa Awal di Makassar Aulia Kurnia Ramadhani; Novi Yanti Pratiwi; Aqilah Zhafirah; Azizah Farah Faisal; Hana Salimah Ruslan; Laily Halfisyahrin Sjabirin; Nita Andriani; Nurfadilah Ramdani La Sunra
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: November 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i1.2576

Abstract

Insomnia atau gangguan tidur merupakan suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang. Tujuan dilakukannya psikoedukasi in i yaitu untuk memberikan promosi kesehatan dan pemahaman pengetahuan kepada masyarakat terkhususnya bagi mahasiswa atau dewasa awal di Makassar tentang insomnia. Promosi kesehatan yang dilakukan untuk melihat gejala, aspek, penyebab, dampak, dan solusi dari insomnia yang terjadi pada dewasa awal. Melalui promosi kesehatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat berupa pemahaman tentang insomnia dan juga memberikan langkah-langkah atau solusi yang harus dilakukan untuk menghindari kebiasaan perilaku insomnia pada dewasa awal. Pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan psikoedukasi mengenai insomnia secara daring melalui Zoom Meeting. Partisipan dalam psikoedukasi ini sebanyak 25 peserta dengan rentang usia 18–40 tahun. Hasil psikoedukasi menunjukkan bahwa pemahaman partisipan terkait insomnia mengalami peningkatan, dimana sebelum psikoedukasi bernilai 4,92 mengalami peningkatan menjadi 9,4 setelah psikoedukasi diberikan. Psikoedukasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa partisipan mulai mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk bisa menjaga kualitas tidur, perbedaan kurang tidur dengan insomnia, penyebab dari insomnia, dampak dari insomnia dan langkah awal atau intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani insomnia.