Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MAKNA RUHANI DALAM RITUAL DAN ESKATOLOGI ISLAM MENURUT AL-ALUSI Ibnu Arabi
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 13, No 1 (2023): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v13i1.9966

Abstract

Abstract: Religious life is related to issues of ritual and eschatology. These two things are comprehended and addressed differently in various circles. Among Fiqh scholars, worship (ibadah) is known as a form of formality without the ability to be creative. While some philosophers argue that worship is an irrational act. In the view of Sufism, worship in religion is something meaningful, it's just that not everyone can explore this meaning, because indeed in religion the issue of worship is understood as something supra-rational. This research uses the tafsir isyari approach and the chosen tafsir is tafsir Ruh al-Ma'ani written by al-Alusi. Data collection in the study was done by tracing the verses of the Qur'an interpreted by al-Alusi in his tafsir with isyari interpretation. From the research, it is concluded that the interpretation of Ruh al-Ma'ani by al-Alusi is one of the great books of tafsir that contains the zhahir and isyarah interpretations. The isyarah interpretation is within reasonable parameters, not in the form of a Bathiniyah interpretation.Keywords: Ruhani Meanings, Rituals, Islamic Eschatology. Abstrak: kehidupan beragama terkait dengan persoalan ritual dan eskatologi. Dua hal tersebut dalam berbagai kalangan dipahami dan disikapi secara berbeda. Di kalangan fiqh, ibadah dikenal sebagai bentuk formalitas tanpa kebolehan berkreasi. Sementara kalangan filosof ada yang berpendapat bahwa ibadah adalah tindakan irrasional. Dalam pandangan sufisme, ibadah dalam agama adalah sesuatu yang bermakna, hanya saja tidak semua orang mampu menyelami maknanya tersebut, karena memang dalam beragama persoalan ibadah dipahami sebagai sesuatu yang supra rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir isyari dan tafsir yang dipilih adalah tafsir Ruh al-Ma'ani yang ditulis oleh al-Alusi. Pengumpulan data dalam penelitian melalui;1) menelurusi ayat-ayat Alquran yang ditafsirkan oleh al-Alusi dalam tafsirnya dengan penafsiran isyari. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-Alusi, adalah salah satu kitab tafsir besar yang memuat penafsiran-penafsiran zhahir dan isyarah. Penafsiran isyarahnya batas-batas kewajaran, tidak dalam dalam wujud tafsir Bathiniyah.Keywords: Makna Ruhani, Ritual, Eskatologi Islam.
PENERAPAN NILAI KEAGAMAAN MELALUI INTERAKSI SOSIAL DI KAMPUNG BENYOM JAYA I DISTRIK NIMBOKRANG, KABUPATEN JAYA PURA Nuryadin Nuryadin; Ibnu Arabi; Duratun Nafisah; Annisa Fatmayani; A. Syaifullah A. Syaifullah
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 9, No 2 (2023): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v9i2.13290

Abstract

Artikel ini bertujuan menarasikan sekaligus menganalisis bagaimana kerukunan hidup dan interaksi beragama dalam menerapkan nilai interaksi sosial di Kampung Benyom Jaya I, mereka dapat saling menghormati, meskipun mereka berbeda agama. Meskipun toleransi mereka sudah bagus, tetapi interaksi sosial mereka masih sangatlah minim. Melihat permasalahan yang terjadi ini maka urgen dilakukan kegiatan yang dapat memperkuat interaksi sosial mereka melalui kegiatan program KKN Moderasi Beragama 2022.Selanjutnya penelitan ini akan dikaji menggunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif dengan menggali sekaligus memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh. Hasil penelitian ini berupa dengan diadakannnya kegiatan pelatihanKesehatan,publicspeaking,kemudian pelatihan pembuatan hiasan khas kepala, noken, dan juga pelatihanpembuatankerupukbersamaibu-ibuPKK dapat memperkuat interaksi sosial masyarakat. Simpulan dari penelitian ini adalah program dari KKN Moderasi Beragama 2022 dapat memperkuat interaksi sosial masyarakat dan lebih menguatkan persatuan dan kekuatan toleransi di Kampung Benyom Jaya I.
Ethical management and business theology of modern banjar kiyai analysis of business management of kiyai followers of Guru Sakumpul Martapura and pesantren managers in South Kalimantan Abdul Sani; Ahmad Syazali; Abdul Hakim; H. Ibnu Arabi
Jurnal Scientia Vol. 13 No. 01 (2024): Education, Sosial science and Planning technique, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v13i01.2144

Abstract

The behavior of Banjar kiyai or ulama in South Kalimantan, especially Pondok Pesantre caregivers, is trending and interesting to explore and study in depth, especially in the sense of modernity of thinking, "glamorous" behavior in a positive sense, such as having productive businesses within the scope of the boarding school with a variety of economic behaviors, such as; travel Hajj and Umrah, owning mineral water businesses, schools and madrasahs, agriculture, animal husbandry and general trade. This main problem is raised about a) How is the reality of the management picture of ethics and business theology of Banjar kiyai followers of Abah Guru Sakumpul? b) How is the main analysis of the driving force of Banjar kiyai followers of Guru Sakumpul in the practice of ethics and business theology in a contemporary manner. This research method uses a qualitative field approach coupled with qualitative literature in the context of documentation of thoughts both from CD lectures, Youtube and other digital recordings. Partial interviews were utilized to track data and at the same time triangulate the analysis of findings. The data object is business ethics and theology in the corridor of modern management rules, including the mindset reconstructed by field data findings. The results of the research findings that the kyai and Banjar Ulama followers of Abah Guru Sakumpul have a variety of businesses with modern management. The meaning of the theology of doing business with the practice of describing the Prophet's business and trying to imitate it is proposed again. The religion of Islam and the Quran is the main business direction of the Banjar kiyai. Allah's Business Management and His Majesty's Business become the main links and characteristics. As a result, the Banjar clerics have successfully done it in their business reactualization.
PENERAPAN NILAI KEAGAMAAN MELALUI INTERAKSI SOSIAL DI KAMPUNG BENYOM JAYA I DISTRIK NIMBOKRANG, KABUPATEN JAYA PURA Nuryadin Nuryadin; Ibnu Arabi; Duratun Nafisah; Annisa Fatmayani; A. Syaifullah A. Syaifullah
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 9, No 2 (2023): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v9i2.13290

Abstract

Artikel ini bertujuan menarasikan sekaligus menganalisis bagaimana kerukunan hidup dan interaksi beragama dalam menerapkan nilai interaksi sosial di Kampung Benyom Jaya I, mereka dapat saling menghormati, meskipun mereka berbeda agama. Meskipun toleransi mereka sudah bagus, tetapi interaksi sosial mereka masih sangatlah minim. Melihat permasalahan yang terjadi ini maka urgen dilakukan kegiatan yang dapat memperkuat interaksi sosial mereka melalui kegiatan program KKN Moderasi Beragama 2022.Selanjutnya penelitan ini akan dikaji menggunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif dengan menggali sekaligus memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh. Hasil penelitian ini berupa dengan diadakannnya kegiatan pelatihanKesehatan,publicspeaking,kemudian pelatihan pembuatan hiasan khas kepala, noken, dan juga pelatihanpembuatankerupukbersamaibu-ibuPKK dapat memperkuat interaksi sosial masyarakat. Simpulan dari penelitian ini adalah program dari KKN Moderasi Beragama 2022 dapat memperkuat interaksi sosial masyarakat dan lebih menguatkan persatuan dan kekuatan toleransi di Kampung Benyom Jaya I.