Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDEKATAN KOMUNIKATIF INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA DINI Detty Noviyanti; Ai Sutini; Kurniawati -
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.006 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10550

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya masalah bahasa khususnya kosa kata. Masalah tersebut yakni kurang mampu mengkomunikasikan apa yang dilihat, dirasa dan didengar, kurang mampu mengekspresikan perasaan dengan menggunakan kata-kata. Subjek penelitian sebanyak 15 anak, yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Tujuan penelitian tersebut adalah (1) untuk meningkatkan pemerolehan kosakata pada anak usia dini dengan menggunakan pendekatan komunikatif interaktif, (2) untuk mengetahui hasil penggunaan pendekatan komunikatif interaktif dalam meningkatkan pemerolehan kosakata pada anak usia dini. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu bercerita, bercakap- cakap, menceritakan gambar, melihat video pembelajaran, bermain peran dan permainan yang didalamnya terjadi proses interaksi, peserta dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peneliti. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Elliot, yakni terdiri dari 3 siklus dan 9 tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa teknik yakni observasi guru, observasi anak, wawancara anak, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian melalui pendekatan komunikatif interaktif dapat meningkatkan kosakata pada anak, hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh. Hasil penelitian ini yaitu pada siklus 1 rata-rata kelas sebesar 1,66, siklus 2 rata-rata kelas meningkat menjadi 2,12 dan pada siklus 3 rata-rata kelas meningkat menjadi 3. Diharapkan semua pihak sadar pentingnya pencapaian kemampuan bahasa pada anak, karena dengan optimalnya perkembangan bahasa pada anak, maka aspek perkembangan lainnya pun berkembang secara optimal pula.Kata Kunci : Kosakata, Pendekatan Komunikatif Interaktif, Anak Usia Dini 
PENGARUH METODE MUSIKALISASI BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK Yusan Maulani; Ai Sutini; Dudung Priatna
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.66 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10556

Abstract

Konsep bilangan merupakan salah satu konsep dalam matematika dan merupakan suatu pondasi bagi anak usia dini untuk memahami konsep matematika pada tahap pendidikan selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang mengikuti pembelajaran metode musikalisasi bercerita. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain kuasi ekperimen nonequivalent control group design. Pada penelitian ini diambil dua sampel penelitian yaitu kelas A (kelompok eksperimen) dan kelas A (kelas kontrol) di TK Al-Inayah dan TK Permata Bunda. Proses penelitian ini yaitu memberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberikan treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal anak sebelum diberikan treatment. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis data kuantitatif terhadap uji gain ternormalisasi dari kelompok eskperimen dan kelompok kontrol mampu menujukkan peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak sebesar 0,78 dan 0,49 dengan interpretasi tinggi dan sedang. Analisis data kualitatif yaitu lembar observasi dengan mendeskripsikan hasil dari data yang didapat. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan: 1) Terdapat peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan metode musikalisasi bercerita; 2) Terdapat peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan metode konvensional (metode bermain); 3) Peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang memperoleh pembelajaran menggunakan metode musikalisasi bercerita lebih baik daripada anak yang memperoleh metode konvensional (metode bermain). Kata Kunci : konsep bilangan, musikalisasi bercerita. 
UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE PROVEK Dl KELAS B RA AL-KHOERIVAH KECAMATAN BANVURESMI KABUPATEN GARUT Manik Miranti; Ai Sutini; Tin Rustini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.796 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10530

