Yurida Olviani, Yurida
Fak. Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Univ. Muhammadiyah Banjarmasin

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Nilai Kadar Asam Urat Pada Lansia Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tiram Meilianty, Sherly; Linda, Linda; Suwandewi, Alit; Olviani, Yurida
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i9.20848

Abstract

ABSTRACT  Gout arthritis, a degenerative disease stemming from improper purine metabolism, is marked by elevated uric acid levels. An individual's physical capacity and general health are significantly affected by their diet.  The likelihood of gout increases with the use of foods high in purines.  An imbalanced diet increases the risk of gout.  Physical exercise refers to any physical movement that leads to heightened energy consumption.  Blood uric acid levels are affected by physical exercise.  Inadequate physical activity will elevate lactic acid levels, which in turn influences uric acid concentrations.  This research aimed to ascertain the correlation between food and physical activity and uric acid levels in older individuals with gout arthritis within the Teluk Tiram Health Center jurisdiction.  The study used a correlation analysis model using a cross-sectional approach and quantitative methods.  The study's population included 62 individuals, selected using purposive sampling, resulting in 45 responses.  Data were collected through questionnaires and uric acid level examination results, analyzed using the Spearman rank test, yielding a p-value of 0.000 (p < 0.05). This indicates a significant relationship between diet and physical activity and uric acid levels in elderly patients with gout arthritis in the Teluk Tiram Health Center jurisdiction.  Health staff at the health center are advised to conduct health education sessions on proper nutrition for senior individuals with gout arthritis, as well as on the need of physical exercise to preserve health. Keywords: Gout, Diet, Physical activity, Elderly, Gout arthritis  ABSTRAK Gout arthritis, suatu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme purin, ditandai dengan peningkatan kadar asam urat. Kemampuan fisik dan kesehatan umum seseorang sangat dipengaruhi oleh pola makan. Risiko gout meningkat dengan konsumsi makanan tinggi purin. Pola makan yang tidak seimbang meningkatkan risiko gout. Aktivitas fisik merujuk pada gerakan fisik apa pun yang menyebabkan peningkatan konsumsi energi. Kadar asam urat dalam darah dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik akan meningkatkan kadar asam laktat, yang pada gilirannya mempengaruhi konsentrasi asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara pola makan, aktivitas fisik, dan kadar asam urat pada individu lanjut usia dengan gout arthritis di wilayah pelayanan Pusat Kesehatan Teluk Tiram. Penelitian ini menggunakan model analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional dan metode kuantitatif. Populasi penelitian terdiri dari 62 individu, dipilih melalui purposive sampling, dengan 45 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan hasil pemeriksaan kadar asam urat, dianalisis menggunakan uji Spearman, dengan nilai p 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar asam urat pada pasien lanjut usia dengan artritis gout di wilayah kerja puskesmasTeluk Tiram. Tenaga kesehatan di pusat kesehatan dianjurkan untuk mengadakan sesi pendidikan kesehatan mengenai pola makan yang tepat bagi lansia dengan artritis gout, serta pentingnya aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. Kata Kunci: Asam Urat, Pola Makan, Aktivitas Fisik, Lansia, Gout Arthritis 
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Chronic Kidney Disease yang Menjalani Hemodialisis Hadrianti, Dessy; Suroto, Suroto; Olviani, Yurida; Saherna, Jenny; Rizkiah, Nova
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.20789

