Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INTRODUKSI TEKNOLOGI PRODUKSI KOMPOS DARI JERAMI PADI DAN VINASSE Mulyani, Happy; Ifandari, Ifandari; Nugroho, Rahmat Budi
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerami padi buangan aktivitas pertanian mitra I (Kelompok Tani Ngombakan II) utamanya baru dimanfaatkan dalam kondisi segar sebagai pakan ternak. Produksi 200 L pupuk organik cair  guna pemenuhan kebutuhan lahan pertanian di Desa Ngombakan tiap musim tanamnya yang hanya memerlukan 12,5% volume vinasse hasil buangan produksi alkohol mitra II (UKM Industri Alkohol Ngombakan) tiap harinya membuat pencemaran masih rawan terjadi. Kompos pun baru diproduksi oeh kedua mitra sebagai hasil samping produksi pupuk organik cair tersebut dengan kuantitas hanya 18,6 kg. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa introduksi teknologi produksi kompos dari jerami padi dan vinasse kepada kedua mitra tersebut sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pupuk organik berkualitas dan murah secara mandiri merupakan strategi efektif pemecahan masalah-masalah tersebut. Proses inttoduksi dilakukan menurut tahapan 1) introduksi alat (mesin pencacah jerami dan drum hidrolisis jerami padi), 2) sosialisasi kegiatan introduksi proses produksi kompos dari jerami padi dan vinasse, dan 3) demonstrasi dan praktik langsung proses produksi kompos dari jerami padi dan vinasse. Hasil kegiatan ini adalah kedua mitra secara bersinergi menjadi mampu melakukan produksi kompos yang berkualitas dari bahan baku jerami padi dan vinasse.
Isolasi Bakteri Penghasil Poli-â-Hidroksi Butirat (PHB) dari Limbah Cair Tapioka Ifandari Ifandari; Reny Pratiwi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.65 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.180

Abstract

Limbah cair tapioka merupakan limbah yang kaya akan sumber karbon dan berpotensi sebagai bahan baku pembuatan Poli-â-Hidroksi Butirat (PHB). Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri yang menghasilkan PHB sehingga limbah cair tapioca dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan pokok pembuatan PHB tanpa penambahan agen baktreri lain di luar limbah. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi USB dan laboratorium Biologi Tanah, UNS. Sampel limbah cair tapioka didapatkan dari daerah desa Margoyoso, kab. Pati, prov. Jawa Tengah. Teknik isolasi bakteri dengan seri pengenceran dari 102 sampai 106 yang ditumbuhkan secara taburan pada medium nutrient agar. Dari 46 koloni yang dipisahkan, didapatkan 15 plate yang positif menghasilkan PHB. Komunitas bakteri yang ada pada tiap biakan dari ke 15 plate terdiri dari 4 jenis. Jenis bakteri yang adalah bentuk bacill panjang, basil pendek, cocus dan spiral.
EFEK PERLAKUAN EKSTRAK MENIRAN MERAH (Phyllanthus urinaria) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT PADA ORGAN LIMPA MENCIT BALB/C YANG DIINFEKSI BAKTERI Salmonella thypi Ifandari Ifandari; Suranto Suranto; Y. Nining Sri Wuryaningsih
Biomedika Vol 6 No 2 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.731 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i2.247

