Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sosialisasi Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan Memasyarakatkan “Tanya 5 O” Fitria Megawati; Ni Putu Dewi Agustini; I Putu Tangkas Suwantara; Ni Putu Udayana Antari; Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa Sari
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.166 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i2.1673

Abstract

Public knowledge of self-medication is crucial, and one of the challenges faced is the lack of awareness regarding this practice. Irrational self-medication can lead to harmful consequences, such as incorrect treatment due to inaccurate self-diagnosis. Contributing factors include biased drug advertisements in the media and inadequate information from healthcare professionals. Community engagement is one of the collaborative sharing programs initiated by the Government, known as the Gema Cermat (Smart Community Using Medicines Movement), which includes the promotion tagline "Ask 5 O." This community engagement program aims to enhance the independence of the public in selecting, obtaining, using, storing, and disposing of drugs appropriately, thus promoting rational drug use within society. The target audience for this program was the teenage group of Sekaa Teruna Teruni Panji Semerang in Banjar Sembung Meranggi, Sembung Gede Village, Bali. The results of this community engagement program demonstrated a significant change in participants' knowledge, as assessed through pre- and post-survey questionnaires analyzed using paired T-Test, showing a p-value of 0.000 < 0.005. The findings highlight the beneficial impact of the Gema Cermat program in improving participants' knowledge. Going forward, it is recommended to conduct more frequent community engagement activities across various segments of society to support rational drug use.
Efektivitas dan keamanan terapi dengan rejimen yang mengandung linezolid dalam pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB): Kajian Sistematik Puspa Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.008.02.10

Abstract

ABSTRAKTujuan: Meninjau efektivitas dan keamanan terapi dengan rejimen yang mengandung linezolid dalam pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB).Sumber data: Menggunakan basis data PubMed, Cochrane dan ScienceDirect.Metode review:  Penelusuran pustaka tanpa pembatasan tipe penelitian maupun tahun publikasi dimana artikel terpublikasi hingga tanggal 14 Maret 2021 dilibatkan dalam kajian literatur ini. Proses penelusuran pustaka dilakukan menggunakan basis data PubMed, Cochrane dan ScienceDirect dengan kata kunci “linezolid”, “treatment”, “tuberculosis” dan “multi drug resistant” yang dikombinasikan dengan Boolean operator yaitu “AND”.Hasil: Total tujuh penelitian diikutsertakan dalam kajian akhir. Linezolid menunjukkan memiliki khasiat terhadap pasien MDR-TB dengan tingkat keberhasilan pengobatan pada kelompok terapi linezolid jauh lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol (tidak menggunakan linezolid). Namun efek samping yang banyak terjadi dikategorikan sebagai hematologi, gastrointestinal, neurologis dan dermatologi yang umumnya terjadi setelah penggunaan 278 hari. Diare parah dan mual tidak lama setelah memulai pengobatan dirasakan pada 12,5% pasien. Efek samping utama yang dikaitkan dengan linezolid (anemia, trombositopenia dan/atau polineuropati), yang umumnya membutuhkan penghentian dilaporkan dalam 1 artiket dan membutuhkan penghentian dalam 27 (77%) kasus. Efek samping yang paling utama adalah Neuropati perifer, sehingga perlu untuk dilakukan monitoring dilaporkan oleh 5 artikel dalam kajian akhir.Kesimpulan: Bukti yang tersedia menunjukkan linezolid efektif terhadap pengobatan TB-MDR. Diperlukan pemantauan ketat efek samping utama neurotoksisitas(neuropati perifer atau optik). Untuk meminimalkan efek samping dan meningkatkan hasil klinis, dosis tinggi gabungan (1200 mg setiap hari) untuk fase intensif diikuti dengan dosis yang lebih rendah (300-600 mg setiap hari) untuk fase berkelanjutan diusulkan bersama dengan monitoring efek samping. Kata Kunci: Keamanan; Khasiat; Linezolid; Multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB); Tolerabilitas
Efektivitas dan keamanan terapi dengan rejimen yang mengandung linezolid dalam pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB): Kajian Sistematik Puspa Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.008.02.10

