Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Karakter Bunga Coffea arabica L. Terkait Dengan Kemungkinan Aplikasi Lebah Madu Lokal Sebagai Agen Penyerbuk Sari, Dian Anggria; Putra, Ramadhani Eka
Jurnal Matematika dan Sains Vol 20 No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi arabika merupakan salah satu tanaman bernilai ekonomi penting di dunia, dimana Indonesia memegang peranan dalam produksi kopi dunia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi kopi adalah meningkatkan polinasi dengan bantuan serangga polinator yang telah didomestikasi, seperti lebah madu. Dalam proses aplikasi serangga penyerbuk ini diperlukan pengetahuan dasar mengenai karakteristik dari bunga kopi terutama berkaitan dengan kemampuan bereproduksi dan menarik kunjungan lebah madu. Karakteristik yang diamati pada penelitian ini adalah beberapa karakter bunga yang berkaitan dengan sindrom penyerbukan seperti warna, bentuk, dan panjang tabung bunga serta karakter yang menjadi "reward" bagi lebah madu dalam bentuk ketersediaan nektar dan polen serta kualitas dari nektar. Uji viabilitas polen menggunakan aceto-orcein 2% menunjukkan bahwa polen yang dihasilkan oleh kopi arabika lokal memiliki viabilitas sangat tinggi (96,92% ± 4,38). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas penyerbuk dapat meningkatkan efisiensi polinasi serta produksi biji kopi. Kata kunci: Kopi arabika, Viabilitas polen, Polinasi. Study of Flower Characteristics of Coffea arabica L. Related to Insect pollinators Visits in Pollination Efficiency Improvement Abstract Arabica coffee is one of the most important economic crop in the world and Indonesia could contribute more to total world production. One of efforts that could improve  qu  ality and quantity of coffee production is increasing pollination efficiency through application of domesticated insect pollinator, such as honey bees. Prior application, it is necessary to understand basic knowledge of  characteristics of coffee's flowers related to its reproductive potential and ability attract the honey bees. The main characters observed in this study  were color, scent, shape and length of the flower tube, availability and quality of nectar and pollen. Pollen viability test of local Arabica Coffee by aceto-orcein 2% showed high score (96.92% ± 4.38) while other flower's characteristics highly related to preference of honey bees to visit flowersOur study also shows that increasing the pollinator activity could increase pollination efficiency and coffee bean production. Keywords: Coffea arabica, Pollen viability, Pollination.
Cross-Pollination Produces Arabica Coffee Beans with Higher Caffeine and Lower Fatty Acid Dian Anggria Sari; Ramadhani Eka Putra
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.03.02

Abstract

Studies showed that cross-pollination also affect fruits and green bean coffee quantity and quality yet study on this subject in Indonesia rarely found. This study focused on assessing the pollination effect of fruit quality and beans in terms of size, weight, physical defect, and content of caffeine and fatty acid. During this study, Tetragonula laeviceps, indigenous stingless bees, were applied as a pollination agent to be compared to open pollination. The result showed that open pollination produced bigger beans (16.73ab±1.57 X 14.66a±1.48 mm) with higher caffeine (18.22%) and lower fatty acid (41,86%), while application of T. laeviceps produced slightly heavier beans (0.22 gram). Besides producing higher caffeine and lower fatty acid, cross-pollination services mainly required wild pollinators, although T. laeviceps could act as a potential replacement or for the inundation of this service.
Kepadatan Populasi Cacing Tanah (Haplotaxida: Lumbricina) Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah Di Kebun Nusantara PT. Cinquer Agro Nusantara Lisana Husna Imaniar; Lily Arseliana; Gres Maretta; Andy Darmawan; Winati Nurhayu; Dian Anggria Sari; Muhammad Zulhiyadi Nanda
Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 15, No 1 (2023): Wahana-Bio Edisi Mei 2023
Publisher : Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/wb.v15i1.15817

Abstract

Earthworms (Haplotaxida: Lumbricina) are bioindicators of soil fertility. Agricultural systems applied to an agricultural area can affect the presence of earthworms there. This study aims to determine the density of earthworms in plantations owned by PT. Cinquer Agro Nusantara with Agroforestry-Organic, Monoculture-Semiorganic, Polyculture-Organic, Monoculture-Organic, and farmer-owned plantations with Monoculture-Inorganic system. The plot is determined with line transect method and samples of earthworms are taken with hand sorting method. Data analysis was carried out with ANOVA and Post Hoc T-Test with Bonferroni correction. The results showed that the density of earthworms in pepper plantations with Agroforestry-Organic, Monoculture-Semi-organic, Polyculture-Organic, and Monoculture-Organic farming systems is significantly greater than pepper plantations with Monoculture-Inorganic farming system.
Pelatihan Pembuatan Produk Turunan Dari Madu Dan Propolis Stingless Bee Sebagai Penguatan Ekonomi Masyarakat Dian Anggria Sari; Gres Maretta; Jeane Siswitasari Mulyana; Nurul Adhha; Sadira Maharani Putri; Simon Martinus; Nurhadi Ramadhan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6460

