Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Synthesis and characteristic bioadditive of rubber seed oil as low pour point biodiesel CPO . Misdawati; Muslih Nasution; . Syafiruddin
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 3, No 1 (2013): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.685 KB)

Abstract

The bigest point from CPO biodiesel is the high pour point, which is if used at low temperature will cause blockage the filter and fuel lines that make some problem in machine. To solve this problem was using pour point lowering additive, the widely used additive now was chemical commercial additive,which is have highest prices. Methyl ester that made form rubber seed oil have high free fatty acid needed two step reaction, esterification reaction to lowering the free fatty acid to £ 2% and transesterification reaction. The reaction variable was temperature, rubber seed oil/methanol ratio mol and concentrations ofKOH catalyst. Response Surface Methodology was used at transesterificstion reaction, first to know interaction variables effect in reaction, and seconded to get the optimum point. Optimum yield was obtained at 1/6 oil/methanol ratio mol, 1% concentration KOH catalyst and temperature 60°C with time reaction was 90 minutes. Reaction at the optimum condition obtains 99.61% conversion methyl ester (bioadditive) rubber seed oil.
PENENTUAN STANDAR KADAR DIGLISERIDA DALAM PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN METODE QUALITY LOSS FUNCTION DI PT X Masdania Zurairah; Edy Syahputra Saragih; Rahmad Rezeki; Misdawati Misdawati
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.255 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v10i1.184

Abstract

Perusahaan PT X menghasilkan biodiesel yang berasal dari bahan baku minyak kelapa sawit. Proses untuk mendapatkan biodiesel melalui tahapan proses pemurnian, transesterifikasi dan kemudian menghasilkan produk metil ester atau biodiesel. Hasil biodiesel yang diperoleh merupakan reaksi antara (minyak nabati) dengan senyawa kimia methanol dengan bantan katalis. Perusahaan PT X dalam hal ini menetapkan standar bahan baku salah satu adalah kadar digliserida maksimum 0,2%. Data kadar digliserida perusahaan PT X menunjukkan kadarnya diatas 0,2 %, dengan jumlah produk yang outspec sangat banyak sehingga hal ini menunjukkan adanya sistem produksi yang bermasalah. Kerugian kualitas atau Quality Loss Function, ini disebabkan kerusakan dalam tahap proses pembuatannya, yang akan mengalami kerugian berupa material, waktu, dan energi. Hasil perhitungan quality loss function untuk produk yang mengalami kerusakan sebanyak 22816 ton.
Capability of Cellulolytic Degradation (BSD) Bacteria (CDB) to Remodel Organic Waste into Compost Eri Samah Samah; Misdawati
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 6 No. 3 (2019): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.234 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v6i3.3217

Abstract

Capability of Cellulolytic Degradation (BSD) Bacteria (CDB) to Remodel Organic Waste intoCompost The purpose of this study was to obtain superior cellulolytic bacteria from acid soils as astarter for the degradation of organic waste in the city of Padang by testing the activity of cellulaseenzymes. The method used in the factorial method is the Cellulolytic Degradation Bacteria factorwith the Organic Waste of Padang City. This research was conducted at the Plant PhysiologyLaboratory and the Soil Science Laboratory, Faculty of Agriculture. The research activity was begunby isolating the bacteria from acid soil, followed by testing the enzyme activity of the specific mediumof carboxyl methylcellulose (CMC) medium. Factorial Complete Random Design Method. The firstfactor was selected 3 isolates of cellulolytic bacteria, the second-factor main market organic wasteat of Padang and was two treatments namely unstable sterile (A) and nonsterile (B). The researchresults obtained 6 isolates of cellulolytic bacteria with a clear zone index ≥ 2, namely Km25,Sr. 75, Jm, U-6, G-8, and Km 13, respectively 3.12; 3.04; 3.0; 2.04; 2.00, and 2.04, and used forcomposting organic waste 3 isolates of clear zone bacteria ≥ 3.0 isolates of KM25, Sr75, and JMrespectively 3.12; 3.04; 3.01. Non-sterile organic waste is better than sterile due to the non-sterile,there is the help of battery change from the trash. Conclusion The best composting material is notsterilized, and better bacteria decompose the waste combined with the three isolates KM25, SR75,and JM.
PENGUNAAAN ADSORBEN KITOSAN DENGAN METODE KOLOM DALAM PENENTUAN KADAR LOGAM Masdania Zurairah; Misdawati Misdawati
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v10i2.236

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk pemanfaatan limbah cangkang belangkas yang berfungsi sebagai adsorben pada logam Hg. Karakterisasi XRD pada kitosan menunjukkan hasil adanya puncak-puncak tertinggi yaitu pada peak di 20,28o; 21,64o; 18,64o. Puncak maksimum terdapat pada sudut peak di 20,28o. Kitosan memiliki ukuran partikel minimum sebesar 6.0326 nm dan maksimum sebesar 33.9043 dengan rata rata sebesar 8.5178 nm. Dengan ukuran seperti ini partikel kitosan dapat dikatakan sebagai nanopartikel. Karbon aktif dan kitosan dalam sifat adsorben terhadap logam Hg dengan menggunakan induktif ditambah Plasma - Atomic Emission Spectrometer (ICP - AES), masing masing diperoleh bahwa adsorben efektif digunakan pada waktu kontak 25 menit kitosan mampu menghasilkan penyerapan sebesar 55,54 %.
Analisis Mekanisme Air Conditioner pada Mobil Toyota Corolla 4a Fe Suhelmi Suhelmi; Misdawati Misdawati
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 3, No 2: Juni (2023)
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v3i2.582

