Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENANAMAN LIMA WATAK UTAMA UNTUK MENGATASI INFERIORITAS PADA TUNA DAKSA Yuniati, Rosita; Andrianie, Prilya Shanty; Sulistyawati, Dewi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i1.17390

Abstract

Abstrak. Mengalami kecacatan bagi sebagian orang merupakan masalah yang sangat berat serta dapatmenghambat keinginan atau cita-cita. Orang yang mengalami kecacatan biasanya mengalamihambatan dalam berbagai aspek baik itu aspek fisik, psikologis maupun sosialnya. Hal tersebutmenyebabkan penyandang kecacatan atau tuna daksa akan mengalami minder atau inferior,rendah diri , patah semangat dan merasa tidak berharga, selain itu penyandang tuna daksa akanmengalami krisis kepercayaan diri. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa orangpeyandang tuna daksa memperlihatkan bahwa peyandang tuna daksa mengalami inferioritasatau rendah diri yang dikarenakan keterbatasan fisik yang dialami .Dengan keadaan peyandangtuna daksa yang mengalami inferiotas akan membuat peyandang tuna daksa kesulitan dalamberinteraksi , bekerjasama dan mewujudkan cita-cita atau harapan hidupnya. Untuk itu perluadanya suatu tindakan intervensi untuk menangani masalah inferioritas pada penyandang tunadaksa tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan inferioritaspada peyandang tuna daksa adalah dengan penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur,sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan inferioritaspada Tuna Daksa melalui penanaman lima watak utama. Desain penelitian adalah trueeksperiment dengan pretest post-test control design. Penelitian ini membandingkan hasil posttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data menggunakanMainn Withney diperoleh Z = - 2,363 dengan sig 0,018 (p < 0,05) menunjukkan adanyapengaruh lima watak utama terhadap Inferioritas pada yang menunjukkan ada penurunaninferioritas subjek penelitian setelah diberikan penanaman lima watak utama. Abstract. Diffability for some people is a very tough problem which may hinder them from pursuing theirdesire of dream. Those people generally experience hindrances in various aspects, such asphysical, psychological, or social aspects. The aspects cause those people suffer from inferiority,hopelessness, and uselessness. Besides they will go through self confidence crisis. Based on theresults of the initial interview with several of the ones with physical diffability, it was revealedthat they suffered from inferiority because of their physical impairment. The condition led todifficulty in their interaction, cooperation, and dream or life goal chase. Therefore, anintervention is needed to cope with the problem of ones with inferiority, i.e. the five majorcharacters investment, such as willing, resigned, honest, patient, and virtuous. This research aimsat investigating the inferiority decrease on people with physical diffability through the five majorcharacters investment. It is a true experiment with pre test post test design. The researchcompares the post test results of the experimental and control group. Based on the data analysisusing Mainn Withney, it is resulted in Z = - 2,363 with sig 0,018 (p < 0,05). It shows that there isan effect of the five major characters to the inferiority on which means that there is a decrease ofsubjects‟ inferiority after the five major characters investment.
Pengaruh Komposisi Campuran Hijauan Jagung (Zea mays) dan Legum Kaliandra Merah (Calliandra calothrysus)Terhadap Kualitas Fisik Wafer Pakan SULISTYAWATI, DEWI
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v6i2.53720

