Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SEWORAN, WONOSEGORO Umi, Umi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.288 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i1.p24-38

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan proses dan hasil belajar melalui pendekatan saintifik pada sub tema macam-macam sumber energi dengan menggunakan model project based learning (PjBL) pada siswa kelas IV SDN Seworan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Instrumen pengumpulan data menggunakan rubrik ketrampilan proses, dan soal tes untuk muatan Bahasa Indonesia dan IPA. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriftif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan temuan: 1) model pembelajaran PJBL  dilakukan dengan langkah-langkah; a) penentuan pertanyaan mendasar, b) mendesain perencanaan proyek, c) Menyusun jadwal, d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, e) Menilai hasil proyek, f) Mengevaluasi pengalaman. Temuan lain adalah bahwa model pembelajaran PBJL terbukti meningkatkan ketrampilan proses sub tema macam-macam sumber energi. Persentase peningkatan ketrampilan proses sub tema macam-macam sumber energi sebesar 26% pada siklus 1 dan 30,67% untuk siklus 2. b) meningkatkan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal(KKM) berikut : kondisi awal, persentase pencapaian kriteria ketuntasan minimal(KKM) untuk muatan Bahasa Indonesia sebesar 40%(6 siswa), pada siklus 1 persentase meningkat menjadi 60%(9 siswa) dan pada siklus 2 persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 73,33%(11 siswa). Sedangkan untuk muatan IPA kondisi awal persentase  pencapaian kriteria ketuntasan minimal(KKM) sebesar 46,67%,(7 siswa) pada siklus 1 persentase meningkat  menjadi 60%(9 siswa) dan pada siklus 2 persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 80%(12 siswa).
Kesehatan Mental Dan Tarekat Overthinking Dalam Perspektif Ponpes Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah (TQN) Al-Mubarak Cinangka Umi, Umi; Anzelina, Dina; Muhayati R, Ade; Suhedi, Hedi
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i7.214

Abstract

Fenomena overthinking yang berujung pada kecemasan memang bukan hal yang baru di alami oleh manusia. Hampir setiap orang pernah mengalami kecemasan yang membuat seseorang berfikir terlalu dalam. Hanya saja yang membedakan yakni cara mereka mengatasi masalahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan overthinking dalam perspektif ponpes TQN Al-Mubarak Cinangka. Overthingking merupakan lingkaran yang tidak produktif dalam proses berpikir. Overthinking bisa dikatakan sebagai kuantitas yang banyak memproses berbagai pikiran yang ada, namun hakikatnya tidak penting atau bukan merupakan kebutuhan. Jenis Penelitian yang digunakan dalam menyusun artikel ini adalah penelitian lapangan (Field research). Penelitian ini akan bersifat deskriptif-analitis yaitu menguraikan sumber-sumber yang diperoleh dan memberikan gambaran secara sistematis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa memikirkan sesuatu secara berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi dan yang sudah terjadi tidak diperbolehkan. Karena bisa menimbulkan rasa tidak percaya kepada rukun iman, yakni terkait qodo dan qadar nya Allah. Overthinking bisa diatasi dengan dzikir atau dengan mengingat Allah. Karena dengan dzikir bisa memberikan ketenangan pada jiwa dan hati seseorang.
The Feminine Aspect in Islamic Spirituality (A Study of the Thought of Annemarie Schimmel) Umi, Umi; Dzawafi, Agus Ali; Hafidz Taqiyuddin
Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Vol. 5 No. 2 (2025): JURNAL AR RO'IS MANDALIKA (ARMADA)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/armada.v5i2.4900

Abstract

This research aims to explain the feminine aspect in Islamic spirituality by using the study of Annemarie Schimmel's thoughts. The term feminine is generally interpreted as a trait, a characteristic possessed by women. In the context of Sufism, the terms feminine and masculine do not lie in literal gender, but rather in the characteristics or spiritual traits that are considered to have traits that are often identified with the concept of feminine or masculine. The type of research used in this study is a pure type of library research that examines various related information from both primary data sources (primary source) and supporting data sources (second source). The results of this study explain that women have a very important role in Sufism. The attributes of Jalal and Jamal are two aspects of Allah's attributes towards His Essence. This is what Annemarie Schimmel's thinking is based on, she shows various feminine elements, such as the archetype of the soul (nafs) which is represented and embodied in the form of a woman, because nafs in Islam has several meanings associated with traits that are considered female characteristics. In the Quran for example, nafs can mean “soul” that incites evil (QS Yusuf: 53), “accusing soul” (QS al-Qiyamah :2), or “peaceful soul” (QS al-Fajr: 27-28).
Kesehatan Mental Dan Tarekat Overthinking Dalam Perspektif Ponpes Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah (TQN) Al-Mubarak Cinangka Umi, Umi; Anzelina, Dina; Muhayati R, Ade; Suhedi, Hedi
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i7.214

Abstract

Fenomena overthinking yang berujung pada kecemasan memang bukan hal yang baru di alami oleh manusia. Hampir setiap orang pernah mengalami kecemasan yang membuat seseorang berfikir terlalu dalam. Hanya saja yang membedakan yakni cara mereka mengatasi masalahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan overthinking dalam perspektif ponpes TQN Al-Mubarak Cinangka. Overthingking merupakan lingkaran yang tidak produktif dalam proses berpikir. Overthinking bisa dikatakan sebagai kuantitas yang banyak memproses berbagai pikiran yang ada, namun hakikatnya tidak penting atau bukan merupakan kebutuhan. Jenis Penelitian yang digunakan dalam menyusun artikel ini adalah penelitian lapangan (Field research). Penelitian ini akan bersifat deskriptif-analitis yaitu menguraikan sumber-sumber yang diperoleh dan memberikan gambaran secara sistematis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa memikirkan sesuatu secara berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi dan yang sudah terjadi tidak diperbolehkan. Karena bisa menimbulkan rasa tidak percaya kepada rukun iman, yakni terkait qodo dan qadar nya Allah. Overthinking bisa diatasi dengan dzikir atau dengan mengingat Allah. Karena dengan dzikir bisa memberikan ketenangan pada jiwa dan hati seseorang.