Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Alat Pembaca Gerakan Lengan Menggunkan Accelerometer Dan Gyroscope Untuk Menggerakan Robot Lengan Ahmad S S Zambarkah; Nur Sultan Salahuddin; Sri Poernomo Sari
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI Vol 16, No 3 (2017): Desember
Publisher : STMIK JAKARTA STI&K

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padazamansekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat terutama perkembangan robot dan alat-alat yang bersifat otomatis yang memudahkan pekerjaan manusia diberbagai bidang seperti militer, perkantoran, pabrik, medis hingga hiburan. Banyak inovasi di teknologi robot dengan tujuan memudahkan pekerjaan manusia, seperti semakin banyak pemakaian robot-robot lengan dipabrik, rumah sakit, militer, dan lain-lain. Disini penulis membuat alat pengendali lengan robot oleh gerakan alam ilengan manusia yang dimana datanya diperoleh dari pembacaan accelerometer dan gyroscope. Alat ini terdiri dari alat yang terpasang pada lengan manusia atau user dan alat untuk penggerak servo yang terpasang dilengan robot. Kedua alat ini berkomunikasi menggunakan media bluetooth yang diproses masing-masing oleh arduino pro mini dan arduino nano. Pada akhirnya, diharapkan alat ini dapat menjadi solusi untuk masalah pada pekerjaan manusia yang berbahaya seperti pekerjaan untuk mematikan bom, pencampuran reaksi kimia berbahaya bahkan untuk mengangkat benda-benda yang berat
Pemanfaatan Energi Panas pada Mesin Pengkondisian Udara 2 PK Sebagai Media Pemanas Air Mandi Frederikus Konrad; Sigit Pradana; Sri Poernomo Sari
JURNAL MECHANICAL Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v6.i1.201503

Abstract

Pengkondisian udara yang biasa disebut dengan Air Conditioner (AC) merupakan salah satu jenis mesin pendingin yang banyak digunakan masyarakat, hampir ada disetiap rumah dan terbuang percuma energi panasnya kelingkungan sekitar dari perangkat outdoor unit. Besarnya energi panas yang dibuang kelingkungan berasal dari panas yang diserap oleh evaporator atau indoor unit terhadap ruangan yang didinginkan serta ditambah energi panas hasil kerja kompressor. Energi panas tersebut dapat dimanfaatkan kembali. Bentuk pemanfaatan energi panas yang terbuang adalah dengan menambah pipa yang berasal dari kompressor menuju kondensor untuk memanaskan air. Proses kerja mesin AC adalah siklus tertutup dari kompressor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator dimana media pendingin akan bekerja secara terus menerus selama AC tersebut dinyalakan. Penambahan pipa guna memanaskan air untuk keperluan mandi. Hasil pengujian dari AC yang menggunakan pemanas air adalahkenaikan daya aktual yaitu sebesar dari 1,357 Kw menjadi 1,447 Kw. Kalor yang dibuang kondensor terjadi penurunan dari 154,546 kJ/kg menjadi 152,137 kJ/kg. Temperatur yang dihasilkan dari tangki air berkapasitas 20 literadalah 63,0 OC dalam waktu 120 menit.Kata kunci : AC, energi panas dan pemanas air
Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan sebagai sumber energi listrik alternatif Sri Poernomo Sari; Trivani Achirudin; Irdiyansyah Irdiyansyah
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.554 KB)