Abstract

Potensi hasil samping tanaman jagung untuk pakan ternak sangat potensial, akan tetapi pemanfaatannya belum optimal dikarenakan kandungan protein hasil samping tanaman jagung yang rendah sehingga perlu alternatif pengolahan dengan dicampurkan dengan legum yang memiliki kandungan protein tinggi salah satunya kaliandra merah. Pembuatan wafer dinilai optimal untuk mempermudah penyimpanan pakan. Analisis percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) perlakuan percobaan yaitu (P1 : Hijauan Jagung 50% + Kaliandra 50%, P2 : Hijauan Jagung 40% + Kaliandra 60%, P3 : Hijauan Jagung 30% + Kaliandra 70%, P4 : Hijauan Jagung 20% + Kaliandra 80%) dan enam ulangan. Analisis penelitian meliputi daya serap air, berat jenis, kadar air, dan kerapatan. Hasil komposisi campuran hijauan jagung dan kaliandra merah nyata (P<0,05) memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas fisik wafer pakan. Komposisi campuran paling baik dihasilkan oleh P4 dengan 20% hijauan jagung dan 80% legum kaliandra merah.
Uji Aktivitas Ekstrak Ganoderma lucidum sebagai Imunostimulan pada Tikus Putih (Rattus novergicus) pasca infeksi virus dengue 3 (DEN-3) Sulistyawati, Dewi; Ifandari, Ifandari; Herawati, Ratna
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 15 No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v15i2.1487

Abstract

Kejadian Demam Berdarah Dengue sampai saat ini masih menjadi masalah di negara-negara beriklim tropis dan sub tropis seperti Indonesia (Kemenkes RI, 2022). Tatalaksana pengobatan yang bisa dilakukan berupa terapi supportif untuk meningkatkan system imun. Ganoderma lucidum dapat dipakai sebagai imunostimulan karena kandungan polisakaridanya (Khatian dan Aslam, 2018). Penelitian ini menguji aktivitas ekstrak G. lucidum sebagai imunostimulan pada tikus putih pasca infeksi virus Dengue dengan pemeriksaan IgG anti Dengue. Penelitian dilakukan dengan menginfeksikan virus Dengue 3. Jumlah tikus berjumlah 20 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 3 kelompok dengan dosis 0,8 g; 1,6 g; 3,2 g/0,2 KgBB, dan 2 kelompok kontrol. Metode sampling darah dilakukan selama 10 hari pasca infeksi dengan pengambilan darah yang pertama (I) pada hari ke-4 pasca infeksi, pengambilan darah kedua (II) hari ke-10 pasca infeksi. Pemeriksaan IgG anti-dengue dilakukan dengan metode ELISA. Pengujian statistik dengan one way anova membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan rata-rata titer IgG anti Dengue pada setiap perlakuan dengan p value = 0.001 ( < 0,05), dengan kata lain terdapat perbedaan titer IgG antara kelompok kontrol positive, kontrol negative dan kelompok perlakuan. Perbedaan signifikan juga terlihat antara titer IgG anti Dengue pasca infeksi hari ke-4 dengan hari ke-10 dengan p value = 0.000 ( < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ekstrak G. lucidum efektif sebagai imunostimulan pada infeksi virus Dengue 3 dan dosis ekstrak G. lucidum yang paling efektif adalah 0.8 g/KgBB. The incidence of Dengue Hemorrhagic Fever is still a problem in countries with tropical and sub-tropical climates such as Indonesia (Kemenkes RI, 2022). The treatment that can be carried out is in the form of supportive therapy to improve the immune system. Ganoderma lucidum can be used as an immunostimulant because of its polysaccharide content (Khatian and Aslam, 2018). This study tested the activity of G. lucidum extract as an immunostimulant in white mice after Dengue virus infection by examining anti-Dengue IgG. The research was carried out by infecting the Dengue 3 virus. There were 20 mice divided into 5 groups, namely 3 groups with a dose of 0.8 g; 1.6g; 3.2 g/0.2 KgBW, and 2 control groups. The blood sampling method is carried out 10 days after infection with the first blood collection (I) on the 4th day post-infection, the second blood collection (II) on the 10th day post-infection. Anti-dengue IgG examination was carried out using the ELISA method. Statistical testing using one way anova proved that there was a significant difference in the average anti-dengue IgG titer for each treatment with p value = 0.001 (<0.05), in other words there was a difference in IgG titer between the positive control group, negative control group and the treatment group. A significant difference was also seen between anti-Dengue IgG titers after infection on day 4 and day 10 with p value = 0.000 (<0.05). This proves that G. lucidum extract is effective as an immunostimulant in Dengue 3 virus infection and the most effective dose of G. lucidum extract is 0.8 g/KgBW.
EFEK SERBUK CACING TANAH Lumbricus rubellus PADA HISTOPATOLOGI USUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PASCA INFEKSI Salmonella typhi: THE EFFECT OF LUMBRICUS RUBELLUS EARTHWORM POWDER ON THE INTESTINAL HISTOPATHOLOGY OF WHITE RATS (RATTUS NORVEGICUS) POST SALMONELLA TYPHI INFECTION Sulistyawati, Dewi; Herawati , Ratna
GEMA KESEHATAN Vol. 16 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v16i2.447

