Narwasti Rambu Boba
Stikes Maharani Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEHUTANAN DI INSTITUT PERTANIAN MALANG Narwasti Rambu Boba; Lilla Maria; Risna Yekti Mumpuni
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 2sp (2023): Special Issue June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2sp.401

Abstract

Gangguan pola tidur (insomnia) masih menjadi permasalahan bagi sebagian mahasiswa. Mahasiswa biasanya menunjukkan siklus tidur-bangun yang tidak teratur, dengan durasi tidur pendek pada hari kerja dan penundaan waktu tidur pada akhir pekan, yang dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan menyebabkan masalah insomnia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan kejadian insomnia pada Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Malang. Metode penelitian ini menggunakan rancangan korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui korelasi antara dua variabel. Variabel indepen adalah perilaku merokok dan variabel dependen adalah insomnia dengan melakukan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,001. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari (0,05) yang artinya terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian insomnia pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Malang dan nilai correlation coefficient +0,492 yang berarti bahwa semakin berat kategori perilaku merokok seseorang maka semakin berat insomnia yang di alami. Salah satu faktor penyebab insomnia pada mahasiswa adalah perilaku merokok di karenakan kandungan nikotin dalam rokok. Nikotin bekerja sebagai stimulan seperti kafein dan amphetamin yang pada umumnya akan menyebabkan gangguan perhatian dan kecemasan yang pada akhirnya akan menyebabkan seseorang sulit untuk memulai tidur. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian insomnia pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Malang.