Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PKM NELAYAN TANGKAP DUSUN LUPUS Tanjaya, Erwin; Teniwut, R M K
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing fishery is one of of adverise sectors mainly in the Coastal area, including in this case fishermen in Lupus Sub Village - Labetawi Village, Tual City, Maluku Province. Fishing fishery is one of adverise sectors mainly in the Coastal area, including in this case fishermen in Lupus Village - Labetawi Village, Tual City, Maluku Province. Lupus has rich potential in fish resources (SDI) where the demersal fish species that have high economic value such as; fish Grouper, Cockatoo, Red Fish, Jackfruit Seeds, and Yellow Tail Fish are the types of fish that are often targeted by fishermen using fishing gear and traps.Two fishing gears have been use fisherman this community service is also to find other types of fishing equipment that are consuder productive catches. The partner, in this case, is a fisherman who is a reliable fishermen in the field of fishing, but they are still depend on the owner's fishermen. The fishing facilities that used in getting the catch must be partially paid to the owner's fishermen. The purpose of this community service program is to make both partners become entrepreneurs who are able to manage their own fishing business and not depend on other owners so that they can help to improve the economic level of both partners through effective fishing fisheries management.
PRODUKTIVITAS PERIKANAN PURSE SEINE MINI SELAMA MUSIM TIMUR DI DESA SATHEAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA Erwin Tanjaya; M. Fedi A. Sondita; Roza Yusfiandayani
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis perikanan yang menonjol di Kabupaten Maluku Tenggara adalah perikanan purse seine mini yang diusahakan oleh perorangan. Perikanan ini berbasis di Desa Sathean. Jenis teknologi yang diterapkan tergolong modern namun jangkauan operasi terkonsentrasi di perairan pantai karena nelayan beroperasi dengan sistem one-day trip daribasis perikanan terdekat. Sistem operasi penangkapan ikan seperti ini dapat menyebabkan produktivitas yang rendah. Faktor yang dianggap sebagai penyebab rendahnya produktivitas ini di antaranya adalah keterampilan dan pengetahuan nelayan yang terbatas serta penggunaanteknologi alat dan kapal penangkapan ikan yang sederhana.  Hingga kini, produktivitas untuk armada purse seine mini di kabupaten ini belum diketahui.  Selain itu, belum diketahui dengan pasti dimana kapal-kapal tersebut dioperasikan. Perbandingan hasil penelitian menggunakantiga ukuran purse seine mini yang berbeda selama 14 trip operasi adalah; KM Virus dengan panjang jaring 400  meter menangkap 157.382 ekor ikan (37%) dengan berat 18.766 kg.  KM Mujur dengan panjang jaring 350 meter menangkap 139.985 ekor ikan (33%) dengan berat 15.502 kg.  KM Dewo dengan panjang jaring 300 meter menangkap 139.941 ekor ikan (30%) dengan berat 13.871 kg. Jenis hasil tangkapan dominan adalah layang (Decapterus russelli), tongkol (Auxis thazard) dan selar (Selaroides leptolepsis). Analisis ANOVA hasil tangkapan terhadap panjang jaring masing-masing kapal per trip menghasilkan nilai Fhit = 3,255 dan Ftab = 3,238 pada (α = 0,05) maka disimpulkan ada  perbedaan hasil tangkapan di antara ketiga kapal sedangkan lama  pelingkaran jaring menghasilkan nilai Fhit = 31,055 dan Ftab = 3,238 pada (α = 0,05).  Disimpulkan ada perbedaan nyata kecepatan pelingkaran jaring di antara ketiga kapal purse seine mini.Kata kunci: Kabupaten Maluku Tenggara, produktivitas, purse seine mini
PKM NELAYAN TANGKAP DUSUN LUPUS Erwin Tanjaya; R M K Teniwut
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing fishery is one of of adverise sectors mainly in the Coastal area, including in this case fishermen in Lupus Sub Village - Labetawi Village, Tual City, Maluku Province. Fishing fishery is one of adverise sectors mainly in the Coastal area, including in this case fishermen in Lupus Village - Labetawi Village, Tual City, Maluku Province. Lupus has rich potential in fish resources (SDI) where the demersal fish species that have high economic value such as; fish Grouper, Cockatoo, Red Fish, Jackfruit Seeds, and Yellow Tail Fish are the types of fish that are often targeted by fishermen using fishing gear and traps.Two fishing gears have been use fisherman this community service is also to find other types of fishing equipment that are consuder productive catches. The partner, in this case, is a fisherman who is a reliable fishermen in the field of fishing, but they are still depend on the owner's fishermen. The fishing facilities that used in getting the catch must be partially paid to the owner's fishermen. The purpose of this community service program is to make both partners become entrepreneurs who are able to manage their own fishing business and not depend on other owners so that they can help to improve the economic level of both partners through effective fishing fisheries management.
Penyuluhan dan Pelatihan Rehabilitasi Mangrove di Pantai Divur Desa Labetawi Kota Yanto Anwar; Abu Samad Serang; Erwin Tanjaya; M.M Makailaipessy; Erna Almohdar; Wiwien G. Hukubun; Maimuna Renhoran; Fatmawati Marasabessy; Edward J. Renrusun
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10405