Abstract

Meniran merah (Phyllanthus urinaria) merupakan salah atu jenis tanaman obat. Meniran merah telah diteliti sebagai diuretik, hipoglikemik, antihepatitis-B dan anti kanker. Akan tetapi manfaat tanaman ini dalam meningkatkan sistem imun belum digali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian meniran merah terhadap jumlah limfosit pada organ Limpa Mencit Balb/C yang diinfeksi bakteri Salmonella thypi serta mengetahui pengaruh variasi dosis ekstrak meniran merah terhadap jumlah limfositnya. Penelitian ini menggunakan rancangan the post test-only control group terhadap 38 ekor mencit Balb/C yang terbagi dalam 6 kelompok dan dilakukan selama 10 hari. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan ekstrak meniran merah dengan variasi dosis masing-masing 3x 0,065 mg/hr, 3x 0,130 mg/hr dan 3x 0,260 mg/hr. Mencit diinfeksi S. typhi kemudian pada hari ke-4 dan hari ke-11 limfosit diisolasi dari organ limpa, kemudian dihitung jumlahnya. Sebagai data pendukung dilakukan uji kualitatif senyawa yang terdapat pada ekstrak meniran dengan metode Kromarografi lapis tipis (KLT). Data jumlah limfosit dianalisis dengan T test untuk melihat perbedaanya dan adanya variasi dosis dalam perlakuan meniran merah dilakukan uji Anava. Pemberian ekstrak meniran merah pada dosis 3 x 0,130 mg/hr dan 3x 0,260 mg/hr mampu meningkatkan jumlah limfosit di atas keadaan normal. Variasi dosis ekstrak meniran merah mempengaruhi peningkatan jumlah limfosit. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak meiran merah adalah fenol, flavanoid dan saponin.
Screening Pediculosis dan Oxyuriasis pada Anak-anak TK/KB Al-Kautsar di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tri Mulyowati; Guruh Sri Pamungkas; Ifandari Ifandari; Rizal Maarif Rukmana
Journal of Health (JoH) Vol 3 No 2 (2016): Journal of Health - July 2016
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.02 KB) | DOI: 10.30590/vol3-no2-p111-113

Abstract

Pediculosis is an infection caused Pediculus humanus capitis, Oxyuriasis or enterobiasis or kreminan is an infection caused by pinworms. In 2010 research was conducted by the Department of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Indonesia in Jakarta SD Paseban found 19 positive child worms. Study in a boarding school in Tangerang early 2011, 300 students were examined only 9 positive worms. Head of the Center for Environmental Health Engineering & PPM Ministry of Health dr. Hartati Samsudin, MQIH said that based on the survey results, the current Indonesian children suffer from intestinal worms average figure is around 30%. The purpose of this devotion Creating a harmonious relationship between the Community Higher education in an effort to improve the welfare of people in the health field, improving the ability to implement disease control pediculosis. The results of the examination pediculosis done after counseling, so that the students already understand it and understand what is pediculosis, of the 92 students that there were 86 students who signed us check her hair and then we comb using serit if nothing positive was found Pediculus humanus capitis we take and put in pot samples. The test results showed as many as 10 students Pediculus humanus capitis positive.
PERINTISAN USAHA BERSAMA DI BIDANG PRODUKSI PUPUK ORGANIK BAGI GABUNGAN KELOMPOK PETANI TANI MAKMUR DAN UKM INDUSTRI ALKOHOL NGOMBAKAN Happy Mulyani; Ifandari Ifandari; Rahmat Budi Nugroho
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v5i1.16288

Abstract

Organic wastes disposal without sufficient treatment by both Tani Makmur Association Farmer Groups and Alcohol Industry Small and Medium Enterprises in Ngombakan Village and chemical fertilizer application has indicated paddy soil quality decrease in surrounding area. IbM’s implementation as joint business pioneering trial in their organic wastes based fertilizer production is an effective strategy to solve those problems. Mainly, the activity purpose is to transfer technology of organic fertilizer production method from vinasse, cow dung, rice straw, and paddy soil. Thetechnologywhich be transferred consist ofvinasse pre-treatment, rice straw and paddy soil-based bioactivator production and propagation, organic fertilizer production using double composting method from vinasse, cow dung, and rice straw with rice straw and paddy soil-based bioactivator, and its organic fertilizer products application into rice plant. The techology transfer methods used are giving talks & discussion, demonstration & practice, and accompaniment. Event was attended by 25 participants from Tani Makmur Association Farmer Groups and 6 participants from Ngombakan Alcohol Industry Small and Medium Enterprises. In this activity, given 4 liquid organic composter having capacity 60 L, 10 L of bioactivator (consortium of Azotobacter, phosphate solubilizing bacteria, and sellulolitic bacteria), bioactivator propagation tools, 2 pre-treatment vinasse drums having capacity 200 L, and leaflet for each transfer tecnology topics. Results of activity showed an increased the ability to do vinasse pre-treatment for Ngombakan Alcohol Industry Small and Medium Enterprises, and to propagate bioactivator, to produce organic fertilizers, and to apply its products to their rice plant field for the farmers. Keywords:Bioactivator, Cow Dung, Organic Fertilizer, Rice Straw, Vinasse
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun Jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, dan Citrus maxima) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Ifandari; einstivina nuryandani
MANILKARA: Journal of Bioscience Vol 1 No 1 (2022): August
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.583 KB) | DOI: 10.33830/manilkara.v1i1.3168.2022

