Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pest Analysis on Instagram Account @golkar.indonesia Andi Budi Sulistijanto; Hilda Yunita Wono; Hadassah Elisha Karsten; Hadjar Chanissa Nur Malika
Jurnal Komunikasi Global Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v12i1.29802

Abstract

Political parties are organizations that utilize social media in their approach across various aspects, such as campaign interests. This research aims to identify the constraints and opportunities of the Instagram social media accounts belonging to the Golkar political party. The study employs a descriptive qualitative approach to analyze the @golkar.indonesia Instagram account using a PEST analysis. The utilization of the PEST analysis (Political, Economic, Social, Technological) in this research indicates that the @golkar.indonesia account is well-managed and implements the PEST method comprehensively. The @golkar.indonesia account has the opportunity to provide interactive content to reach a broader audience, particularly the younger generation. This can enhance the recognition and positive image of Airlangga Hartarto. The managers of the @golkar.indonesia account can engage in soft selling through the delivery of informative content. Furthermore, the findings of this research can be applied as a basis for political strategy management for Golkar and other relevant parties. Partai politik merupakan organisasi yang menggunakan media sosial dalam pendekatannya dalam berbagai aspek, seperti kepentingan kampanye. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dan peluang akun media sosial Instagram milik partai politik Golkar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis akun Instagram @golkar.indonesia dengan analisis PEST. Penggunaan analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun @golkar.indonesia dikelola dengan baik dan menjalankan metode PEST dengan lengkap. Akun @golkar.indonesia memiliki peluang untuk memberikan konten interaktif agar dapat menjangkau lebih banyak audiens anak muda. Hal ini dapat membuat Airlangga Hartarto lebih dikenal dan memiliki citra yang baik. Pengelola akun @golkar.indonesia dapat melakukan soft selling dari konten informatif yang disampaikan. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat diterapkan sebagai bahan manajemen strategi politik bagi Golkar dan pihak lainnya. 
STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENINGKATKAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PT PELINDO TERMINAL PETIKEMAS Hadjar Chanissa Nur Malika; Monika Teguh
Tekmapro Vol. 19 No. 2 (2024): TEKMAPRO
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v19i2.394

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan standar operasional yang harus dijalankan oleh setiap perusahaan. Salah satunya pada PT Pelindo Terminal Petikemas yang bergerak di jasa bongar muat petikemas. Dalam pengoperasiannya, dibutuhkan kesadaran dan budaya K3 pada setiap diri karyawan. Maka dari itu, untuk memberikan komunikasi dan internalisasi K3 yang baik pada karyawan, Humas PT Pelindo Terminal Petikemas turut berperan dalam melakukan strategi komunikasi internal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan instrumen wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini, PT Pelindo Terminal Petikemas sudah melakukan strategi komunikasi internal sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Namun, strategi dan pendekatan komunikasi internal yang dilakukan tergolong normatif dan belum bisa terimplementasi hingga menjadi budaya K3. Humas masih fokus melakukan publikasi dan pembangunan citra ke eksternal terkait program kerja K3 yang dilakukan. Saran untuk Humas PT Pelindo Terminal Petikemas ke depannya adalah dapat berfokus melakukan komunikasi terhadap karyawan internal perusahaan dan mejadikan leader yang ada di setiap terminal menjadi ‘Humas’di terminalnya. Dengan ini, Humas tidak harus langsung turun ke setiap terminal untuk melakukan penyampaian komunikasi K3.