Ali Sukri
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE PENCIPTAAN TARI KONTEMPORER “TUBUHKU, PUISI YANG BERGERAK” Ali Sukri; Sahrul N
Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 1, No 2 (2023): Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/gjg.v1i2.3755

Abstract

The creation of the concept for the performance My Body, Poetry That Moves is summed up from social reality. This concept is inseparable from the results of observations of the reality of the community where the phenomenon occurs. The results of the observations will be an important note for the creator. The observation results can be used as a basis and it can be concluded that in the era of modernization, with the rapid development of technology, it has positive and negative effects on the younger generation and society. On the positive side, the Indonesian nation has progress in the fields of communication and information, intellectual progress and thinking and so on. Meanwhile, the negative side of the Indonesian nation is unconsciously experiencing a tremendous setback, namely the erosion of morals, mentality, values which eventually becomes an instantaneous life. The process of creating My Body, Moving Poetry is carried out in several stages, namely contemplating the ideas presented and developed, rebuilding the empirical, reading various books as sources and supports in explaining concepts and observing the creation techniques. At the next level, the phenomenon captured is disclosed by pouring it into the form of body text which is expressed through the properties presented and contextual issues that contain message content. In the process of creating the artist, he pours out and marries the concept of contemporary body and choreography with a mix of local content and Minangkabau ideom.
Buhua Sentak : Fenomena Sosial Kehidupan Masyarakat Nagari Muaro Pingai Dalam Penciptaan Karya Tari Frandi Yutra; Emri Emri; Ali Sukri
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 10: September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i10.2237

Abstract

Karya tari “Buhua Sentak” terinspirasi dari fenomena sosial kehidupan masyarakat di nagari Muaro Pingai. Fenomena yang dimaksud adalah penggunaan alahan oleh sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Alahan adalah lahan untuk penjaring bilih yang dibangun berdasarkan aliran air sungai ke danau Singkarak. Pembuatan alahan tergantung pada kepemilikan di sekitar Danau. Ada banyak nagari di sekitar danau Singkarak, salah satunya adalah nagari Muaro Pingai, kecamatan, Junjung Sirih, Kabupaten Solok. Fokus dalam penciptaan karya ini terdapat pada masalah dalam proses pembuatan alahan yang sering terjadi. Pembagian air dalam pembuatan alahan inilah yang seringkali menjadi pemicu terjadinya perkelahian antara kaum. Oleh karenanya, Panghulu selalu mengadakan ropok guna menyelesaikan masalah yang terjadi. Penciptaan karya tari “Buhua Sentak” merupakan sebuah upaya melalui proses kreatif untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi dalam fenomena masyarakat di nagari Muaro Pingai. pengkarya juga mencoba menghadirkan karakter dari masing-masing niniak mamak yang berselisih dengan menggunakan properti yang dibuat dari bambu. Metode yang digunakan dalam proses penciptaan karya tari “Buhua Sentak” ini adalah kreativitas yang memfokuskan pada karya tari dramatik kontemporer. Terdapat tiga bagian dalam penciptaan ini; pertama, menggambarkan kebersamaan dalam bentuk musyawarah untuk menyampaikan keinginan masing-masing niniak mamak; kedua, menggambarkan sisi chaos dari niniak mamak dalam menyampaikan opini; ketiga, menggambarkan penyelesaian dan pengambilan keputusan oleh penghulu sebagai kepala kaum.