Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja Art Glass di Kabupaten Gresik Desi Munawaroh; Sestiono Mindiharto
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8072322

Abstract

Sektor informal adalah orang yang bekerja tanpa kontrak kerja atau perjanjian kerja dengan usaha lain dan hubungannya hanya sebatas pengusaha dan pekerja (buruh), yaitu kurangnya informasi serta perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Peranan sektor informal di Indonesia sangat besar dan resiko kecelakaan kerja sektor ini cukup tinggi yang dipicu dari bermacam-macam faktor. Pekerja seringkali menganggap Alat Pelindung Diri (APD) sebagai hal yang sepele atau bahkan pekerja sering menyepelekannya, padahal disisi lain APD sangat penting untuk melindungi setiap pekerja untuk meminimalisir terjadinya insiden ditempat kerja. Penelitian ini bersifat analitik dengan metode observasional kuantitatif menggunakan desain cross sectional dan bertujuan agar mengetahui hubungan variabel bebas dan variabel terikat, guna menganalisis hubungan antara pengetahuan dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja art glass di Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil bivariat terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD dengan menggunakan uji chi-square diperoleh P-value 0,025 < α 0,05 dan terdapat hubungan ketersediaan APD dengan kepatuhan penggunaan APD dengan hasil yang didapatkan yakni P-value 0,00 < dari α 0,05. Kesimpulan berdasarkan hasil bivariat yang didapatkan yaitu ada hubungan antara variabel pengetahuan dan ketersediaan APD dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja art glass di Kabupaten Gresik. Saran peningkatan informasi tentang penerapan kepatuhan penggunaan APD sangat untuk diperlukan dan para pekerja mampu diharapkan selalu mematuhi penggunaan APD setiap saat di tempat kerja untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja
Hubungan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK 3) dengan Kecelakaan Kerja di Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Kabupaten Gresik Aminatus Sholikah; Sestiono Mindiharto
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8068198

Abstract

Kecelakaan akibat kerja kebanyakan terjadi karena disebabkan faktor tindakan tidak aman (unsafe action) serta keadaan tidak aman (unsafe condition). Upaya solusi yang bisa dilakukan agar menekan angka kejadian kecelakan kerja serta meminimalisir risiko terjadinya bahaya di lingkungan kerja pada petugas pemadam yakni dengan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang telah di tetapkan oleh instansi. Tujuan penelitian : untuk menganalisis hubungan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan kecelakaan kerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gresik. Metode penelitian : menggunakan jenis kuantitatif dan desain analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional, dengan populasi sebanyak 70 orang dan 60 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis random sampling, dan uji analisis yang digunakan yakni uji Lambda, Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar petugas lapangan termasuk dalam kategori tidak pernah mengalami kecelakaan kerja (66,7%) dan sebagian besar telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan kategori baik (61,7%). Berdasarkan uji Lambda terdapat hubungan signifikan antara sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan kecelakaan kerja (pvalue=0,002). Kesimpulan : terdapat hubungan antara sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan kecelakaan akibat kerja di dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan kabupaten Gresik. Saran : diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran kedisiplinan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) guna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keselamatan Berkendara Sepeda Motor (Safety Riding) pada Siswa SMA di SMA NU 2 Gresik Thalia Rahmadina Afiansyah; Sestiono Mindiharto
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8080000

Abstract

Latar Belakang: Safety riding atau berkendara aman ialah usaha dalam menjaga keselamatan pengemudi serta pengguna jalan lain, yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas serta mencegah adanya cedera bagi pengguna jalan. Siswa sebagai pengendara remaja menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam berkendara sepeda motor. Karena dengan usia yang muda, mereka masih belum bisa mengambil keputusan dalam bertindak secara tepat. Adapun faktor penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap terhadap perilaku safety riding. Tujuan Penelitian: Menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku keselamatan berkendara (safety riding) pada siswa SMA di SMA NU 2 Gresik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Cross Sectional serta menggunakan uji statistik Spearman Rho. Sampel yang digunakan Proportionate Stratified Random Sampling dimana diambil secara seimbang dari setiap kelas. Sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini tedapat 60 siswa dengan kriteria siswa kelas XI IPS 1 dan IPS 2. Hasil: Hubungan signifikan pada faktor pengetahuan dengan perilaku safety riding, karena diketahui angka p 0,009 < 0,05, Adapun faktor tidak berhubungan yaitu sikap dengan perilaku safety riding dengan p 1,000 > 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan analisis penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat keterkaitan pengetahuan dengan perilaku safety riding. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang berkendara dengan mengadakan sosialisasi berkendara aman pada siswa ataupun warga sekolah.
Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Anak Panti dengan Penyakit Skabies di Panti Asuhan Al Amin Kecamatan Benjeng Nindi Stifani; Sestiono Mindiharto
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8079045