Abstract

ABSTRAK Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat bermanfaat bagi organisme-organisme di lingkungan pesisir termasuk manusia. Dengan sistem perakaran dan kanopi yang rapat serta kokoh, vegetasi mangrove juga berfungsi sebagai pelindung daratan dari aksi gelombang, tsunami, angin topan, dan perembesan air laut. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyedia unsur hara, ekosistemnya merupakan tempat pemijahan (spawning grounds), tempat pengasuhan (nursery grounds) dan tempat mencari makan (feeding grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Labetawi adalah kurangnya informasi dan pengetahuan tentang arti pentingnya ekosistem mangrove bagi sumberdaya perikanan dan kelautan. Penyebab utama kerusakan hutan mangrove di  adalah karena tindakan manusia, berupa alih fungsi lahan menjadi tempat pemukiman masyarakat dan penebangan liar. Hutan mangrove ini dapat melindungi terumbu karang, padang lamun dari gempuran sendimentasi daratan, mengurangi erosi di daerah pesisir dan melindungi pantai dari dampak gelombang, angin dan ombak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus dalam rehabilitasi mangrove ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam melestarikan lingkungan di Desa Lebetawi Kota Tual serta memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Kata Kunci: Mangrove, Pesisir  ABSTRACT Mangrove ecosystems have ecological functions that are very beneficial for organisms in the coastal environment, including humans. With a dense and sturdy root system and canopy, mangrove vegetation also functions as a land protector from wave action, tsunamis, hurricanes and seawater seepage. In addition, mangroves also function as nutrient providers, their ecosystems are spawning grounds, nursery grounds and feeding grounds for various types of fish, shrimp and other marine biota. The problem faced by the people of Labetawi Village is the lack of information and knowledge about the importance of mangrove ecosystems for fisheries and marine resources. The main cause of damage to mangrove forests in Indonesia is due to human actions, in the form of land conversion into community settlements and illegal logging. These mangrove forests can protect coral reefs, seagrass beds from the onslaught of land sedimentation, reduce erosion in coastal areas and protect beaches from the effects of waves, wind and waves. The implementation of community service activities that focus on mangrove rehabilitation is expected to be able to contribute to environmental restoration in Lebetawi Village, Tual City and increase public awareness of the importance of protecting mangrove ecosystems. Keywords: Mangroves, Coastal
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT NELAYAN TANGKAP GILL NET DESA NAMAR Erwin Tanjaya; R M K Teniwut
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol. 1 No. 1 Oktober, 2019
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v1i1.27

Abstract

Desa Namar memiliki potensi perairan yang kaya akan potensi sumber daya ikan baik jenis Pelagis maupun Demersal. Salah satu pemasok produksi ikan pelagis dan ikan demersal di pasar ikan Langgur adalah hasil tangkapan dari nelayan Desa Namar. Hasil sumberdaya laut selama ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan dari desa Namar dan dusun Selayar. Keahlian yang dimiliki oleh nelayan merupakan budaya turun temurun dari kegiatan penangkapan ikan namun tidak dibaringi dengan sarana prasarana tangkap yang masih sangat sederhana baik alat tangkap maupun alat transportasi laut. Mitra dalam kegiatan ini adalah nelayan, dimana hasil tangkapan yang didapat sangat kecil dan sering ketika cuaca laut buruk membuat mitra tidak berani melaut. Manajemen produksi dan sistem pembukuan dari usaha penangkapan ikan belum dikelola dengan baik. Metode penerapan ipteks yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah metode penyuluhan, metode pelatihan dan metode pendampingan. Penerapan metode ini dilakukan secara bersama dan berkesinambungan dengan tetap melibatkan mitra secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Tujuan program ini adalah menjadikan mitra sebagai wirausahawan yang mampu mengelola usaha perikanan tangkapnya dengan cara memberikan sarana penangkapan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan
Differences in Fishing Time for By-Catch in Gill Net Fishing Gear in Selayar Waters serang, Abu samad; Almohdar, Erna; Hukubun, Wiwien G.; Anwar, Yanto; Tanjaya, Erwin; Marasabessy, Fatmawati
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 2 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i2.2305

