Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Gizi Seimbang Untuk Anak Usia Sekolah Di SDN 014 Pekanbaru -, Adisti Qamahadlina Larasati; Anugerah Humairah; Shelly Puspa Anggraini
JITER-PM (Jurnal Inovasi Terapan - Pengabdian Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2023): JITER-PM
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.719 KB) | DOI: 10.35143/jiter-pm.v1i2.6010

Abstract

Anak usia sekolah adalah salah satu populasi yang rentan mengalami masalah gizi. Asupan gizi yang baik akan memengaruhi tumbuh kembang anak. Konsumsi makanan bergizi cukup baik secara kuantitas maupun kualitas akan membuat anak tumbuh sehat, sehingga dapat menjalani aktivtitas sehari-hari dengan baik, berprestasi dan tumbuh menjadi sumber daya yang berkualitas. Kurangnya pengetahuan tentang gizi merupakan salah satu penyebab masalah gizi. Sehingga perlu dilakukan edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki perilaku terkait asupan gizi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi terkait gizi seimbang kepada anak sekolah, yaitu siswa-siswi SDN 014 Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah ceramah langsung dengan menggunakan media berupa leaflet. Edukasi kemudian dilanjutkan dengan permainan tanya jawab interaktif terkait gizi kepada siswa-siswi. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman siswa-siswi terhadap gizi seimbang. Edukasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa-siswi terhadap gizi seimbang tetapi juga ada perubahan perilaku sehingga pengetahuan gizi yang diperoleh dapat diterapkan dalam keseharian.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Remaja Putri Pada Siswi Kelas VII SMPN 14 Kota Pekanbaru Tahun 2023 Humairah, Anugerah; Shelly Puspa Anggraini; Idri Iqra Fikha
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang mana rentang usia 10-19 tahun, masa tersebut membentuk pondasi kehidupan reproduksinya. Data Riskesdas 2018 menggambarkan provinsi Riau adalah salah satu provinsi dengan prevalensi status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 2,68%. Sedangkan untuk di Kota Pekanbaru prevalensi status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 3,69%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi bagi remaja putri serta faktor-faktor yang berpengaruh. Metodelogi penelitian ini menggunakan desain “crossectional” Populasi penelitian adalah siswi kelas VII SMPN 14 Pekanbaru. Dari 111 orang yang berhasil di data 92 orang, sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsiv. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai September 2023. Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan status gizi remaja putri < normal 29,3%, pendidikan ibu < SLTP 82,6%, Pekerjaan Ayah sebagian besar non PNS 98,9%. Pendapatan < UMR sebanyak 88%, Pola makan siswi < 3 kali dalam sehari 55,4%. Pengetahuan siswi kurang tentang gizi remaja sebanyak (90,2%). Ada hubungan bermakna antara pendapatan dengan status gizi 0,694 artinya pendapatan orang tua dapat mencegah status gizi < normal. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keadaan gizi remaja putri OR 1,5 artinya siswi dengan pengetahuan kurang tentang gizi remaja berisiko 1,5 kali lipat mengalami gizi kurang Kepada pihak sekolah disarankan dapat menyampaikan informasi formal melalui mata pelajaran terkait disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi gizi bagi remaja putri melalui buku saku, brosur, leaflet, poster. Kepada puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan gizi remaja, menyebarluaskan informasi tentang status gizi remaja putri melalui poster, brosur, leaflet, dan melakukan kegiatan rutin penjaringan kesehatan terhadap remaja putri, melalui pengukuran BB, TB berkala, dan bila memungkinkan memberikan Makanan Tambahan dan Tablet Tambah Darah bekerjasama dengan komite sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.
RELATIONSHIP BETWEEN MACRONUTRIENT INTAKE AND BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSIVE PATIENTS: A CROSS-SECTIONAL STUDY Anugerah Humairah Z; Shelly Puspa Anggraini; Fina Aryani
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i4.1079

Abstract

Hypertension remains a global health problem with high prevalence. Lifestyle factors, particularly diet, play an essential role in controlling hypertension. Although there are still conflicting studies, macronutrients (fat, protein, and carbohydrates) have been shown to affect blood pressure and body metabolism. The purpose of this study was to analyze the relationship between blood pressure and macronutrient intake in individuals with hypertension. This study employed a cross-sectional design at the Internal Medicine Clinic of the Pekanbaru Medical Center (PMC) in July and August 2025. A total of 86 outpatients with hypertension were selected as samples using complete sampling techniques. The 2×24-hour dietary recall technique was used to collect data on macronutrient intake, and Spearman's test was applied with systolic and diastolic readings of 148.16±19.21 mmHg and 88.74±10.78 mmHg, respectively, for 12 respondents. The average macronutrient intake was 173±66 g of carbohydrates, 57±24 g of protein, and 61±42 g of fat. There was a significant correlation (p = 0.013) with bivariate analysis, but not with diastolic blood pressure (p = 0.542). Blood pressure measured with a digital sphygmomanometer did not correlate with lipids or carbohydrates. p<0.05 was used for analysis. Protein and systolic blood pressure were found to have a significant correlation with mean macronutrient blood pressure, which includes lipids, protein, and carbohydrates. The conclusion is that systolic blood pressure is influenced by protein intake, whereas carbohydrates and fats do not have a significant effect on it. Monitoring protein intake is a crucial concern in managing the diet of hypertensive patients.