Abstract

Penyakit skabies ialah kondisi kulit gatal yang diakibatkan oleh adanya kepadatan serta kelembaban, karena sanitasi yang tidak baik dan juga personal hygiene yang buruk. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja baik berdasarkan jenis kelamin, status sosial maupun usia. Sanitasi lingkungan serta personal hygiene anak panti di Panti Asuhan Al Amin Kecamatan Benjeng masih terbilang cukup kurang karena bisa dilihat dari SDM yang tinggal dengan fasilitas dan standart sanitasi yang kurang memadai serta personal hygiene dapat memicu penularan penyakit skabies. Skabies terjadi pada anak-anak dengan perkiraan prevalensi rata-rata 5-10%. Tujuan Penelitian: mengidentifikasi hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene anak panti dengan penyakit skabies di Panti Asuhan Al Amin Kecamatan Benjeng. Metode: menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan random sampling. Sampel penelitian sejumlah 51 responden. Uji Chi Square dipakai guna analisis uji statistik. Hasil: Berdasarkan penelitian ini, ada korelasi yang signifikan diantara sanitasi lingkungan (p-value = 0,004), kebersihan pakaian (p-value = 0,003), kebersihan kulit (p-value = 0,001), kebersihan genetalia (p-value = 0,005), kebersihan handuk (p-value = 0,004), dan kebersihan tempat tidur (p-value = 0,003). Selain itu, 31 orang (atau 60,8%) dinyatakan positif skabies. Kesimpulan: Ada hubungan sanitasi lingkungan serta personal hygiene anak panti dengan penyakit skabies di Panti Asuhan Al Amin Kecamatan Benjeng
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE DI GRESIK TAHUN 2025 Mar'atus Sholihah Agustin; Sestiono Mindiharto
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v10i1.6054

Abstract

Latar Belakang: Kelelahan kerja ialah isu kesehatan yang umum dialami pengemudi ojek online dan dapat menurunkan keselamatan serta produktivitas. Faktor seperti usia, durasi tidur, jam kerja, serta masa kerja diduga berperan dalam hal ini. Tujuan: Studi ini bertujuan guna mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki keterkaitan dengan tingkat kelelahan kerja pada pengemudi ojek online di Kabupaten Gresik tahun 2025. Metode: Studi ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, di mana data dikumpulkan pada satu waktu tertentu. Sebanyak 100 responden dilibatkan dalam penelitian ini, yang pemilihannya dilakukan secara sengaja melalui pendekatan purposive sampling, yakni metode pemilihan sampel secara sengaja berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, dan analisis hubungan antar variabel dijalankan menerapkan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Mayoritas responden tercatat mengalami kelelahan kerja pada tingkat sedang, ialah sebesar 71%. Berdasarkan hasil analisis statistik, ditemukan adanya hubungan yang bermakna secara signifikan antara variabel durasi tidur (p = 0,046) serta jam kerja (p = 0,041) dengan tingkat kelelahan kerja. Sementara itu, variabel usia (p = 0,186) serta masa kerja (p = 0,591) tidak menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap tingkat kelelahan yang dialami oleh responden. Simpulan: Durasi tidur serta jam kerja ialah faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja. Perlu upaya edukasi manajemen waktu dan intervensi kebijakan dari aplikator untuk mengurangi risiko kelelahan pada pengemudi ojek online.
The relationship between unsafe acts and the incidence of work accidents in welder workers at PT Lintech Seaside Facility Al Khiqni Mochammad Aqwam; Sestiono Mindiharto
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal eduHealt, Edition January - March, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unsafe action is a behavior or action taken by workers in carrying out their work so that these actions can increase the possibility of work accidents if not changed. Unsafe behavior (unsafe action) that still occurs a lot such as not using personal protective equipment (PPE), improper use of personal protective equipment (PPE), less careful or careless, lack of experience and knowledge. This study aims to analyze the relationship of unsafe actions to the incidence of work accidents in welder workers at PT Lintech Seaside Facility. This type of research is quantitative research with a cross sectional approach. This research was conducted by distributing questionnaires. The sample in the study were 38 welder workers at PT Lintech Seaside Facility. The sampling technique is probalility sampling with simple random sampling method. The results of research on welder workers at PT Lintech Seaside Facility who have experienced work accidents and have a high level of unsafe action are 92.3%, while those who have never experienced work accidents and have a high level of unsafe action are 7.7%. The results of the Coefficient Cotigency correlation test show that the p-value = 0.001. The results concluded that there is a significant relationship between unsafe actions and the incidence of work accidents.