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sikap sosial yang baik di kelas B RA Al-Khoeriyah. Perkembangan sosial merapakan proses pembentukan pribadi seorang manusia yang sesuai dengan perilaku dan tuntutan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di RA Al-Khoeriyah Kelas B yang terdiri dari 24 siswa yaitu 13 laki-laki dan 11 perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode proyek dan untuk meningkatkan perkembangan sosial anak dengan menggunakan metode proyek. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Model penelitian yang digunakan adalah model Elliot yang terdiri dari tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga tindakan. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode proyek dilakukan dengan menggunakan 9 kegiatan yang berbeda-beda, anak melaksanakan kegiatan dengan cukup baik walaupun ada beberapa anak yang masih rewel dan melakukan hal yang kurang baik tetapi guru dapat mendekati, memberi pengertian dan perhatian, dan membuat anak kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hasil penelitian yang diperoleh dari instrumen penelitian yang kemudian diolah menjadi data kuantitatif dan kualitatif. Berikut persentase hasil penelitian untuk indikator mampu bekerja sama, mampu bersikap sopan, dan mampu tolong menolong. Pada siklus 1, anak mendapatkan 98,48%, 90,30%, dan 96,67%. Pada siklus 2, anak mendapatkan 57,94%, 50,11%, dan 66,13%. Pada siklus 3, anak mendapatkan 87,26%, 75,24%, dan 96,67%. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diperoleh hasil penelitian bahwa metode proyek dapat mengembangkan perkembangan sosial anak usia dini, hal ini dapat dilihat dari nilai presentase siklus 1 sampai siklus 3 yang mengalami kenaikan yang signifikan.Kata kunci: Anak Usia Dini, Perkembangan Sosial, Metode Proyek
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Desi Rahayu; Solihin Ichas Hamid; Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.406 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10527

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah keterampilan sosial yang dialami oleh anak kelompok B1 TK Alam Nusantara Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, yakni kurangnya dalam berinteraksi dan bersikap kerjasama saat melakukan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Hal ini disebabkan karena kurangnya guru dalam melakukan pembiasaan, rangsangan dan stimulus kepada anak yang didalam pembelajarannya mengandung unsur meningkatkan keterampilan sosial anak, serta kurangnya kreativitas dalam menggunakan media dan metode pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui gambaran tentang keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional, (2) untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial anak usia dini setelah mengikuti permainan tradisional. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Elliot dengan tiga siklus dan setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan dengan teknik pengumpulan data berupa penilaian proses, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa hasil keterampilan sosial anak melalui permainan tradisional mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Pada siklus 1 indikator 1 dengan persentase 12,53%, indikator 2 dengan persentase 19,93%, dan indikator 3 dengan persentase 19,93%. Pada siklus 2 indikator 1 dengan persentase 19,39%, indikator 2 dengan persenatse 32,42%, dan indikator 3 dengan persentase 26,06%. Selanjutnya pada siklus 3 indikator 1 dengan persentase 54,74%, indikator 2 dengan persentase 49,78%, dan indikator 3 dengan persentasi 60,25%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.Kata Kunci: Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Permainan Tradisional
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BONEKA JARI Rosalia Indah Sari; Solihin Ichas Hamid; Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.581 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i1.10543

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya kemampuan anak dalam bersosialisasi, melakukan interaksi serta berkerjasama dengan teman-temannya. Hal ini disebabkan kerena kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran masih belum optimal, dan kurang dalam memberikan rangsangan dan stimulus kepada anak untuk melakukan kegiatan sosial dengan teman- temannya. Penggunaaan media boneka jari merupakan salah satu media yang dapat meningkatkan perkembangan sosial dan memungkinkan anak untuk lebih banyak berinteraksi, bekeija sama, saling membantu dan lebih efektif dalam melakukan interaksi sesuai dengan daya imajinasi anak. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui proses pembelajaran keterampilan sosial anak usia dini melalui media boneka jari di kelompok A (2) untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial anak usia dini melalui media boneka jari di kelompok A. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Elliot dengan tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan dengan teknik pengumpulan data berupa penilaian proses, observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui dalam indikator 1 siklus I dengan persentase 7.58%, siklus II dengan persentase 33.33% dan siklus III meningkat dengan persentase 63.64%. Selanjutnya pada indikator 2 siklus I dengan persentase 4.54%, siklus II dengan persentase 36.36%, siklus III dengan persentase 65.15%. Selanjutnya pada indikator 3 pada siklus I dengan persentase 0,00%, siklus II dengan persentase 27.27%, dan pada siklus III meningkat dengan persentase 66.67%. Adapun saran yang peneliti ajukan untuk penelitian selanjutnya adalah mengangkat permasalahan yang terjadi dengan menggunakan metode, strategi, dan media yang berbeda sehingga dapat memberikan masukan dan temuan yang baru.Kata kunci: Keterampilan Sosial, Media, dan Boneka Jari