Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kepadatan Populasi Cacing Tanah (Haplotaxida: Lumbricina) Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah Di Kebun Nusantara PT. Cinquer Agro Nusantara Lisana Husna Imaniar; Lily Arseliana; Gres Maretta; Andy Darmawan; Winati Nurhayu; Dian Anggria Sari; Muhammad Zulhiyadi Nanda
Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 15, No 1 (2023): Wahana-Bio Edisi Mei 2023
Publisher : Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/wb.v15i1.15817

Abstract

Earthworms (Haplotaxida: Lumbricina) are bioindicators of soil fertility. Agricultural systems applied to an agricultural area can affect the presence of earthworms there. This study aims to determine the density of earthworms in plantations owned by PT. Cinquer Agro Nusantara with Agroforestry-Organic, Monoculture-Semiorganic, Polyculture-Organic, Monoculture-Organic, and farmer-owned plantations with Monoculture-Inorganic system. The plot is determined with line transect method and samples of earthworms are taken with hand sorting method. Data analysis was carried out with ANOVA and Post Hoc T-Test with Bonferroni correction. The results showed that the density of earthworms in pepper plantations with Agroforestry-Organic, Monoculture-Semi-organic, Polyculture-Organic, and Monoculture-Organic farming systems is significantly greater than pepper plantations with Monoculture-Inorganic farming system.
Penyerapan Pakan Berbahan Dasar Kacang Hijau (Vigna radiata) pada Mencit Betina (Mus musculus) Lisana Husna Imaniar; Dina Anggraini
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i2.1981

Abstract

Mencit (Mus musculus) adalah hewan model utama dalam penelitian biomedis. Kebutuhan akan pakan untuk pertumbuhan mencit mendorong pengembangan pakan alternatif dengan formulasi sesuai kebutuhan nutrisi. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kacang hijau (Vigna radiata). Penelitian ini menerapkan pakan alternatif dari kacang hijau (Vigna radiata) untuk menunjang pertumbuhan mencit sebagai hewan model laboratorium dan mengamati penyerapan pakan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penyerapan pakan berbahan dasar kacang hijau pada berbagai variasi konsentrasi terhadap dengan pakan komersial. Perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok kontrol (100% pakan komersial), KH85 (85% kacang hijau), KH75 (75% kacang hijau), KH65 (65% kacang hijau), dan KH55 (55% kacang hijau). Perlakuan dan pengambilan data dilakukan setiap hari selama dua bulan. Setiap mencit ditimbang sebelum dan sesudah makan untuk menentukan berapa banyak pakan yang mereka konsumsi. Mencit juga ditimbang setelah defekasi untuk menentukan berapa banyak pakan yang diserap pencernaan mencit. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan KH65 memiliki nilai penyerapan pakan yang tertinggi dibandingkan perlakuan lain, meskipun tidak terdapat perbedaan nyata dari pakan yang dimakan dan diserap dari seluruh perlakuan. Mencit dapat menyerap formulasi pakan berbahan dasar kacang hijau sebaik pakan komersial. Efisiensi pakan dapat dipengaruhi oleh digestibilitas bahan pakan, kebutuhan energi untuk menjaga berat badan, juga efisiensi pertumbuhan jaringan tubuh. Pada mencit betina, penyerapan pakan berbahan dasar kacang hijau setara dengan pakan komersial BR II sehingga pakan alternatif kacang hijau berpotensi menjadi pakan alternatif.
Damselflies Found in Batu Putu Waterfall Nature Park Lisana Husna Imaniar; Yayuk Haryati; Diana Putri Wahyuni; Dita Puspita Ningrum; Puput Eka Mahendra; Esra Maduma Sinurat; Dian Anggria Sari
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i1.1787

Abstract

Batu Putu Waterfall Nature Park is one of the many local tourist destinations in Bandar Lampung City, yet biodiversity data of it is so scarce. Considering the fact that this area focused on its waterfall’s natural beauty and the river alongside it, it was deemed important to conduct a study to better understand local organism that have close relationship with freshwater bodies. This study aims to determine the damselfly species found in Batu Putu Waterfall Nature Park. Specimens were captured using insect nets along the waterfall and riverbed during the daytime in fine weather. These specimens were then preserved in an insectarium and later identified using taxonomic keys. The result found at least four species of damselflies were living in Batu Putu Waterfall Nature Park area. Those are Euphaea variegata, Vestalis luctuosa, Prodasineura sp, and Elattoneura sp.