Abstract

Some bacteria that live on body surfaces such as Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa can be pathogenic to human. These bacteria are known to be resistant to certain antibiotics. Therefore, it is necessary to develop other alternative materials as safe antibacterial agents. One of the natural ingredients that have potential as antibacterial is citrus leaf. The aim of this study was to determine the inhibitory power of citrus leaf extracts from three types of citruses (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) against the growth of S. aureus and P. aeruginosa bacteria. This study used the paper disk diffusion method with a percentage of 12.5%, 25%, and 50% of the extract dissolved in 2% carboxymethyl cellulose (CMC). The negative control used 2% CMC, while the positive control used the antibiotic ciprofloxacin. The results showed that the antibacterial activity of the three extracts was significantly different from the negative control, but the activity between the three types of citrus leaf extract was not significantly different. C. nobilis leaf extract with a concentration of 50% had antibacterial activity to Staphylococcus aureus relatively higher than the other two citrus leaf extracts, while in P. aeruginosa, the antibacterial activity of C. maxima leaf extract was relatively higher than other citrus leaf extracts. These results indicated that citrus leaves extracts from C. nobilis, C. sinensis, and C. maxima had inhibitory effects on S. aureus and P. aeruginosa growth.
INTRODUKSI TEKNOLOGI PRODUKSI KOMPOS DARI JERAMI PADI DAN VINASSE Happy Mulyani; Ifandari Ifandari; Rahmat Budi Nugroho
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v22i1.11684

Abstract

Jerami padi buangan aktivitas pertanian mitra I (Kelompok Tani Ngombakan II) utamanya baru dimanfaatkan dalam kondisi segar sebagai pakan ternak. Produksi 200 L pupuk organik cair  guna pemenuhan kebutuhan lahan pertanian di Desa Ngombakan tiap musim tanamnya yang hanya memerlukan 12,5% volume vinasse hasil buangan produksi alkohol mitra II (UKM Industri Alkohol Ngombakan) tiap harinya membuat pencemaran masih rawan terjadi. Kompos pun baru diproduksi oeh kedua mitra sebagai hasil samping produksi pupuk organik cair tersebut dengan kuantitas hanya 18,6 kg. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa introduksi teknologi produksi kompos dari jerami padi dan vinasse kepada kedua mitra tersebut sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pupuk organik berkualitas dan murah secara mandiri merupakan strategi efektif pemecahan masalah-masalah tersebut. Proses inttoduksi dilakukan menurut tahapan 1) introduksi alat (mesin pencacah jerami dan drum hidrolisis jerami padi), 2) sosialisasi kegiatan introduksi proses produksi kompos dari jerami padi dan vinasse, dan 3) demonstrasi dan praktik langsung proses produksi kompos dari jerami padi dan vinasse. Hasil kegiatan ini adalah kedua mitra secara bersinergi menjadi mampu melakukan produksi kompos yang berkualitas dari bahan baku jerami padi dan vinasse.
PROGRAM KEMANDIRIAN MASYARAKAT (PKM) DI CV BINTANG JAYA SUKOHARJO Sunardi Sunardi; Argoto Mahayana; Gregorius Prima Indra Budianto; Sumardiyono Sumardiyono; Ifandari Ifandari; Waluyo Budi Atmoko; Nur Hidayati; Soebiyanto Soebiyanto
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10698