Abstract

ABSTRAKTujuan: Meninjau efektivitas dan keamanan terapi dengan rejimen yang mengandung linezolid dalam pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB).Sumber data: Menggunakan basis data PubMed, Cochrane dan ScienceDirect.Metode review:  Penelusuran pustaka tanpa pembatasan tipe penelitian maupun tahun publikasi dimana artikel terpublikasi hingga tanggal 14 Maret 2021 dilibatkan dalam kajian literatur ini. Proses penelusuran pustaka dilakukan menggunakan basis data PubMed, Cochrane dan ScienceDirect dengan kata kunci “linezolid”, “treatment”, “tuberculosis” dan “multi drug resistant” yang dikombinasikan dengan Boolean operator yaitu “AND”.Hasil: Total tujuh penelitian diikutsertakan dalam kajian akhir. Linezolid menunjukkan memiliki khasiat terhadap pasien MDR-TB dengan tingkat keberhasilan pengobatan pada kelompok terapi linezolid jauh lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol (tidak menggunakan linezolid). Namun efek samping yang banyak terjadi dikategorikan sebagai hematologi, gastrointestinal, neurologis dan dermatologi yang umumnya terjadi setelah penggunaan 278 hari. Diare parah dan mual tidak lama setelah memulai pengobatan dirasakan pada 12,5% pasien. Efek samping utama yang dikaitkan dengan linezolid (anemia, trombositopenia dan/atau polineuropati), yang umumnya membutuhkan penghentian dilaporkan dalam 1 artiket dan membutuhkan penghentian dalam 27 (77%) kasus. Efek samping yang paling utama adalah Neuropati perifer, sehingga perlu untuk dilakukan monitoring dilaporkan oleh 5 artikel dalam kajian akhir.Kesimpulan: Bukti yang tersedia menunjukkan linezolid efektif terhadap pengobatan TB-MDR. Diperlukan pemantauan ketat efek samping utama neurotoksisitas(neuropati perifer atau optik). Untuk meminimalkan efek samping dan meningkatkan hasil klinis, dosis tinggi gabungan (1200 mg setiap hari) untuk fase intensif diikuti dengan dosis yang lebih rendah (300-600 mg setiap hari) untuk fase berkelanjutan diusulkan bersama dengan monitoring efek samping. Kata Kunci: Keamanan; Khasiat; Linezolid; Multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB); Tolerabilitas
Self-medication practices among customers at non-pharmacy outlets during COVID-19 pandemic in Indonesia Wibowo, Yosi Irawati; Kusuma Yana, I Gusti Agung Ari; Puspa Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi; Sunderland, Bruce; Setiadi, Adji Prayitno
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.24136

Abstract

A cross-sectional study was performed to describe self-medication practices of customers at kiosks and minimarkets in District X, Indonesia, during COVID-19 pandemic in 2021. A sample of 98 customers from 67 kiosks, and 100 customers from 52 minimarkets were interviewed using a validated questionnaire. Descriptive statistics were used to summarise the findings. Most drugs purchased at kiosks and minimarkets were general sales drugs, i.e., analgesic-antipyretic (64.3% versus 46.0%); however, prescription drug sales were reported (3.1% vs 3.0%, respectively). Kiosk and minimarket customers purchased medications mainly based on the recommendations of non-health workers (69.4% vs. 34.0%, respectively), or electronic media (36.7% vs. 43.0%, respectively). The reasons to choose kiosks or minimarkets included accessibility, personal preferences, and service quality. Most kiosk/minimarket customers had knowledge on the drug brand names and indications, but only some knew the composition (8.16% vs. 29.0%, respectively) or side effects (9.18% vs. 35.0%, respectively). These findings indicated limited quality assurance on self-medication practices at non-pharmacy outlets.
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terkait Anemia dan Tablet Tambah Darah di Wilayah Denpasar: The Knowledge Of Anemia and Blood Supplement In Adolescents Girls In Denpasar Region Agung; Yosi Irawati Wibowo; Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa Sari
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 02 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i02.2633

