Sudirman Sudirman
Fakultas Teknik, Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Bosowa

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI KERAJINAN ANYAMAN SENI MACRAME Sudirman Sudirman; Arief Fauzan; Rezki Amalia Wahyuni Mustakim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16652

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengokohkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemanfaatan potensi kerajinan anyaman seni macramé dalam wilayah tersebut, yang akan diperluas dengan penggunaan teknologi informasi. Metode yang diusulkan mencakup pelatihan pembuatan kerajinan anyaman seni macramé serta penggunaan teknologi informasi dalam memasarkan produk-produk tersebut secara online melalui sebuah platform website. Dengan adanya platform ini, diharapkan bahwa jangkauan promosi dapat diperluas, media untuk memperkenalkan produk, ide, dan profil mitra menjadi lebih efektif, dan adanya Online Shop (marketplace) akan membantu produk-produk mencapai pasar yang lebih luas tanpa terbatas oleh wilayah geografis. Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini meliputi penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, stimulasi kreativitas dan keterampilan dalam pembuatan kerajinan anyaman seni macramé, serta keterlibatan generasi milenial melalui penggabungan kerajinan tradisional dengan teknologi informasi, yang akan dipopulerkan melalui media sosial serta melalui workshop yang menawarkan desain modern. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Dalam kerangka kegiatan ini, dilibatkan mitra yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yaitu kelompok sekitar, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan siswa sekolah. Sistem evaluasi yang diterapkan akan memantau capaian hasil berdasarkan indikator keterampilan yang meningkat hingga mencapai persentase sebesar 85,3%. Latar belakang kegiatan ini berasal dari keinginan untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal, serta menjawab tantangan modern dalam memasarkan produk tradisional. Dengan memadukan kreativitas lokal dan teknologi informasi, pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) menjadi sebuah landasan yang penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan kreativitas lokal. Dalam konteks ini, pemberdayaan mitra tidak hanya memperkaya hardskill mereka, seperti kemampuan membuat kerajinan, tetapi juga mengasah softskill seperti kerja tim, komunikasi, dan pemasaran. Melalui kerja sama yang erat dan bimbingan yang tepat, diharapkan bahwa mitra akan mengalami peningkatan holistik dalam berbagai aspek kehidupan mereka.Abstract: This activity aims to fortify the local community's economy through the utilization of the potential of macramé art weaving within the region, which will be expanded through the use of information technology. The proposed method encompasses training in crafting macramé art weaving and the utilization of information technology to market these products online via a website platform. With the existence of this platform, it is anticipated that promotional reach can be broadened, providing a more effective medium to introduce products, ideas, and partner profiles. Additionally, the inclusion of an Online Shop (marketplace) is expected to facilitate products reaching a wider market without geographical limitations. The anticipated impacts of this initiative encompass the creation of new job opportunities, an increase in community income, stimulation of creativity and skills in macramé art weaving, and the involvement of the millennial generation through the fusion of traditional craftsmanship with information technology. This fusion will be promoted through social media channels and workshops that offer modern designs. The implementation of this initiative is supported by collaboration between the government, community, and relevant institutions. Within the framework of this endeavor, partners from diverse sectors of society are engaged, including local groups, housewives, students, and school children. The applied evaluation system will monitor achievement based on skill indicators, with an anticipated improvement rate of up to 85.3%. The background of this activity stems from the desire to preserve and develop local cultural heritage, while addressing modern challenges in marketing traditional products. By merging local creativity and information technology, the empowerment of community partnerships becomes a crucial foundation in sustaining local economy and creativity. In this context, the empowerment of partners not only enriches their hard skills, such as crafting abilities, but also hones soft skills such as teamwork, communication, and marketing. Through close collaboration and appropriate guidance, it is expected that partners will experience holistic growth across various aspects of their lives.
STRATEGI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PEMASARAN PRODUK PENGRAJIN SUTRA CURA' LABBA' Sudirman Sudirman; Darmawati Manda; Rezki Amalia Wahyuni Mustakim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22891