Abstract

Mitra dalam kegiatan Program Kemandiran Masyarakat adalah CV Bintang Jaya yang terletak di Jl. Nori 10B Ngepakan, Joho, Sukoharjo. Mitra adalah produsen instan kunyit dengan merek dagang SI PINTAR. Mitra memiliki satu keistimewaan yakni instan kunyit dengan 4 macam rasa. Produk memiliki manfaat, namun instan kunyit hasil produksi mitra belum cukup dikenal masyarakat. Proses produksi dilakukan dalam skala rumahan dimana mitra belum sepenuhnya menerapkan standar produksi berdasarkan kriteria Cara Produksi Pangan yang Baik – Industri Rumah Tangga Pangan (CPPB-IRTP). Masalah yang dihadapi mitra yaitu: 1) Alat produksi tidak higienis; dan 2) Belum mempunyai ijin PIRT. Solusi yang akan dilakukan dari kegiatan ini adalah: 1) intoduksi alat parut dan peras; 2) pengurusan perijinan P-IRT. Metode yang akan dilakukan untuk merealisasikan tujuan dari program pelaksanaan PKM yaitu melalui: 1) Pengadaan mesin parut dan peras yang terbuat dari stainless; 2) Pendampingan pengurusan perijinan P-IRT. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan pengabdian terkait aspek produksi ialah adanya peningkatan pengetahuan pemilik dan karyawan tentang CPPB-IRTP dan perbaikan tempat produksi yang lebih bersih dan layak. Terkait aspek produksi, terdapat peningkatan jumlah produksi dan perolehan ijin P-IRT dari Dinas Kesehatan.
Uji Aktivitas Ekstrak Ganoderma lucidum sebagai Imunostimulan pada Tikus Putih (Rattus novergicus) pasca infeksi virus dengue 3 (DEN-3) Sulistyawati, Dewi; Ifandari, Ifandari; Herawati, Ratna
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 15 No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v15i2.1487

Abstract

Kejadian Demam Berdarah Dengue sampai saat ini masih menjadi masalah di negara-negara beriklim tropis dan sub tropis seperti Indonesia (Kemenkes RI, 2022). Tatalaksana pengobatan yang bisa dilakukan berupa terapi supportif untuk meningkatkan system imun. Ganoderma lucidum dapat dipakai sebagai imunostimulan karena kandungan polisakaridanya (Khatian dan Aslam, 2018). Penelitian ini menguji aktivitas ekstrak G. lucidum sebagai imunostimulan pada tikus putih pasca infeksi virus Dengue dengan pemeriksaan IgG anti Dengue. Penelitian dilakukan dengan menginfeksikan virus Dengue 3. Jumlah tikus berjumlah 20 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 3 kelompok dengan dosis 0,8 g; 1,6 g; 3,2 g/0,2 KgBB, dan 2 kelompok kontrol. Metode sampling darah dilakukan selama 10 hari pasca infeksi dengan pengambilan darah yang pertama (I) pada hari ke-4 pasca infeksi, pengambilan darah kedua (II) hari ke-10 pasca infeksi. Pemeriksaan IgG anti-dengue dilakukan dengan metode ELISA. Pengujian statistik dengan one way anova membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan rata-rata titer IgG anti Dengue pada setiap perlakuan dengan p value = 0.001 ( < 0,05), dengan kata lain terdapat perbedaan titer IgG antara kelompok kontrol positive, kontrol negative dan kelompok perlakuan. Perbedaan signifikan juga terlihat antara titer IgG anti Dengue pasca infeksi hari ke-4 dengan hari ke-10 dengan p value = 0.000 ( < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ekstrak G. lucidum efektif sebagai imunostimulan pada infeksi virus Dengue 3 dan dosis ekstrak G. lucidum yang paling efektif adalah 0.8 g/KgBB. The incidence of Dengue Hemorrhagic Fever is still a problem in countries with tropical and sub-tropical climates such as Indonesia (Kemenkes RI, 2022). The treatment that can be carried out is in the form of supportive therapy to improve the immune system. Ganoderma lucidum can be used as an immunostimulant because of its polysaccharide content (Khatian and Aslam, 2018). This study tested the activity of G. lucidum extract as an immunostimulant in white mice after Dengue virus infection by examining anti-Dengue IgG. The research was carried out by infecting the Dengue 3 virus. There were 20 mice divided into 5 groups, namely 3 groups with a dose of 0.8 g; 1.6g; 3.2 g/0.2 KgBW, and 2 control groups. The blood sampling method is carried out 10 days after infection with the first blood collection (I) on the 4th day post-infection, the second blood collection (II) on the 10th day post-infection. Anti-dengue IgG examination was carried out using the ELISA method. Statistical testing using one way anova proved that there was a significant difference in the average anti-dengue IgG titer for each treatment with p value = 0.001 (<0.05), in other words there was a difference in IgG titer between the positive control group, negative control group and the treatment group. A significant difference was also seen between anti-Dengue IgG titers after infection on day 4 and day 10 with p value = 0.000 (<0.05). This proves that G. lucidum extract is effective as an immunostimulant in Dengue 3 virus infection and the most effective dose of G. lucidum extract is 0.8 g/KgBW.