Abstract

Anemia is a major health problem that threatens all ages, especially adolescent. Adolescent girls are more at risk of experiencing anemia, due to the loss of nutrition (iron) during menstruation. Providing iron supplement tablets is one of the efforts to prevent anemia and increase the loss of nutrients during menstruation. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of adolescent girls in the Denpasar area regarding anemia and iron supplement tablets. This research is an observational study with a survey method. The sampling technique uses total sampling. This research involved 94 adolescent girls in a high school in the Denpasar area. The results showed that 30.8% of the respondents had a low level of knowledge, 56.4% had a sufficient level of knowledge and about 12.8% had a good level of knowledge. Overall, only a small proportion of respondents know the causes of anemia and the side effects of iron supplement.   ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang mengancam seluruh usia terutama usia remaja. Remaja putri lebih berisiko mengalami anemia, dikarenakan mengalami kehilangan gizi (zat besi) selama menstruasi. Pemberian suplemen tablet tambah darah salah satu upaya dalam mencegah anemia serta meningkatkan nutrisi yang hilang selama menstruasi. Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri di wilayah Denpasar terkait anemia dan tablet tambah darah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini melibatkan 94 remaja putri di salah satu SMA di wilayah Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30,8% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 56,4% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sekitar 12,8% memiliki tingkat pengetahuan baik. Secara keseluruhan hanya sebagian kecil responden yang mengetahui penyebab anemia dan efek samping tablet tambah darah.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): A literature review Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa Sari
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.230

Abstract

Kasus pertama COVID-19 dilaporkan pada Desember 2019 ketika sekelompok pasien dirawat di rumah sakit di Wuhan, ibukota provinsi Hubei di Cina, yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Awalnya, berjangkitnya SARS CoV-2 hanya terbatas di provinsi Hubei, tetapi menyebar dengan cepat ke banyak negara lain, dan Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi mendeklarasikan pandemi global pada 11 Maret 2020. Secara umum, coronavirus menyebabkan penyakit sistem pernapasan, pencernaan, dan sistem saraf pusat yang meluas pada manusia dan hewan lain, mengancam kesehatan manusia dan menyebabkan kerugian ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk tata laksana hingga pencegahan. Oleh karena itu, saya melakukan telaah terhadap studi-studi terkait COVID-19. Dalam ulasan literatur ini, penyebab, patogenesis dan respon imun, epidemiologi, diagnosis, perawatan dan manajemen strategi penyakit, kontrol dan pencegahan semuanya ditinjau.
EDUKASI TENTANG CARA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BENAR PADA IBU-IBU PKK BANJAR PASDALEM Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa; Pradnyaswasri, Ni Putu Diah; Rani, Ni Putu Lidya Maha
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1703

Abstract

Permasalahan saat ini yang sering terjadi adalah penggunaan antibiotik yang digunakan layaknya sebagai obat yang dapat dibeli tanpa resep atau dikenal juga sebagai pengobatan swamedikasi. Pengobatan swamedikasi yaitu pegobatan tanpa adanya peresepan dari dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Pemberian informasi mengenai penggunaan antibiotik di masyarakat belum optimal karena menurut penelitian hanya terdapat 32,69% masyarakat yang mendapat informasi cara penggunaan antibiotik. Pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK di Banjar Pasdalem terkait cara penggunaan antibiotik yang benar. Pengabdian ini dilakukan dengan menggunaan metode penyuluhan dengan tahapan kegiatan yaitu perencanaan kegiatan, koordinasi dengan ibu-ibu PKK, penyiapan materi, penyiapan media power point dan poster serta pelaksanaan penyuluhan. Peningkatan pengetahuan partisipan dilihat dari peningkatan nilai tes yang diperoleh. Total peserta dalam pengabdian ini yaitu sebanyak 24 orang. Karakteristik peserta penyuluhan yang didapatkan dari pengabdian ini diantaranya usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan rumah tangga. Berdasarkan hasil nilai pretest tingkat pengetahuan dengan persentase tertinggi yaitu 54,17% masuk dalam kategori kurang, kemudian terjadi peningkatan nilai yang diperoleh setelah dilakukan penyuluhan terkait cara penggunaan antibiotik dengan persentase tertinggi yang masuk dalam kategori baik sebesar  95,83%. Analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai sig. (p) yaitu 0,000, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan antara pretest dan posttest. Untuk melihat hubungan antara karakteristik partisipan dengan nilai pretest digunakan uji chi square dan mendapatkan hasil bahwa hanya rentang usia partisipan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil pretest dengan nilai sig. (p) < 0,05.
The Impact of Nutrition Education Intervention on Parental Knowledge to Prevent Child Stunting Laksmi Puspa Sari, Gusti Ayu Putu; Ari Kusuma Yana, I Gusti Agung; Irawati Wibowo, Yosi
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Edisi 2 2025
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v7i2.30531

