This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geodesi Undip
Moehammad Awaluddin
Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Metode Genetic Algorithm (GA) Dan AHP Dalam Menentukan Kesesuaian Lahan Apartement (Studi Kasus: Kecamatan Candisari, Kota Semarang) Akmal Wahyudi; Moehammad Awaluddin; L M Sabri
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.36667

Abstract

Perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dewasa ini semakin meningkat seiring dengan majunya teknologi baik dilihat dari cara penyajian, aplikasi hingga metode yang digunakan beragam, salah satu metode yang umum dalam SIG untuk penentuan lokasi optimal adalah Metode AHP atau Analytic Heirarchy Process, AHP menggunakan prinsip pembobotan parameter untuk mendapatkan lokasi optimal, pembobotan ini diambil dari pendapat para ahli yang kompeten dibidang tersebut. Penggunaan AHP hingga sekarang masih cukup efektif walaupun beberapa penelitian didapati hasil yang kurang sesuai, hasil ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah bias dari narasumber dan juga perbedaan yang cukup jauh antara pernyataan narasumber dengan data yang ada di lapangan. Permasalahan ini dapat diminimalisir dengan mencari metode alternatif, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Genetic Algorithm (GA). Metode GA dapat dimanfaatkan untuk mengkombinasi bobot dari AHP yang bersifat subjektif dengan bobot yang bersifat objektif yang didapatkan dari metode CRITIC, dimana metode CRITIC merupakan pembobotan yang berasal dari data di lapangan tanpa terpengaruh diskresi data. Pada penelitian ini akan mencoba melanjutkan penelitian mengenai kesesuaian lahan apartemen di Kecamatan Candisari dengan menggunakan parameter yang disesuaikan dengan saran penelitian sebelumnya, kemudian hasil tersebut akan dibandingkan dengan metode GA. Pengolahan peta kesesuaian lahan apartement yang dilakukan menggunakan proses overlay baik dari metode GA maupun AHP.  Setelah dilakukan pengolahan, hasil dari metode AHP dan GA didapati hasil yang cukup mirip, baik dari sebaran areanya maupun dari jumlah kelasnya. Pada metode AHP didapati 77% Kecamatan Candisari masuk ke dalam kelas Sangat Sesuai dan 23% masuk ke dalam kelas Cukup Sesuai, sedangkan untuk metode GA didapati 80% Kecamatan Candisari masuk ke dalam kelas Sangat Sesuai dan 20% masuk ke dalam kelas Cukup Sesuai.
Analisis Pengembangan Wilayah Perumahan dan Industri BSB City Terhadap Pola Tata Guna Lahan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang Aulia Ghifari Syaddad; Moehammad Awaluddin; Arwan Putra Wijaya
Jurnal Geodesi Undip Vol 11, No 4 (2022): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2022.35841