Abstract

Cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung lumbricin yang berfungsi sebagai zat antimikroba dan imunomodulator serta diyakini mampu menyembuhkan penyakit demam tifoid. Serbuk cacing tanah diduga bersifat enteroprotektif dengan memperbaiki mukosa usus yang rusak. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek serbuk cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap gambaran histopatologi usus tikus putih (Rattus novergicus) pasca infeksi bakteri Salmonella thypi. Merupakan penelitian eksperimen laboratorium menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negative, perlakuan 1 (diberi serbuk cacing Lumbricus rubellus dosis 1,6 g/0,2 KgBB) dan perlakuan 2 (diberi serbuk cacing Lumbricus rubellus dosis 1,6 g/0,2 KgBB dan khloramfenikol). Pada hari ke-20 dibuat preparat histologi usus halus dan dianalisa secara descriptive untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan atau kelainan jaringan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada tikus kontrol positif mengalami kerusakan usus halus berupa kerusakan lamina propria, desquamasi sel epithel dan pendarahan. Pada tikus perlakuan 1 maupun perlakuan 2 sudah terjadi perbaikan jaringan usus. Ephitel usus halus tikus perlakuan 1 maupun 2 sudah rapat kembali dan tidak ada perdarahan. Hasil penelitian menunjukkan serbuk cacing tanah mempunyai efek meningkatkan regenerasi sel usus dan sekaligus sebagai antibakteri. Serbuk cacing tanah Lumbricus rubellus mempunyai efek memperbaiki kerusakan usus halus tikus putih (Rattus norvegicus) pasca infeksi Salmonella typhi. Kata kunci: Lumbricus rubellus, Rattus norvegicus, Salmonella thypi   The earthworm Lumbricus rubellus contains lumbricin, which functions as an antimicrobial and immunomodulator and is believed to cure typhoid fever. Earthworm powder is thought to be enteroprotective by repairing damaged intestinal mucosa. This study aims to determine the effect of earthworm powder (Lumbricus rubellus) on the histopathological appearance of the intestines of white rats (Rattus novergicus) after infection with Salmonella-type bacteria. This is a laboratory experimental study using 20 male white rats (Rattus norvegicus), which were divided into four groups, namely positive control, negative control, treatment 1 (given Lumbricus rubellus worm powder at a dose of 1.6 g/0.2 KgBW) and treatment 2 (given Lumbricus rubellus worm powder dose 1.6 g/0.2 KgBW and chloramphenicol). On the 20th day, a histology preparation of the small intestine was made and analyzed descriptively to determine whether there was tissue damage or abnormalities. The data showed that positive control mice experienced damage to the small intestine through damage to the lamina propria, desquamation of epithelial cells, and bleeding. In mice in treatment one and treatment 2, intestinal tissue repair occurred. The small intestinal epithelium of mice treated 1 and 2 was dense again, and there was no bleeding. The results of the research show that earthworm powder has the effect of increasing intestinal cell regeneration and is also antibacterial. Lumbricus rubellus earthworm powder repairs damage to the small intestine of white rats (Rattus norvegicus) after Salmonella typhi infection.  Keywords: Lumbricus rubellus, Rattus norvegicus, Salmonella type