Abstract

Stunting remains a significant health problem among children worldwide. Stunting has an impact on children's physical and cognitive development; if it is not addressed in the earliest stage, it can lead to decreased national productivity and economic growth. Whilst parents play a crucial role in preventing stunting in children, ensuring they have adequate knowledge is essential. This study aimed to determine the effect of educational intervention on the level of knowledge among parents in preventing child stunting. This is a pre-experimental study using a pretest and posttest design. This study involved a sample of 93 respondent in an area in the Bali area. The educational intervention involving a single session of health education focused on increasing knowledge about childhood stunting. Pre-test dan post-test was conducted before and after the intervention, and the results were categorized into good, simply and less. Pre-test and post-test data was analysed using a paired t-test. The results showed a significant increase in the percentage of parents with good knowledge from 11.8% in the pre-test to 30.1% in the post-test (p-value 0.001). This finding showed the effectiveness of educational interventions to enhance parental knowledge, which might increase their participation in preventing the risk of child stunting.
Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat rumahan dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga Mendra, Ni Nyoman Yudianti; Suradnyana, I Gede Made; Juliadi, Debby; Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v8i2.22713

Abstract

Lansia memiliki keterbatasan dalam konsumsi obat akibat penurunan fungsi organ, sehingga diperlukan alternatif yang lebih aman, seperti bahan alam. Beberapa tanaman herbal yang juga merupakan bumbu dapur, mengandung metabolit sekunder yang efektif sebagai analgetik dan antiinflamasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam memanfaatkan bumbu dapur sebagai minyak gosok. Kegiatan ini mengadopsi metode Participatory Action Research (PAR), dengan melibatkan peserta secara aktif dalam identifikasi kebutuhan, pelatihan, dan praktik pembuatan sediaan. Kegiatan ini melibatkan 50 peserta yoga lansia dari komunitas Gumuh Ayu yang aktif berlatih yoga dan memiliki perhatian pada kesehatan. Selama kegiatan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan berpartisipasi aktif. Evaluasi kegiatan melalui observasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam meracik minyak gosok yang dapat diterapkan untuk kebutuhan pribadi maupun peluang usaha. Pendekatan integratif yang menggabungkan edukasi dan praktik pemanfaatan tanaman herbal berbasis komunitas ini terbukti efektif dan relevan diterapkan di kalangan lansia, terlebih lagi kegiatan berupaya sebagai peningkatan kesehatan keluarga. Program ini berpotensi berkelanjutan melalui integrasi dalam kegiatan rutin komunitas dan pengembangan produk berbasis tanaman herbal.
An Overview of knowledge level of adolescent girls about anemia disease and prevention in Badung area, Bali Sari, Gusti Ayu Putu Laksmi Puspa; Wibowo, Yosi Irawati; Yana, I Gusti Agung Ari Kusuma; Megawati, Fitria
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 10 No. 2 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Introduction: Adolescent anemia in Indonesia is still a high health problem, despite the implementation of government programs related to adolescent anemia prevention. Knowledge is one of the factors and influences the success of anemia prevention programs in adolescents. Objective: To provide an overview of knowledge related to blood supplement tablets and anemia in adolescent girls in Badung area. Methods: A survey study using a questionnaire was conducted on 193 adolescent girls enrolled in one of the junior high schools in Badung. There were twenty knowledge questions related to blood supplement tablets and anemia. Data were analyzed descriptively based on the variables measured. Results: The knowledge level of adolescent girls mostly had sufficient knowledge (74.6%), good knowledge (11.9%) and poor knowledge (13.5%). Conclusion: In this study, there were still adolescent girls who had insufficient knowledge. Educational efforts need to be made in various approaches to improve the knowledge of adolescent girls.