Abstract

Penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dapat digapai dengan kerja sama pemerintah dan institusi pendidikan melalui pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan atas keterampilan tertentu sebagai langkah inisiatif atas potensi yang ada pada masyarakat, yakni dari segi sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan pembuatan produk turunan dengan nilai ekonomi tinggi, dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia disekitar tempat tinggal, salah satunya madu dan propolis lebah tanpa sengat (stingless bee). Lebah tanpa sengat menghasilkan madu, polen lebah dan banyak propolis, dimana semua produk ini dapat diolah menjadi bahan baku produk turunan untuk kesehatan, kosmetik, perawatan tubuh, seperti sabun organik. Melalui pelatihan ini masyarakat akan mendapatkan pengetahuan dalam mengolah bahan baku dasar dari produk dan bagaimana cara mengolah bahan baku tersebut menjadi produk bernilai ekonomi dan estetika tinggi. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang didapatkan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta mencapai 70.59% terkait penguatan ekonomi masyarakat setelah dilaksanakannya sosialisasi dan pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan dan ketertarikan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pembuatan produk turunan dari produk lebah tanpa sengat.
Pelatihan Survey Ekosistem Dan Transplantasi Terumbu Karang Di Desa Pahawang Novriadi Novriadi; Winati Nurhayu; Andy Darmawan; Dian Anggria Sari; Agus Rayendi Gurning; Muhammad Afrizal; Mahib Abdul Malik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6379

Abstract

Kerusakan ekosistem terumbu karang terjadi secara luas termasuk Pulau Pahawang, Lampung. Meningkatnya kunjungan wisatawan serta masifnya penggunaan bahan peledak dalam menangkap ikan menjadi salah satu penyebab kerusakan tersebut. Kondisi ini membutuhkan intervensi dalam upaya rehabilitasi struktur biologi dan fisik ekosistem ini. Upaya konservasi lingkungan khususnya terumbu karang membutuhkan peran serta masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang terumbu karang dan upaya konservasinya membuat upaya pelestarian lingkungan sulit mencapai target yang memuaskan. Oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan tentang edukasi tentang pentingnya ekosistem terumbu karang, survey dan monitoringnya serta upaya pelestarian terumbu karang melalui teknik transplantasi di desa Pahawang. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat mandiri yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kondisi terumbu karang serta upaya rehabilitasinya di Pulau Pahawang. Masyarakat Pahawang akan mampu memantau dan menjaga kondisi kesehatan terumbu karang dan melakukan upaya rehabilitasi secara mandiri. Pelatihan akan dimulai dengan edukasi pentingnya terumbu karang dan pengenalan metode survey menggunakan teknik Manta Tow dan Line Intercept Transect (LIT). Langkah selanjutnya adalah transplantasi terumbu karang dengan metode coral farming
Pelatihan Survey Ekosistem Dan Transplantasi Terumbu Karang Di Desa Pahawang Novriadi Novriadi; Winati Nurhayu; Andy Darmawan; Dian Anggria Sari; Agus Rayendi Gurning; Muhammad Afrizal; Mahib Abdul Malik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6379

Abstract

Kerusakan ekosistem terumbu karang terjadi secara luas termasuk Pulau Pahawang, Lampung. Meningkatnya kunjungan wisatawan serta masifnya penggunaan bahan peledak dalam menangkap ikan menjadi salah satu penyebab kerusakan tersebut. Kondisi ini membutuhkan intervensi dalam upaya rehabilitasi struktur biologi dan fisik ekosistem ini. Upaya konservasi lingkungan khususnya terumbu karang membutuhkan peran serta masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang terumbu karang dan upaya konservasinya membuat upaya pelestarian lingkungan sulit mencapai target yang memuaskan. Oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan tentang edukasi tentang pentingnya ekosistem terumbu karang, survey dan monitoringnya serta upaya pelestarian terumbu karang melalui teknik transplantasi di desa Pahawang. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat mandiri yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kondisi terumbu karang serta upaya rehabilitasinya di Pulau Pahawang. Masyarakat Pahawang akan mampu memantau dan menjaga kondisi kesehatan terumbu karang dan melakukan upaya rehabilitasi secara mandiri. Pelatihan akan dimulai dengan edukasi pentingnya terumbu karang dan pengenalan metode survey menggunakan teknik Manta Tow dan Line Intercept Transect (LIT). Langkah selanjutnya adalah transplantasi terumbu karang dengan metode coral farming
Pelatihan Pembuatan Produk Turunan Dari Madu Dan Propolis Stingless Bee Sebagai Penguatan Ekonomi Masyarakat Dian Anggria Sari; Gres Maretta; Jeane Siswitasari Mulyana; Nurul Adhha; Sadira Maharani Putri; Simon Martinus; Nurhadi Ramadhan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6460

Abstract

Penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dapat digapai dengan kerja sama pemerintah dan institusi pendidikan melalui pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan atas keterampilan tertentu sebagai langkah inisiatif atas potensi yang ada pada masyarakat, yakni dari segi sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan pembuatan produk turunan dengan nilai ekonomi tinggi, dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia disekitar tempat tinggal, salah satunya madu dan propolis lebah tanpa sengat (stingless bee). Lebah tanpa sengat menghasilkan madu, polen lebah dan banyak propolis, dimana semua produk ini dapat diolah menjadi bahan baku produk turunan untuk kesehatan, kosmetik, perawatan tubuh, seperti sabun organik. Melalui pelatihan ini masyarakat akan mendapatkan pengetahuan dalam mengolah bahan baku dasar dari produk dan bagaimana cara mengolah bahan baku tersebut menjadi produk bernilai ekonomi dan estetika tinggi. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang didapatkan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta mencapai 70.59% terkait penguatan ekonomi masyarakat setelah dilaksanakannya sosialisasi dan pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan dan ketertarikan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pembuatan produk turunan dari produk lebah tanpa sengat.