Abstract

This research was conducted from October to December 2022, located in Selayar Village, Southeast Maluku Regency. The aim of this research is to determine the main, by-catch and discarded catches and to determine the differences between morning and afternoon catches. The method used in this research is the experimental metal fishing method, namely, conducting direct observations in the field of the catch using gill net fishing gear, then identifying the type of fish for each catch, counting the number of fish and weighing the weight of the fish (kg). ). The method used is experimental fishing or experimental fishing, observation and interviews. the object used is the catch on the gill net fishing gear. The research results are described in graphical form. The research results showed the highest value of main catch during the day, by-catch during the day and discard catch also during the day.
Mengukur Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Pancing Ulur di Desa Labetawi, Kota Tual, Provinsi Maluku Serang, Abu Samad; Marasabessy, Fatmawati; Rahantan, Ali; Tahapary, Jacomina; Almohdar, Erna; Anwar, Yanto; Hukubun, Wiwien G.; Tanjaya, Erwin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3613

Abstract

Peningkatan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan pada sektor perikanan sangatlah penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Kegiatan penyuluhan dan hasil pengukuran dalam mengevaluasi tingkat keramahan alat tangkap pancing ulur yang digunakan nelayan di Desa Labetawi, berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), mengcakup selektivitas alat tangkap, pengurangan bycatch, pengelolaan dampak terhadap habitat laut, keberlanjutan sumber daya perikanan, efisiensi sosial dan ekonomi, serta penerapan prinsip ekonomi biru. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dan observasi terhadap penggunaan pancing ulur, wawancara dengan nelayan, analisis hasil tangkapan dan dampaknya terhadap lingkungan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat tangkap pancing ulur memiliki tingkat selektivitas yang tinggi, mengurangi bycatch, dan tidak merusak habitat laut seperti terumbu karang dan padang lamun. Selain itu, penggunaan pancing ulur juga mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan dengan hasil tangkapan ikan yang konsisten dan ramah terhadap lingkungan. Dari aspek sosial dan ekonomi, nelayan yang menggunakan pancing ulur mengalami peningkatan pendapatan dan efisiensi operasional, sehingga dapat mendukung prinsip ekonomi biru. Maka disimpulkan bahwa alat tangkap pancing ulur di Desa Labetawi, sangat memenuhi kriteria (CCRF), sebagai alat tangkap yang ramah lingkungan, dengan skor nilai keramahan 33,6 sehingga dapat menjadi model penerapan perikanan berkelanjutan pada wilayah pesisir lainya di Kota Tual, Provinsi Maluku.
Analisa Hasil Tangkapan Ikan pada Bagan Perahu Berdasarkan Waktu Hauling di Perairan Ohoi Selayar Kepulaun Kei Notanubun, Julianus; Tanjaya, Erwin; Almodar, Erna; Hukubun, Wiwi Gaby
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 8 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2024.Vol.8.No.1.342

Abstract

Bagan are classified as lift nets and use light as an attraction. Ohoi Selayar is a fish-producing center in terms of capture fisheries. Fishermen generally use bagan, in one night 3-4 times hauling with a net immersion time of 2.5-3 hours, but based on the results of our survey there is a boat bagan that operates in one night only twice hauling with a net immersion time of 4-5 hours, for this reason this research was conducted with the aim of analyzing the composition of the catch and determining the optimal hauling time for fish catches on lift net in Ohoi Selayar Waters of the Kei Islands. The method used in this research is experimental fishing method, data analysis using t test by comparing the catch of boat trawl based on hauling time. The types of fish caught on the lift net for 10 days, generally small pelagic fish species. The arrival of this type of fish is thought to be due to direct attraction by light and foraging, namely; species of Anchovy (Stolephorus sp) with a total weight of 3,020 kg (61%), Layang (Decapterus spp) weighing 1628.6 kg (33%), and squid (Loligo) 294.2 kg (6%). Based on the results of the t-test analysis comparing the total catch of the boat between hauling times I and II, the t-count of 2.525 is greater than the t- table of 1.372 at the 90% and 1.812 95% confidence levels, indicating a significant difference between hauling times I and II on the boat. Thus, technically, hauling time II of the boat chart shows an increase in catch and is effectively able to respond to the distribution of fish around the lights when compared to hauling time I.