Abstract

Abstrak: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi tantangan pemasaran produk pengrajin sutra Cura' Labba' dengan mengimplementasikan strategi teknologi digital. Tujuan yang ingin ditingkatkan mencakup peningkatan visibilitas online, peningkatan penjualan, edukasi tentang teknologi digital, dan pengembangan kesadaran merek (brand awareness). Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya penetrasi pasar dan keterampilan pemasaran digital di antara pengrajin. Metode pengabdian meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Pelatihan mencakup penggunaan media sosial, situs web, teknik fotografi produk, dan keterampilan digital lainnya. Pengrajin didorong untuk menerapkan teknologi digital dalam pemasaran produk dengan bimbingan teknis. Evaluasi dilakukan untuk menentukan efektivitas strategi. Mitra dalam pengabdian adalah Kelompok Pengrajin Tenun Cura’ Labba’ terdiri dari 12 orang. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam softskill dan hardskill pemasaran digital, serta nilai ekonomis produk. Evaluasi dilakukan melalui survei, observasi, dan analisis data. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau angket kepada target audiens yang relevan, seperti pelanggan potensial, pelanggan yang sudah ada, dan pengrajin sutra Cura' Labba' sendiri. Tujuan survei ini adalah untuk mengumpulkan data dan umpan balik yang berguna guna mengevaluasi efektivitas strategi teknologi digital yang diimplementasikan dalam pengabdian masyarakat. Peningkatan softskill dan hardskill mencapai 30%, dan nilai ekonomis produk meningkat 40% setelah penerapan strategi ini. Pengabdian berhasil meningkatkan efektivitas pemasaran produk pengrajin sutra Cura' Labba' melalui teknologi digital dan pelatihan yang berkelanjutan. Abstract: This community service aims to overcome the challenges of marketing Cura' Labba' silk craftsmen's products by implementing digital technology strategies. Goals to be improved include increasing online visibility, increasing sales, educating about digital technology, and developing brand awareness. The main problem faced is the lack of market penetration and digital marketing skills among artisans. Service methods include socialization, training, application of technology, mentoring and evaluation. Training covers the use of social media, websites, product photography techniques and other digital skills. Craftsmen are encouraged to apply digital technology in product marketing with technical guidance. Evaluation is carried out to determine the effectiveness of the strategy. Partners in service are the Cura' Labba' Weaving Craftsmen Group consisting of 12 people. The results of the service show a significant increase in digital marketing soft skills and hard skills, as well as the economic value of the product. Evaluation is carried out through surveys, observations and data analysis. The survey was carried out by distributing questionnaires to relevant target audiences, such as potential customers, existing customers and the Cura' Labba' silk craftsmen themselves. The purpose of this survey is to collect data and feedback that is useful for evaluating the effectiveness of digital technology strategies implemented in community service. The increase in soft skills and hard skills reached 30%, and the economic value of products increased by 40% after implementing this strategy. Devotion has succeeded in increasing the marketing effectiveness of Cura' Labba' silk craftsmen's products through digital technology and ongoing training.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PETANI KOPI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL YANG BERKELANJUTAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI Rezki Amalia Wahyuni Mustakim; Muh. Fitrah Ramadhan Umar; Sudirman Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24332

Abstract

Abstrak: Komunitas petani kopi Aroma Je'netallasa menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Kurangnya akses dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi hambatan utama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi serta pemasaran produk kopi. Tujuan kegiatan sosialisasi dan pelatihan dalam pengabdian ini adalah untuk meningkatkan softskill dan hardskill mitra, yaitu komunitas petani kopi Aroma Je'netallasa, melalui penerapan teknologi informasi. Peningkatan softskill mencakup kemampuan komunikasi, kerjasama tim, dan manajemen waktu, sementara peningkatan hardskill meliputi penggunaan teknologi informasi untuk produksi dan pemasaran, seperti pembuatan website, penggunaan marketplace, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan digital. Pendekatan pengabdian ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan penerapan teknologi informasi seperti pembuatan website, marketplace, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan pemasaran digital. Selain itu, program ini juga mencakup pendampingan dan evaluasi serta strategi untuk memastikan keberlanjutan program. Mitra dalam pengabdian ini adalah Kelompok Tani Aroma Je’netallasa yang terdiri dari 25 orang petani kopi. Evaluasi dilakukan melalui sistem pemantauan secara berkala yang melibatkan pengukuran dan analisis peningkatan softskill dan hardskill anggota kelompok serta peningkatan nilai ekonomis dari produksi dan pemasaran kopi. Evaluasi ini melibatkan penilaian sebelum dan sesudah pelatihan, survei, wawancara, dan analisis data penjualan, yang menunjukkan peningkatan sebesar 40% dalam softskill, 65% dalam hardskill, dan 75% dalam nilai ekonomis, sehingga program ini terbukti efektif dalam memberdayakan komunitas petani kopi untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi informasi dalam pengabdian ini mampu memberdayakan komunitas petani kopi secara efektif untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.Abstract: The Aroma Je'netallasa coffee farming community faces challenges in improving their economic welfare. Lack of access and use of information technology is the main obstacle in increasing the efficiency and effectiveness of production and marketing of coffee products. The aim of the outreach and training activities in this service is to improve the soft skills and hard skills of partners, namely the Aroma Je'netallasa coffee farmer community, through the application of information technology. Improving soft skills includes communication skills, teamwork and time management, while improving hard skills includes the use of information technology for production and marketing, such as creating websites, using marketplaces, and marketing strategies via social and digital media. This service approach includes socialization, training, and application of information technology such as creating websites, marketplaces, as well as marketing strategies through social media and digital marketing. Apart from that, this program also includes mentoring and evaluation as well as strategies to ensure program sustainability. The partner in this service is the Aroma Je'netallasa Farmers Group which consists of 25 coffee farmers. Evaluation is carried out through a regular monitoring system which involves measuring and analyzing improvements in group members' soft skills and hard skills as well as increasing the economic value of coffee production and marketing. This evaluation involved pre- and post-training assessments, surveys, interviews, and sales data analysis, which showed an increase of 40% in soft skills, 65% in hard skills, and 75% in economic value, so this program was proven to be effective in empowering the coffee farming community to contribute to sustainable local economic development. This shows that the application of information technology in this service is able to effectively empower the coffee farming community to contribute to sustainable local economic development.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PEREKONOMIAN BERBASIS KERAKYATAN Sudirman Sudirman; Syahril Idris
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28226