Abstract

Abstrak:Cadangan minyak bumi semakin menipis seiring dengan peningkatan konsumsi sumber energi fosil. Sumber energi listrikalternatif yang baru sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Penggunaan peralatan pendingin ruangan (AirConditioning) yang semakin meningkat akan menimbulkan dampak pemanasan global. Panas yang dikeluarkan oleh kondensorpendingin ruangan akan terbuang dan bersatu dengan udara lepas tetapi belum dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalahmenganalisis daya yang dihasilkan oleh kalor buang kondensor pendingin ruangan untuk dikonversikan menjadi energi listrikdengan bantuan generator termoelektrik (TEG). Energi kalor dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan generatortermoelektrik. Pendingin ruangan kapasitas 1 HP (0.747KW). Ducting dari bahan plat aluminium dibentuk silinder dengandiameter 355 mm, panjang 100 mm, ketebalan 1.2 mm digunakan untuk menyalurkan udara panas dari kondensor. Penampungkalor buang kondensor dari bahan plat aluminium dengan konduktivitas termal 205 J/s.m.°C dan tembaga 385 J/s.m. °C.dihubungkan dengan menempelkan sisi panas generator termoelektrik sedangkan heatsink dan fan dipasang untuk bagian sisidingin termoelektrik. Pengujian pertama dilakukan dengan ducting tanpa insulasi, kedua menggunakan insulasi dari bahanglasswool dengan ketebalan 2 mm dan 12 mm. Pengujian pada ducting tanpa insulasi dan dengan insulasi untuk penampungplat aluminium dihasilkan temperatur kalor buang 35°C. Plat tembaga dihasilkan temperatur 35°C tanpa insulasi, 38°C insulasi 2mm dan 38.9°C untuk insulasi 12 mm. Daya maksimal untuk bahan aluminium dan tembaga adalah 0.0192 dan 0.0216 Watt.Kemudian pada ducting dengan insulasi glasswool 2 mm dihasilkan daya maksimal 0.0248 dan 0.0242 Watt. Pada ductingdengan insulasi glasswool 12 mm dihasilkan daya maksimal 0.0390 dan 0.0330 Watt. Temperatur kalor buang dari bahanalumunium lebih rendah daripada tembaga. Semakin tebal bahan insulasi peredam panas semakin besar daya yang dihasilkan.Daya yang dihasilkan dari kalor buang dengan bahan aluminium lebih besar daripada tembaga.Kata Kunci : Pendingin Ruangan, Kondensor, Kalor, Energi Listrik, Generator TermoelektrikAbstract:Dwindling petroleum reserves in line with the increase in the consumption of fossil energy sources. Source of electrical energybadly needed new alternative to overcome it. The use of air-conditioning equipment (Air Conditioning) to growing impacts ofglobal warming. Heat released by the condenser air conditioner will be wasted and unite with the air separated but not yetutilized. The purpose of this study was to analyze the power generated by the air conditioning condenser waste heat to beconverted into electrical energy with the aid of a thermoelectric generator (TEG). Heat energy is converted into electrical energywith the aid of a thermoelectric generator. Air conditioning capacity of 1 HP (0.747KW). Ducting of the aluminum plate materialshaped cylinder with a diameter of 355 mm, length 100 mm, thickness of 1.2 mm was used to channel hot air from thecondenser. Container condenser waste heat from the aluminum plate material with a thermal conductivity of 205 J / B.C. ° C andcopper 385 J / s.m. ° C. connected by gluing the hot side of the thermoelectric generator while the heatsink and fan mounted tothe side of the thermoelectric cooler. First test was done with ducting without insulation, the use of materials glasswool insulationwith a thickness of 2 mm and 12 mm. Tests on ducting without insulation and insulation for the container with aluminum plateproduced waste heat temperature 35 ° C. Resulting copper plate temperature of 35 ° C without insulation, 38 ° C insulation 2 mmand 38.9 ° C for 12 mm insulation. Maximum power for aluminum and copper are 0.0192 and 0.0216 Watt. Then in glasswoolinsulation ducting with 2 mm maximum power generated 0.0248 and 0.0242 Watt. In ducting with 12 mm glasswool insulationmaximum power generated 0.0390 and 0.0330 Watt. The temperature of the exhaust heat of aluminum is lower than that ofcopper. The thicker the heat-absorbing insulation material greater the power generated. The power generated from waste heat tothe aluminum material is greater than that of copper.Keywords: Air Conditioning, Condensers, Heat, Electrical Energy, Thermoelectric Generator
Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin Ryanuargo .; Syaiful Anwar; Sri Poernomo Sari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 4 (2013)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.04 KB) | DOI: 10.17529/jre.v10i4.1108

Abstract

In daily life, it is often found that office buildings and shopping centers use air conditioning system (AC Central) for room cooling. The refrigerant in the cooling system releases the heat into the air with the help of the motor fan. In order to release the heat faster, the condenser pipe winding is designed and equipped with fins. The heat released from the condenser will be discharged to the air. This will lead to global warming if large numbers of air conditioning system are used. In this case, thermoelectric technology is a main alternative solution that can be implemented. Thermoelectric converts heat energy directly into electrical energy. Therefore, in this paper, we design a simple power system by utilizing waste heat energy from a condensor based on thermoelectric method. Based on the result of the experiment, an average temperature of 34°C results in voltage of 3.14 Volts and power of 0.16 Watts.
Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin Ryanuargo .; Syaiful Anwar; Sri Poernomo Sari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 4 (2013)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v10i4.1108

Abstract

In daily life, it is often found that office buildings and shopping centers use air conditioning system (AC Central) for room cooling. The refrigerant in the cooling system releases the heat into the air with the help of the motor fan. In order to release the heat faster, the condenser pipe winding is designed and equipped with fins. The heat released from the condenser will be discharged to the air. This will lead to global warming if large numbers of air conditioning system are used. In this case, thermoelectric technology is a main alternative solution that can be implemented. Thermoelectric converts heat energy directly into electrical energy. Therefore, in this paper, we design a simple power system by utilizing waste heat energy from a condensor based on thermoelectric method. Based on the result of the experiment, an average temperature of 34°C results in voltage of 3.14 Volts and power of 0.16 Watts.