Kondisi malnutrisi seperti stunting, wasting, dan underweight tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan, termasuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Namun, data mengenai nilai utilitas kesehatan anak dengan malnutrisi di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai nilai utilitas kesehatan pada anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting, wasting, dan underweight yang dibandingkan dengan anak sehat. Desain penelitian adalah cross sectional yang dilakukan di Kota Makassar dan Kabupaten Banyumas dari bulan Juli 2024 hingga Agustus 2024 pada anak usia > 2 hingga 5 tahun dengan atau tanpa malnutrisi (stunting, wasting atau underweight). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner EQ-5D-5L yang diisi melalui wawancara langsung (face-to-face interview) ke orang tua atau wali dari anak. Hasil pengukuran kuesioner EQ5D-5L dikonversi menjadi nilai utilitas menggunakan value-set EQ5D-5L untuk populasi Indonesia. Data dari 174 anak balita berhasil dikumpulkan dan dibagi menjadi empat kelompok: anak sehat (n=36), stunting (n=55), wasting (n=30), dan underweight (n=53). Hasil analisis menunjukkan bahwa anak balita sehat memiliki nilai utilitas yang signifikan lebih tinggi (0,85 ± 0,11) dibandingkan dengan anak stunting (0,76 ± 0,13), underweight (0,74 ± 0,18), dan wasting (0,72 ± 0,17), dengan nilai p = 0,003. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok anak dengan gangguan gizi (p > 0,05). Anak balita dengan malnutrisi cenderung memiliki nilai utilitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan anak sehat. Namun, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada nilai utilitas kesehatan antar kelompok anak yang mengalami malnutrisi.