Dimas Kharisma Yunizar, Dimas Kharisma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI ERGONOMI PADA AKSESIBILITAS DIFABLE PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN; STUDI KASUS PUSKEMAS DEPOK I SLEMAN Yunizar, Dimas Kharisma
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.442 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i1.1103

Abstract

Abstrak: Menurut rumusan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Puskesmas adalah salah satu bentuk pokok pelayanan kesehatan di Indonesia, dan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang tergolong primary health care. Pemikiran untuk meningkatkan kualitas hidup bagi kelompok masyarakat khususnya difabel (different ability) atau sering disebut dengan “orang yang memiliki kemampuan berbeda” didasarkan atas prinsip kesetaraan (persamaan) kesempatan dan partisipasi dalam berbagai aspek hidup dan kehidupan terutama yang berkenan dengan masalah aksesibilitas, rehabilitasi, kesempatan kerja, kesehatan serta pendidikan. Penelitian direncanakan pada Puskesmas Depok I Sleman. Lokasi penelitian difokuskan pada ruang-ruang yang digunakan oleh pasien setiap saat. Wawancara dilakukan secara langsung dengan pasien maupun karyawan yang bekerja di Puskesmas Depok I Sleman, untuk informasi-informasi berupa tanggapan dan permasalahan yang mereka rasakan selama berada di bangunan ini. kelengkapan data sekunder diperoleh dari bagian administrasi Puskesmas berupa profi l Puskesmas serta data yang berhubungan dengan penelitian. Mencari Literatur berupa jurnal, standar pergerakan manusia, standarluasan ruang, yang akan disesuaikan untuk mendapatkan ergonomi di dalam Puskesmas Depok I Sleman ini. Prinsip layanan fasilitas publik aksesibilitas difabel sebenarnya sangat sederhana, kata aksesibilitas mempunyai bahwa semua orang yang termasuk kaum difabel, tanpa bantuan siapa pun, dapat mencapai dan memasuki suatu lingkungan kawasan bangunan kemudian dapat menggunakan seluruh fasilitas di dalamnya tanpa merasa menjadi obyek belas kasihan orang lain.Kata kunci: Puskesmas, aksesibilitas, difable
Identifikasi Resiko Jalur Evakuasi Hunian Tetap di Monggang Srihardono Kopek Bantul dengan Perbandingan Analisa Digital (Space Syntax) dan Manual Yunizar, Dimas Kharisma; Wuryanto, Gregorius Sri; Ricardo, David
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 7 No. 01 (2025): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v7i01.816

Abstract

Hunian tetap merupakan suatu program dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk menyediakan rumah bagi pengungsi. Pada saat ini hunian tetap yang berada di dusun Dusun Monggang, Srihardono, Kopek, Bantul banyak mengalami transformasi, alasan warga melakukan penambahan ruangan sebagai bentuk adaptasi kebutuhan yang terus meningkat. Adanya ruang tambahan seperti ditunjukan pada gambar 2, menyebabkan terdapat akses dari sebagian ruangan dari dalam rumah menuju ruang luar menjadi lebih panjang. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008, penghuni bangunan harus memiliki waktu yang cukup untuk meyelamatkan diri dan meninggalkan bangunan selama proses evakuasi. Rumusan masalah pada penelitian ini membahas tentang identifikasi risiko jalur evakuasi di Monggang Srihardono Kopek Bantul menggunakan analisis digital (space syntax) dan manual. Metode yang dilakukan adalah dengan metode eksperimental dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi jalur evakuasi bencana gempa bumi yang optimal di dalam rumah yang mengalami penambahan ruang Perencanaan yang matang, Pemeliharaan rutin, dan Pemahaman penghuni rumah. jalur evakuasi bencana gempa bumi yang terjadi di dalam suatu rumah yang mengalami penambahan ruang menemukan bahwa kondisi jalur evakuasi tersebut umumnya tidak memenuhi persyaratan.