Abstract

ABSTRACT Chronic Kidney Disease (CKD) continues to show a rising prevalence both globally and in Indonesia, with many patients requiring hemodialysis as a primary treatment. However, the dependency on long-term therapy and the need for lifestyle adjustments often lead to psychological stress, particularly anxiety. Benson relaxation therapy, a non-pharmacological method involving deep breathing and spiritual focus, has been recognized as a potential strategy for alleviating anxiety symptoms.This study aimed to evaluate the effectiveness of Benson relaxation therapy in reducing anxiety levels among CKD patients undergoing hemodialysis at Ulin Hospital, Banjarmasin. A pre-experimental one-group pretest-posttest design was employed. The population consisted of 431 patients from the hospital’s hemodialysis unit, and 30 respondents were selected using purposive sampling. Anxiety levels were measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).Prior to the intervention, most participants experienced moderate to severe anxiety, with 12 patients (40.0%) in each category. Post-intervention results revealed that 22 patients (73.3%) no longer experienced anxiety, while 4 patients (13.3%) remained in the mild to moderate categories. Statistical analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test showed a significant difference between pretest and posttest anxiety scores (Z = -4.789, p = 0.000; p < 0.05).These findings indicate that Benson relaxation therapy is effective in reducing anxiety among CKD patients undergoing hemodialysis and may serve as a supportive, non-pharmacological intervention in clinical practice. Keywords: Chronic Kidney Failure, Hermodialisis, Benson Relaxation Therapy.  ABSTRAK Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang menunjukan peningkatan kasus di Indonesia maupun dunia, dengan banyak pasien yang memerlukan terapi hemodialisis sebagai terapi utama, namun prosedur ini sering menimbulkan tekanan kecemasan dan psikologis akibat perubahan gaya hidup serta ketergantungan jangka panjang. Salah satu pendekatan non-farmakologis yang dapat mengurangi kecemasan adalah terapi relaksasi Benson, yaitu teknik pernapasan dalam yang dipadukan dengan elemen spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas terapi benson terhadap tingkat kecemasan pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisis di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Experimental dengan pendekatan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam studi ini mencakup seluruh pasien di ruang Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin dengan junlah 431 pasien pada bulan terakhir, sampel terdiri dari 30 responden yang dipilih melalui metode Teknik Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil pengukuran awal sebagian besar pasien Chronic Kidney Disease sebelum terapi Benson mengalami kecemasan dalam kategori sedang dan berat, masing-masing sebanyak 12 orang (40,0%). Sedangkan, tingkat kecemasan mayoritas pasien sesudah terapi Benson mengalami, yaitu 22 orang (73,3%), tidak lagi mengalami kecemasan, sementara masing masing 4 pasien (13,3%) mengalami kecemasan dalam kategori ringan dan sedang. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan nilai Z = - 4,789 dan p = 0,000 ( p < 0,05 ), analisis hasil menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi, yang menegaskan bahwa terapi relaksasi benson berkontribusi positif dalam mengurangi kecemasan pada pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialysis di RSUD Ulin Banjarmasin. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Terapi Relaksasi Benson
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Perawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak di Poliknik Mata Rumah Sakit Islam Banjarmasin Maulidah, Siti; Olviani, Yurida; Suroto, Suroto; Damayanti, Eka
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.21393

Abstract

ABSTRACT Cataract is one of the leading causes of blindness in Indonesia. Cataract surgery is an effective solution to restore visual function; however, the success of the surgery is not solely determined by the medical procedure, but also by the patient's adherence to postoperative care. One of the key factors influencing adherence is family support. This study aims to examine the relationship between family support and adherence to postoperative care among cataract surgery patients at the Eye Clinic of the Islamic Hospital in Banjarmasin. This research employed a quantitative method with a cross-sectional approach. The sample consisted of 56 respondents selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire measuring two variables: family support and care adherence. The data were analyzed using the Spearman rank correlation test. The findings revealed that most respondents received good family support and demonstrated a high level of adherence to postoperative care. The study concludes that there is a significant relationship between family support and adherence to postoperative care (p = 0.001 < 0.05). Family support plays an important role in enhancing patient adherence during the postoperative recovery period. Healthcare professionals are encouraged to involve family members in patient education to optimize the recovery process. Keywords: Family Support, Cataract, Adherence, Care, Postoperative  ABSTRAK Katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia. Operasi katarak menjadi solusi yang efektif untuk mengembalikan fungsi penglihatan, namun keberhasilan operasi tidak hanya ditentukan oleh prosedur medis, melainkan juga oleh kepatuhan pasien dalam menjalani perawatan pasca operasi. Salah satu faktor penting yang memengaruhi kepatuhan tersebut adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan pada pasien post operasi katarak di Poliklinik Mata Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 56 responden yang diambil melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari dua variabel: dukungan keluarga dan kepatuhan perawatan. Data dianalisis menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan keluarga dalam kategori baik dan tingkat kepatuhan dalam perawatan juga tergolong tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan (p = 0,001 < 0,05). Dukungan keluarga berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap perawatan pascaoperasi. Diharapkan tenaga kesehatan dapat melibatkan keluarga dalam proses edukasi agar proses pemulihan pasien berjalan optimal. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Katarak, Kepatuhan, Perawatan, Post-  Operasi