Abstract

Abstrak: Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi menjadi elemen penting dalam mendorong perekonomian berbasis kerakyatan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Romanglasa yang terdiri dari 1.358 laki-laki dan 1.395 perempuan (total 2.753 orang) melalui penerapan teknologi informasi. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi program yang berkelanjutan, kerangka kegiatan ini, dilibatkan Pengurus BUMDes 7 orang, Perangkat desa 5 Orang dan Masyarakat yang dilibatkan secara langsung 20 orang dengan total mitra dalam kegiatan ini adalah 32 orang. Mitra dalam pengabdian ini adalah Kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola sistem informasi desa atau mendigitalisasi layanan masyarakat. Evaluasi dilakukan melalui survei Pretest 10 soal pilihan ganda untuk mengukur pemahaman awal, Posttest 15 soal pilihan ganda untuk mengukur pemahaman setelah pelatihan. pretest dan postest program untuk mengukur peningkatan soft skill dan hard skill serta dampak ekonomis. Hasil menunjukkan adanya peningkatan soft skill sebesar 85%, hard skill sebesar 70%, dan peningkatan nilai ekonomis sebesar 40% melalui penguasaan teknologi e-commerce dan media sosial untuk pemasaran produk lokal. Program ini terbukti berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi desa dan menjadi model pemberdayaan berbasis teknologi.Abstract: Optimizing the use of information technology is an important element in driving a people-based economy. This service aims to empower the Romanglasa Village community consisting of 1,358 men and 1,395 women (a total of 2,753 people) through the application of information technology. The methods used include socialization, training, application of technology, mentoring, and ongoing program evaluation, the framework of this activity, involving 7 BUMDes Management, 5 Village Apparatus and 20 people directly involved in the community with a total of 32 partners in this activity. Partners in this service are Cooperation with Village-Owned Enterprises (BUMDes) to manage village information systems or digitize public services. Evaluation is carried out through a Pretest survey of 10 multiple choice questions to measure initial understanding, Posttest 15 multiple choice questions to measure understanding after training. Pretest and posttest programs to measure improvements in soft skills and hard skills as well as economic impacts. The results show an increase in soft skills by 85%, hard skills by 70%, and an increase in economic value by 40% through mastery of e-commerce technology and social media for marketing local products. This program has been proven to contribute to the sustainability of the village economy and become a model of technology-based empowerment.
INTEGRASI RUMAH PANGGUNG DENGAN TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN SEBAGAI SOLUSI PENYIMPANAN HASIL PANEN UNTUK SWASEMBADA PANGAN Pananrangi, Andi Rasyid; Maulana, Zulkifli; Fauzan, Arief; Sudirman, Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32153

Abstract

Abstrak: Program pengabdian ini merespons permasalahan kelompok tani Bulurinring, yang terdiri dari 11 anggota, terkait kurangnya fasilitas penyimpanan hasil panen yang efisien dan ramah lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas kelompok tani melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam pengembangan rumah panggung tradisional Suku Makassar yang terintegrasi dengan teknologi energi terbarukan sebagai solusi penyimpanan hasil panen yang berkelanjutan. Rumah panggung ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat petani di kebun, tetapi juga sebagai gudang hasil panen yang dilengkapi teknologi modern. Desain rumah mengadopsi nilai-nilai lokal dan kearifan budaya setempat, diperkuat dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan algoritma kecerdasan buatan berbasis Convolutional Neural Network (CNN) untuk memantau kondisi panen secara real-time. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi, dan perencanaan keberlanjutan. Evaluasi dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner pre-post. Hasil menunjukkan peningkatan softskill 70%, hardskill 60%, serta peningkatan nilai ekonomis sebesar 40%. Program ini meningkatkan kemandirian petani dan berpotensi untuk direplikasi di wilayah lain.Abstract: This community service program responds to the problems of the Bulurinring farmer group, which consists of 11 members, related to the lack of efficient and environmentally friendly harvest storage facilities. The purpose of this activity is to increase the capacity of farmer groups through socialization, training, and mentoring in the development of traditional Makassar tribe stilt houses integrated with renewable energy technology as a solution for sustainable harvest storage. This stilt house not only functions as a resting place for farmers in the garden, but also as a harvest warehouse equipped with modern technology. The design of the house adopts local values and local cultural wisdom, strengthened by Internet of Things (IoT) technology and artificial intelligence algorithms based on Convolutional Neural Network (CNN) to monitor harvest conditions in real-time. The activity methods include socialization, training, technology application, mentoring, evaluation, and sustainability planning. Evaluation is carried out through observation, interviews, and pre-post questionnaires. The results show a 70% increase in soft skills, 60% in hard skills, and a 40% increase in economic value. This program increases farmer independence and has the potential to be replicated in other areas.