Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Keterlambatan Penyelesaian C-check: Delay Maintenance Martina, Ayu; Suwondo, Edy; Yuniarti, Endah
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v8i1.76

Abstract

PT XYZ is one of the air transportation companies in Indonesia that experienced delays in completing C-check maintenance based on a predetermined schedule. The TAT (Turn Around Time) indicator is used to measure the performance in completing the maintenance at PT XYZ. This research aims to determine the factors that cause maintenance delays on the B737NG aircraft and minimize TAT delays. This research uses fishbone diagrams and Pareto diagrams to find the root causes. There are three main factors that cause the delays, namely due to lack of manpower, the process of waiting for material supply, and the length of time to process the findings. In order to strengthen the analysis, this research uses the Define Measure Analyze Improve Control (DMAIC) method with the support of FMEA to develop a table for the RPN values or risk priority scale. The calculation results show that the highest RPN value is not paying attention on the ratio of work to manpower, which gives an RPN value of 216. Then a solution is recommended to reduce the RPN value to become value 168 where the aim is to reduce the TAT delay in completing the C-check maintenance of PT XYZ’s Boeing 737NG aircraft.
Optimasi Kapasitas Aircraft Parking dengan Menggunakan Metode Kombinasi No-Fit Polygon Larasati, Geraldina Dyah Ayu; Suwondo, Edy
Mesin Vol 30 No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/MESIN.2025.30.2.3

Abstract

Optimasi kapasitas area parkir diperlukan untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang, mencegah blocking pada taxiway yang mengganggu operasional MRO, dan mengurangi resiko terjadinya tabrakan antar wingtip pada saat terjadi kepadatan di area parkir. Namun, penerapan metode No-Fit Polygon (NFP) yang dikembangkan pada penelitian sebelumnya masih menghasilkan pola parkir pesawat yang saling tumpang tindih dan kurang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan metode kombinasi No-Fit Polygon untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini diawali dengan membuat model grafis pesawat dan membuat NFP antara 2 pesawat menggunakan persamaan geometri berdasarkan data geometri pesawat. NFP yang dihasilkan kemudian dikombinasikan dan kapasitas area parkir dioptimalkan menggunakan Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan pemrograman Python berdasarkan geometri area parkir pesawat yang digunakan. Hasil optimasi menunjukkan pesawat dengan luas yang lebih kecil dapat ditempatkan dengan jumlah lebih banyak dibandingkan dengan pesawat dengan luas yang lebih besar, sehingga kapasitas area parkir meningkat sebanyak 3.75% dari 8 menjadi 11 pesawat tanpa safety margin. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode kombinasi NFP dapat digunakan untuk memaksimalkan pemanfaatan area parkir tanpa terjadi tumpang tindih meskipun tanpa penambahan safety margin.
PENGEMBANGAN SISTEM AILERON PESAWAT TERBANG BERBASIS ELEKTROMEKANIK susilo, bangkit; Suwondo, Edy; Mulyanto, Taufiq
Mesin Vol 30 No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/MESIN.2024.30.1.2

Abstract

More Electric Aircraft (MEA) dan Zero Emission Aircraft (ZEA) adalah masa depan pengembangan pesawat terbang, hingga saat ini MEA dan ZEA belum mendapat sertifikasi tipe dari regulator kelaikan udara. Berdasarkan kondisi tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan studi terkait penggunaan sistem elektromekanik pada  kendali aileron pesawat terbang. Penelitian ini  dimulai dengan memilih pesawat yang memenuhi regulasi Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 23, yang kemudian sistem kendali aileron pesawat yang ada diganti dengan sistem berbasis elektromekanikal. Proses ini mencakup analisis kehandalan sistem menggunakan Fault Tree Analysis FTA. Kemudian analisis daya dan berat dilakukan untuk memastikan sistem yang baru dapat diterapkan. Pada akhir studi ini, didapatkan hasil analisis kegagalan sistem menunjukkan bahwa arsitektur  yang diusulkan memiliki tingkat kegagalan sekitar 9.324 × 10−8 pada kondisi loss of aileron control dan 1.09× 10−10  pada kondisi aileron hard over dan   hasil tersebut sudah memenuhi persyaratan regulasi. Analisis daya menunjukkan bahwa daya yang diperlukan hanya 1667,8 Watt, sehingga daya yang tersedia pada pesawat masih mencukupi. Namun, analisis berat menunjukkan bahwa sistem elektromekanikal yang baru lebih berat sekitar 35,7% dibandingkan sistem mekanikal yang digunakan sebelumnya.