Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Desi Rahayu; Solihin Ichas Hamid; Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.406 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10527

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah keterampilan sosial yang dialami oleh anak kelompok B1 TK Alam Nusantara Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, yakni kurangnya dalam berinteraksi dan bersikap kerjasama saat melakukan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Hal ini disebabkan karena kurangnya guru dalam melakukan pembiasaan, rangsangan dan stimulus kepada anak yang didalam pembelajarannya mengandung unsur meningkatkan keterampilan sosial anak, serta kurangnya kreativitas dalam menggunakan media dan metode pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui gambaran tentang keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional, (2) untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial anak usia dini setelah mengikuti permainan tradisional. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Elliot dengan tiga siklus dan setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan dengan teknik pengumpulan data berupa penilaian proses, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa hasil keterampilan sosial anak melalui permainan tradisional mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Pada siklus 1 indikator 1 dengan persentase 12,53%, indikator 2 dengan persentase 19,93%, dan indikator 3 dengan persentase 19,93%. Pada siklus 2 indikator 1 dengan persentase 19,39%, indikator 2 dengan persenatse 32,42%, dan indikator 3 dengan persentase 26,06%. Selanjutnya pada siklus 3 indikator 1 dengan persentase 54,74%, indikator 2 dengan persentase 49,78%, dan indikator 3 dengan persentasi 60,25%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.Kata Kunci: Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Permainan Tradisional
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BONEKA JARI Rosalia Indah Sari; Solihin Ichas Hamid; Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.581 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i1.10543

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya kemampuan anak dalam bersosialisasi, melakukan interaksi serta berkerjasama dengan teman-temannya. Hal ini disebabkan kerena kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran masih belum optimal, dan kurang dalam memberikan rangsangan dan stimulus kepada anak untuk melakukan kegiatan sosial dengan teman- temannya. Penggunaaan media boneka jari merupakan salah satu media yang dapat meningkatkan perkembangan sosial dan memungkinkan anak untuk lebih banyak berinteraksi, bekeija sama, saling membantu dan lebih efektif dalam melakukan interaksi sesuai dengan daya imajinasi anak. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui proses pembelajaran keterampilan sosial anak usia dini melalui media boneka jari di kelompok A (2) untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial anak usia dini melalui media boneka jari di kelompok A. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Elliot dengan tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan dengan teknik pengumpulan data berupa penilaian proses, observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui dalam indikator 1 siklus I dengan persentase 7.58%, siklus II dengan persentase 33.33% dan siklus III meningkat dengan persentase 63.64%. Selanjutnya pada indikator 2 siklus I dengan persentase 4.54%, siklus II dengan persentase 36.36%, siklus III dengan persentase 65.15%. Selanjutnya pada indikator 3 pada siklus I dengan persentase 0,00%, siklus II dengan persentase 27.27%, dan pada siklus III meningkat dengan persentase 66.67%. Adapun saran yang peneliti ajukan untuk penelitian selanjutnya adalah mengangkat permasalahan yang terjadi dengan menggunakan metode, strategi, dan media yang berbeda sehingga dapat memberikan masukan dan temuan yang baru.Kata kunci: Keterampilan Sosial, Media, dan Boneka Jari
STUDI DAMPAK TAVANGAN TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK Novita Astarini; Solihin Ichas Hamid; Tin Rustini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.698 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10554

Abstract

Studi ini merupakan studi yang dilakukan berkenaan dengan dampak tayangan televisi sinetron terhadap perkembangan perilaku sosial anak usia 5 tahun di Perumahan Pondok Padalarang Indah Blok B3 No 28 RT 05 RW 22. Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan temuan peneliti mengenai perilaku sosial anak yang memiliki perilaku sosial kurang sesuai dengan tahap perkembangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perilaku sosial anak, kebiasaan anak dalam menonton televisi, peran orangtua dalam mendampingi anak menonton televisi dan dampak dari tayangan televisi sinetron terhadap perilaku sosial anak. Penelitian ini dilakukan dalam upaya mengungkap bahwa tayangan televisi sinetron saat ini memiliki kontribusi besar dalam mempengaruhi perilaku sosial anak terutama terhadap perilaku sosial anak berupa imitasi yang merupakan awal dari perilaku sosial anak, perilaku sosial anak terhadap teman sebaya dan perilaku sosial anak terhadap orang dewasa yang ada di sekitar anak.Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dimana peneliti menjadi instrumen utama dalam melakukan penelitian, dengan cara analisis terperinci berdasarkan catatan lapangan, hasil dari observasi, dokumentasi serta melakukan wawancara mendalam, dengan sampel satu orang anak perempuan berusia 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tayangan televisi sinetron memberikan dampak terhadap perkembangan perilaku sosial anak. Berdasarkan teori Walter Lippman Powerfull Effect mengungkapkan bahwa media masa termasuk televisi memiliki pengaruh yang besar serta mendalam bagi seseorang, dimana media mampu mempengaruhi manusia dan memberikan suntikan berupa ide, informasi bahkan propaganda untuk melakukan sesuatu, dalam konteks anak, propoganda adalah sebuah dorongan untuk anak mengikuti aksi- aksi yang ada dalam televisi. Dampak yang diakibatkan oleh tayangan televisi sinetron tersebut mempengaruhi perilaku sosial anak terutama pada pola perilaku sosial anak terhadap teman sebaya dan orang dewasa, yaitu perilaku anak melebihi perilaku usia anak 5 tahun, hal ini disebabkan oleh perilaku imitasi anak saat menonton televisi.Kata kunci Tayangan Televisi Sinetron, Perilaku Sosial Anak Usia 5 Tahun