Abstract

Untuk memberikan suasana nyaman dalam ruangan kendaraan, perlu dipasang suatu komponen yaitu Air Conditioner (AC). Dipasangnya Air Conditioner dalam kengkapan kendaraan, maka akan memberikan suasana udara yang segar dalam ruangan tersebut. Air Conditioner digunakan untuk mengatur suhu udara yang mencakup sikulasi udara, kelembaban udara, kebersihan udara. Sistem Air Conditioner terdiri dari komponen –komponen yang bekerja berdasarkan siklus pendinginan sebagai berikut: (1)kompresor berfungsi untuk mengompresikan gas/uap refrigerant. (2) Refrigerant adalah suatu zat yang berupa cairan yang bersikulasi melalui komponen fungsional untuk menghasilkan efek mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi. (3) Magnetic Clucth digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan kompresor ke mesin / motor listrik. (4) Kondensor digunakan untuk pengembunan uap/gas refrigerant. (5) Receiver Dryer digunakan untuk menyaring refrigerant dengan oli. (6) Expansion Valve berfungsi untuk menurunkan temperatur dan tekanan (P). (7) Evaporator berfungsi untuk menguapkan refrigerant dan pengkabutan udara sehingga suhu di luar dingin. Apabila udara yang keluar pada AC tidak dingin dimungkinkan terjadi kerusakan pada saluran pipa terdapat kebocoran, evaporator membeku, kompresor rusak, filter tersumbat, pengisian refrigerant terlalu banyak atau kurang, dan sebagainya. Trouble shooting AC dapat dideteksi melalui tekanan manifold gauge, diantaranya : (a) refrigerant berkurang disebabkan gas bocor dari beberapa tempat disiklus pendinginan, perbaikan dengan memeriksa kebocoran lewat detector dan tambahkan refrigerant dengan jumlah yang tepat, (b) kelebihan refrigerant disebabkan karena pendinginan kondensor kurang maksimal, perbaikan dengan menyetel belt, memeriksa jumlah refrigerant, dan membersihkan kondensor, (c) kompresi dari kompresor rendah disebabkan karena kompresor AC bocor, perbaikan dengan membongkar kompresor dan apabila komponen ada yang rusak (connecting rod, gasket, bantalan dan silinder) maka ganti dengan yang baru.Kata Kunci : Mekanisme; Air Conditioner; Mobil; Toyota Corolla.
ANALISIS KARAKTERISTIK METIL ESTER (BIODIESEL) MINYAK KEMIRI SEBAGAI ALTERNATIF BIOADITIF PENURUN TITIK TUANG BIODIESEL CPO Misdawati, Misdawati; Siswadi, Siswadi; Farah Dina, Sari
BAROMETER Vol 9 No 1 (2024): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v9i1.10945

Abstract

One of the drawbacks of Crude Palm Oil (CPO) biodiesel is that it has a high pour point which causes disadvantages in its use. The objective of this research was to obtain biodiesel of low pour point by mixing CPO biodiesel with Candlenut biodiesel with various ratios among them. In this research, the effect of biodiesel composition, and the type of biodiesel in the mixture were evaluated in order to obtain the best combination of the biodiesel in the mixture. The influence of polyunsaturated such as linolenic derived from candlenut oil was also evaluated. The result of the research showed that when the amount of the Candlenut biodiesel increased in the mixture the pour point decreased. When the ratio between CPO and Candlenut biodiesel was 80:20, the product had an optimal pour point of – C. In fact, .the number of double bonds present in linolenic acid had a more significant effect on the quality of biodiesel produced than the length of the fatty acid chain.
Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Perawatan Mesin Mawardi, Mawardi; Misdawati, Misdawati
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 3, No 4: Desember 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v3i4.682

Abstract

Perawatan mesin merupakan salah satu kegiatan penting dalam industri manufaktur. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga agar mesin tetap dalam kondisi baik dan dapat beroperasi secara optimal. Pada masa lalu, perawatan mesin dilakukan secara manual dengan mengandalkan pengalaman dan pengetahuan para teknisi. Namun, dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), perawatan mesin kini dapat dilakukan secara otomatis dan lebih akurat. Dalam karya ilmiah ini, akan dibahas mengenai penerapan AI dalam perawatan mesin. Pembahasan akan meliputi berbagai metode AI yang dapat digunakan, serta manfaat dan tantangan penerapan AI dalam perawatan mesin.Kata Kunci: Penerapan; Kecerdasan Buatan; Perawatan Mesin.
Analisis Return on Investment (ROI) terhadap Proyek Pengembangan Mesin CNC Lubis, Reza Hanafi; Misdawati, Misdawati
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 4, No 2: Juni 2024
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v4i2.770

Abstract

Pengembangan teknologi mesin CNC (Computer Numerical Control) menjadi salah satu upaya penting dalam industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Return on Investment (ROI) dari proyek pengembangan mesin CNC di sebuah perusahaan manufaktur. ROI merupakan indikator utama yang digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas suatu investasi dengan membandingkan keuntungan yang diperoleh terhadap biaya yang dikeluarkan. Dalam studi ini, dilakukan analisis terhadap biaya investasi, penghematan biaya operasional, peningkatan kualitas produk, dan dampak jangka panjang terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek pengembangan mesin CNC memberikan ROI yang positif, sehingga dapat dikatakan bahwa investasi ini layak untuk dilanjutkan.