Abstract

Pembangunan merupakan tolak ukur dari perkembangan suatu daerah karena pengaruh pembangunan cukup besar terhadap perkembangan kawasan seperti pengembangan kawasan perumahan dan industri BSB City terhadap tata guna lahan di Kecamatan Mijen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tata guna lahan Kecamatan Mijen sebelum dan sesudah adanya pengembangan BSB City pada tahun 1999, 2015, dan 2020, hasil pengaruh pengembangan wilayah perumahan dan industri BSB City terhadap pola perkembangan tata guna lahan di Kecamatan Mijen dan mengetahui kesesuaian pengembangan wilayah perumahan dan industri BSB City berdasarkan RTRW Kota Semarang pada tahun 2015 dan 2020. Dengan metode analisis spasial overlay intersect dan average nearest neighbor. Hasil penelitian berupa analisis sebelum adanya pengembangan BSB City di tahun 1999, persebaran penggunaan lahan didominasi oleh kelas hutan produksi tetap sebesar 3456,865 Ha, kelas pertanian tanaman pangan sebesar 1048,447 Ha, sesudah adanya pengembangan BSB city di tahun 2015, penggunaan lahan kelas hutan produksi tetap berkurang menjadi 3330,483 Ha, terjadi perubahan penggunaan lahan sebesar  dan kelas pertanian tanaman pangan berkurang menjadi 897,701 Ha, pada tahun 2015-2020 pertambahan luasan penggunaan lahan paling banyak ada pada kelas perumahan clustered seluas 102,388 Ha atau 1,903%, dan pengurangan luasan paling banyak ada pada kelas hutan produksi tetap seluas 226,863 Ha atau 4,216% dari total luas penggunaan lahan di Kecamatan Mijen, analisis pengaruh pengembangan wilayah perumahan dan industri BSB City terhadap pola perkembangan tata guna lahan adalah pada tahun 1999 bersifat acak atau random, pada tahun 2015 dan 2020 bersifat berkelompok atau clustered, dan kesesuaian pengembangan wilayah perumahan dan industri BSB City berdasarkan RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031, pada tahun 2015 seluas 138,711 Ha atau 87,168%. Dan pada tahun 2020 adalah seluas 231,961 Ha atau 84,445%. Sedangkan luas pengembangan kawasan yang tidak sesuai dengan RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031 adalah seluas 20,420 Ha atau 12,832%. Dan pada tahun 2020 seluas 42,729 Ha atau 15,555%.
Aplikasi WebGIS Persebaran Petani Jambu Air di Kabupaten Demak Dwi Yulianti; Arief Laila Nugraha; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.37732

Abstract

Kabupaten Demak dikenal sebagai penghasil jambu air terbanyak di Jawa Tengah. Luasnya lahan pertanian membuat masyarakat bermata pencaharian sebagai petani padi dan petani jambu. Jambu air merah delima dan jambu air citra yang memiliki rasa manis dan renyah banyak diminati masyarakat. Pemasaran produk jambu air  melalui beberapa pihak membuat masyarakat mendapatkan harga yang relatif lebih tinggi dari harga dari petani langsung. Akibat perbedaan harga dan lamanya produk jambu sampai dipasaran dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk melakukan pemetaan persebaran petani jambu air agar masyarakat dapat membeli langsung kepada petani dengan kualitas yag lebih segar dan harga yang lebih murah.Data yang digunakan  terdiri atas data petani jambu air dari hasil wawancara terhadap petani pada Bulan Maret dan April 2022 dan data administrasi Kabupaten Demak. Metode yang digunakan yaitu metode Bahasa pemrograman  PHP dengan Laravel Framework disebut aplikasi 1 dan ArcGIS Online disebut aplikasi 2. Hasil dari keua aplikasi akan dilakukan uji sistem untuk mengetahui kemampuan aplikasi yang berjalan pada perangkat lunak yang berbeda. Lalu dilakukan uji usability untuk mengetahui fungsi dan manfaat aplikasi dan perbandingan antara aplikasi 1 dan aplikasi 2.Hasil dari pemetaan persebaran petani jambu air dengan pengambilan sampel 30 petani yang tersebar di Desa Mranak dan Desa Betokan dengan hasil panen paling sedikit 8.000 Kilogram dan paling banyak adalah 500.000 Kilogram di setiap panen. Rata-rata hasil panen dari kedua Desa tersebut adalah 147.393,9 Kilogram. Perbandingan aplikasi persebaran petani jambu air berdasarkan dari hasil uji sistem adalah aplikasi 1 dan aplikasi 2 dapat berjalan lancar di smartphone dan desktop dengan menggunakan 3 platform browser. Sedangkan hasil uji usability dengan aplikasi 1 dan aplikasi 2 adalah aplikasi 1 memiliki nilai 4,049 dan aplikasi 2 memiliki nilai 4,176 yang artinya termasuk kategori Sangat Baik dalam tampilan serta isi yang ada dalam kedua aplikasi.Kata kunci : Demak, Jambu Air, Laravel Framework, ArcGIS Online