This Author published in this journals
All Journal Jurnal Farmasetis
Meliana Novitasari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba’ul Ulum Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Memahami Uji Klinis Paxlovid untuk Covid-19 Meliana Novitasari; Kiki Puspitasary; Nova Rahma Widyaningrum; Aquartuti Tri Darmayanti; Aris Widiyanto; Ahmad Syauqi Mubarok; Joko Tri Atmojo
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 3 (2023): Jurnal Farmasetis: Agustus 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i3.1250

Abstract

Pada 17 Maret 2022 Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung dan menandatangani perjanjian dengan 35 produsen obat generik di Eropa, Asia, dan Amerika agar memproduksi Paxlovid untuk pengobatan COVID-19. Indonesia telah bersiap untuk menerima paxlovid sebagai alternatif treatment COVID-19. Namun, informasi tentang paxlovid dan uji klinis yang telah dilakukannya belum banyak tersedia dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan tinjauan sistematis guna memberikan informasi dan pandangan tentang penggunaan paxlovid dalam terapi COVID-19 agar berguna bagi teman sejawat farmasi dalam mengetahui perkembangan pengobatan dan antivirus COVID-19. Metode penelitian ini adalah Artikel dicari melalui basis data sejak Januari – Juli 2022 . Melalui database  PUBMED, Science direct, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah "Nirmatlevir AND COVID-19” AND “Ritonavir AND COVID-19” "Paxlovid AND COVID-19”. Populasi dalam hal ini adalah pasien terinfeksi COVID-19 dari hasil real time PCR. Design studi yang digunakan adalah clinical trial. Data yang telah tersaring disajikan dalam tabel alur sesuai denan item PRISMA. Hasil yang didapat adalah terdapat 8 artikel yang memenuhi syarat kualitatif untuk dibahas. 5 artikel menyimpulkan bahwa paxlovid memiliki keunggulan dalam treatment COVID-19. 2 artikel menyimpulkan bahwa paxlovid tidak lebih signifikan dari arbitol. Sedangkan 1 artikel menyimpulkan tidak ada perbedaan dalam efek treatment antara kelompok paxlovid dan kelompok control. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Paxlovid menjanjikan efek pengobatan karena terbukti gabungan nirmatlevir dan ritonavir dapat memblokir SARS-CoV-2 Mpro, sehingga tidak bisa mengikat poliprotein, hal itu membuat virus tidak bisa membuat protein fungsional apa pun. Meski demikian penggunaan paxlovid masih bersifat darurat dan masih perlu uji klinis lebih lanjut bila ingin digunakan dalam jangka panjang.